Chapter 1: Kelas 12 IPA 7?

674 21 6
                                    

"Pagi yang cerah, hari pertama di tahun terakhir SMA. Pertanda baik. Aku juga udah keliatan cantik. It's the perfect day", kata Cella sambil merias dirinya didepan sebuah kaca dikamarnya.

"Sekarang tinggal bangunin Reno", kata Cella lagi sambil berjalan keluar kamar kosnya. Ia berjalan ke kamar sebelahnya.

*Tok tok tok..* "Reno.. Bangun, Ren. Siap-siap untuk sekolah sana", kata Cella sambil mengetuk pintu kamar di sebelahnya. Tak lama, pintu itu terbuka dan keluar seorang pria dengan tubuh tinggi dan tegap. Rambutnya acak-acakan, wajahnya masih kusut dan ia masih mengenakan pakaian tidur.

"Berisik", kata Reno sambil masuk ke kamarnya.

"Reno! Cepat siap-siap! Jangan tidur lagi!", kata Cella sambil masuk ke kamar Reno. Cella menarik-narik tangan Reno. Reno menatapnya dengan wajah kesal. Reno mengangkat Cella yang lebih kecil darinya itu dan membantingkannya ke tempat tidur Reno. Reno tersenyum sambil menatap mata Cella yang ada dibawahnya itu.

"Hmph.. Selalu saja kau begini. Awas!", kata Cella sambil mencolok mata Reno dengan dua jari.

"Sudah sudah. Cepat siap-siap sana. Jangan main-main saja", kata Cella sambil berjalan keluar dari kamarnya Reno.

*Ting tong teng tong*. Suara bel sekolah terdengar di pagi yang begitu ramai itu. Para murid berlarian didepan gerbang besar dan megah. Gedung sekolah yang besar nan cantik pun langsung terlihat dari gerbang itu. Jalan besar dan rapi, dihiasi tanaman-tanaman yang indah membentang di sepanjang jalan menuju ke gedung itu. Megah. Sangat megah.

"Cepetan, Ren! Gerbangnya udah mau ditutup!", teriak Cella sambil berlari sekencang yang ia bisa. Sedangkan Reno, berjalan dengan tangannya dikantung celana. Sangat santai. Tanpa beban sedikitpun

"Cepat, Ren! Kok malah jalan aja sih?!", teriak Cella yang telah sampai didalam pagar sekolah.

"Heh... Merepotkan saja", kata Reno sambil menggaruk kepalanya. Reno mengeluarkan tangannya dari kantungnya dan mulai berlari. Reno sangat cepat. Akan tetapi, gerbang hanya tinggal 1/3 lagi.

*Greek.. Greek..*. Penjaga gerbang itu terus mendorong pintu gerbang yang besar itu. Dan sesaat sebelum gerbang sepenuhnya tertutup, tangan Reno menahan gerbang itu. Kesal melihat Reno, penjaga gerbang itu berusaha untuk menutup gerbang yang hanya sedikit lagi akan tertutup itu. Tetapi sedikitpun gerbang itu tak bergerak. Bahkan Reno dengan gampangnya mendorong gerbang itu agar terbuka kembali. Penjaga gerbang itu hanya terdiam melihat Reno yang melangkah masuk bersama Cella yang telah menantinya.

Upacara pun dimulai. Para murid menghormat pada Bendera Merah Putih yang perlahan naik diiringi oleh lagu Indonesia Raya. Dengan gagahnya, bendera kebangsaan Indonesia itu berkibar dilangit yang biru. Upacara bendera yang merupakan tradisi penting itu pun berjalan dengan sangat lancar

Setelah selesai upacara, Cella dan Reno pergi ke papan pengumuman yang ada didekat gerbang sekolah. Papan pengumuman yang tinggi dan lebar ini dipenuhi kertas yang berisi nama murid dan kelas mereka masing-masing. Selain Cella dan Reno, ada pula beberapa murid lain yang mencari nama mereka di papan itu.

"Yes! Aku berhasil masuk ke IPA 1", kata Cella sambil mengangkat tangan kanannya.

"Kamu gimana, Ren? Masuk ke kelas mana?", tanya Cella. Reno menunjuk namanya yang ada di kertas paling ujung sebelah kanan bawah.

"Hah? 12 IPA 7? Bukannya tahun lalu kelas IPA Cuma sampai 6?", tanya Cella heran.

*Ting tong ting tong* Bel sekolah berbunyi selagi Cella dan Reno melihat nama mereka di papan pengumuman.

Senyum KelulusanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang