Beraksi

18.9K 1.2K 12
                                    

Vanila mulai meluncurkan aksi nya, pertama jika ingin mengalahkan musuh, cari tau dulu kelemahan nya. Dan seperti sekarang ini vanila memata-matai awan di perpustakaan

Awan duduk di bangku pojok perpustakaan, sedangkan vanila berpura-pura membaca buku, dilihat nya awan sedang membaca buku biologi

Perasaan sepinter nya gue, gak pernah baca buku dah? Ah berarti emang gue pinter dari sono nya kali
Batin vanila

Saat vanila menengok ke bangku yang tadi di duduki awan, si empunya menghilang membuat nya panik menengok ke sana kemari, lalu saat ia tak sengaja menengok samping nya, sontak kaget. Dia awan berada di samping nya sedang memilah buku seperti nya.

Sial, bikin kaget aja nih anak
Batin nya

Lalu segera lah vanila menarik buku asal dan menutupi muka nya dengan buku itu

Awan yang melihat tingkah gadis di samping nya ini hanya memandang nya tanpa minat, lalu awan menyadari sesuatu

"Lo niat ke sini baca buku atau ngumpet?" Ujar awan

Merasa kalau dia lah yang di maksud , vanila langsung menurunkan buku nya dan menatap awan tajam

"Maksud lo?"

"Buku lo terbalik!" Seru awan

Dan sumpah demi apapun sekarang vanila sangatlah malu, ini kali pertama vanila merasakan malu. Lantas vanila membalikan buku nya dengan kesal lalu sok membaca

"Gue gak habis pikir kalau cewe setomboy lo mau nya baca buku tentang memasak?!" Ujar awan lagi serta kembali membuat nya malu

"Eehh.. seterah gue dong, gue yang baca kok lo yang rempong?" judes vanila

"Stttttttt" beberapa orang di perpus menempelkan telunjuk nya ke bibir pertanda jangan berisik

Vanila menutup mulut nya refleks dan awan masih menatap nya dingin

"Ngomong aja belum bener lo, terserah---bukan seterah remember it" komen awan

"EH SIAPA LO? KOMEN PERKATAAN GUE?"

"AWAN, VANILA KELUAR DARI PERPUSTAKAAN SUARA KALIAN MEMBUAT MURID MEMBACA TERGANGGU" tegas bu mera penjaga perpus

Dengan kesal vanila menghentakan kaki lalu pergi meninggalkan perpus begitu pula awan. Saat mereka berada di depan pintu perpus, vanila yang hendak pergi di tahan oleh awan

"Tunggu"

Vanila berhenti lalu berbalik

"Apa?!" Ketus nya

"Ga jadi" balas awan

Mata vanila sukses membulat "Dasar anak autis" kesal nya lantas pergi

Sedangkan awan memandang kepergian vanila tersenyum tipis "Stalker gagal" gumam nya, lalu pergi

****

Vanila mengerang kesal dan duduk di samping meli yang sedang mengerjakan tugas matamatika

"Gue bakal bikin anak autis itu bener-bener minggat dari sekolah" kesal vanila

"Lu kenapa sih van? Dateng-dateng bukan ngucap salam or say hello, nyerocos aja kaya emak rumpi?" Ujar meli

Vanila menyipitkan sebelah mata nya "ini semua karna anak autis itu, dia berani nya bikin gue malu sampai 2x, meli 2x. Lo bayangin selama gue sekolah di sini gak pernah satu orang pun malu-maluin gue"

"Ck.. iyah gue tau vanila, maksud gue itu siapa? Anak autis itu siapa?"

"Awan. Awan dewana eron. Sianak dingin, berotak autis"

"Astaga. Vanila!!" Pekik meli, lalu vanila menoleh "Lo beneran stalkerin dia?" Sambung nya

"Ah? Eh ralat gue tuh cari kelemahan dia bukan stalkerin. Okey"

Meli menutup mata nya geram "Ya tuhan, just same! Lo tau lawan lo itu awan mel, awan! Bukan si Deni"

Deni adalah cowo culun yang sering di bully oleh vanila

"Lah terus kenapa?" Tantang vanila

"Inget van, awan itu dingin, cuek, genius dan satu lagi gak bisa di tebak. Dia tuh lawan yang sebanding sama lo, gue rasa lo berhenti aja deh" jelas meli

"..dan biarin gue tercap sebagai, manusia mengaku kalah oh NO WAY!" Sambung meli

"tapi ini kan beda kasus van!"

"Udah lah mel, tadi lo sendiri yang bilang, kalau gue ini mengaku kalah. Tapi gue mau buktiin seorang vanila pantang menyerah sebelum mencoba"

"Ah terserah deh apa kata seorang vanila, yang penting hati-hati ini sulit buat lo hadapin, tar malah lo yang nyesel di kemudian hari"

Vanila tersenyum sinis "Gak akan!"

*****

Sepulang sekolah vanila tidak langsung pulang melainkan membuat jebakan untuk awan. Dia membuka ban motor awan, bagaimana dia bisa tau yang mana ban motor awan? Jawaban nya meli. Sebelum pulang sekolah dia menyuruh meli mencari tau dimana letak motor awan, dan lihat lah sekarang. Motor ninja berwarna merah, berdiri hanya dengan satu ban yaitu ban belakang, sedangkam ban depan tergantung di pohon beringin

Liat, bagaimana ekspresi seorang awan yang dingin melihat ban motor nya teraniaya
Batin vanila

Vanila melihat awan berjalan menuju parkiran akhir nya, vanila mulai bersembunyi untuk melihat reaksi awan

tinggal menghitung mundur pasti ada teriakan
Batin vanila mantap

Vanila mulai menghitung mundur sambil memperhatikan awan yang sedikit lagi menuju motor nya, hanya tinggal beberapa langkah lagi

Ayo lah kenapa lama banget sih anak autis jalan nya
Batin geram vanila

Dan ini lah saat nya







Tunggu!

"Lah kok anak autis itu gak kaget sih liat motor nya ancur? Dan lah lah lah kenapa dia malah labas aja?" Ujar vanila

Iya awan tidak kaget melihat motor merah itu hancur dan malah melewati motor tersebut, lalu menghampiri mobil sport berwarna merah

"Astaga jadi dia bawa mobil bukan nya motor? Ah berarti gue salah dong?" Pekik kesal vanila yang bangun dari jongkok nya dan mengumpat kesal "Bentar deh, bentar. Kalau dia bawa mobil terus itu motor siapa?"

Vanila menengok takut ke arah parkiran. Dilihat nya masih sepi, dia langsung menghampiri motor tersebut dan malah menggaruk kepala nya yang tidak gatal

"Gimana nih? Aduhhh???"

Dari arah lain seorang pria paruh baya berkumis tebal dan botak bersenandung bahagia, menuju parkiran. Dan saat tiba di parkiran dia kaget motor ninja merah kesayangan nya hancur.

Lalu di samping sana berdiri seorang murid bandel nya

"VANILAAAAAAA!!!"

"Eh bapak Margo...heheh..kumia nya makin lebat aja, dan itu kok kepala nya belum tumbuh juga? Gimana pak sehat. Heheh?!" Vanila cengar cengir

"KAMU APAKAN MOTOR SAYA?" Teriak pak margo

"Ah itu pak tadi saya..tadi saya...KABUUURRRRRR" vanila lari terbirit-birit

"VANILA ALYZFA C AWAS KAMU!"

Awan Vs VanilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang