Lanjutan

5.2K 208 3
                                    

                         ***

Sore ini via sedang duduk di depan televisi, via melamunkan sesuatu hal yg terjadi pada dirinya.
belakangan ini, semenjak ada seorang laki laki yg bernama Riski, via selalu melamun entah apa yg dilamunkannya.


"Brug.. Assalamu'alaikum" terdengar suara laki laki dari balik pintu. Via menoleh untuk melihat siapa yg datang.

Ternyata seorang laki laki memakai baju koko dan sarung serta sorban yg terulur di lehernya itu.

"Wa'alaikumsalam abang" via mencium tangan yg ia panggil abang, Ahmad namanya dia adalah kaka kandung via. Ahmad datang untuk mengajak berziarah kemakam sunan gunung jati yg ada di Jawa Barat.

"Via Mau ikut ga?" abang menegaskan pertanyaannya kembali.
"Mau banget bang, kapan ?".

"Siap siap aja abis isya kita berangkat, sekalian abang mau mampir ke pesantren terus nginap disana".

Pesantren abang via, memang ada di belakang rumah nenek mereka.

"Ih beneran bang? Oke deh" via langsung membereskan pakaiannya untuk dua hari kedepan karena mereka akan pergi selama dua hari satu malam , kebetulan mereka pergi hari jum'at sabtu dan minggu. Jadi via tidak keberatan untuk ikut.



                           ***





Via sekarang sedang berada didalam mobil, didalam mobil hanya ada abang, om tiyo dan anak om tiyo.

Mobil belum berangkat karna kami sedang menunggu seseorang (murid dari abang) yg akan ikut bersama kami untuk berziarah kemakam sunan gunung jati.

Via mendengarkan murotal surah Ar-Rohman (versi toha) dan sambil mebayangkan sesuatu hal.



*brug*
.
.
.
.
.
.
.
.
via mengabaikan seseorang yg berada disampingnya, tanpa menoleh sedikitpun, Karna Via sedang asik dengan murotalnya itu.

Abang, om dan orang yg berada di samping via bercerita apa yg ada di kampung, dan acara yg akan diadakan disana. Via hanya mendengar sepatah dua patah dari cerita mereka.
Tapi kali ini via menoleh karena seseorang disampingnya tertawa dengan keras, karena melihat Via bengong dari tadi.

Via kaget karna melihat seseorang yg ia lamunkan sedari tadi ternyata ada disampingnya dan ikut bersama kami untuk ziarah.

Via menundukan pandangannya karna dia sudah terlewat batas melihat keindahan ciptaan Allah swt.

"Ngelamun aja, banyak utang ya? Haha" candanya.
Via hanya cengar cengir salah tingkah ketika Riski bercandainya.

Abang menoleh kebelakang dan melihat wajah via yg memerah.

"Kalian sudah saling kenal? Ini adik saya Ris satu sekolah sama kamu dia baru kelas 10" abang menceritakan singkat ke Riski.

"Iya ustad saya sudah kenal, lagi pula kita mempunyai ekskul yg sama, silat dan rohis".
Riski menoleh ke arah via yg masih salah tingkah itu, sambil mengotak atik handphonnya itu.

"Alhamdulillah kalo gitu, ajarin silat yg bener Ris biar bisa jaga diri, biar ga kolokan lagi".

abang menekankan kata kolokan diakhir kalimatnya. Membuat via menjadi malu dengan Riski yg sedari tadi cekakakan.

"Via malu tuh Ris, udah saling kenal ko ga ada ngobrolnya si" om tiyo malah ikutan ngecengin. Om tiyo adalah om kandung dari Riski.

Via menarik nafas dan membuangnya perlahan agar mengilangkan rasa grnya itu didepan Riski.

"Lagi belajar jadi pendiem om" via dengan lantang mengatakan kata kata itu.

                            ***




Mobil hening jam menunjukan pukul 00:05 kami sudah berada di kamar, aku ada dikamar tidurku dirumah nenek. Abang tidur di pesantren, ka Riski dan om tiyo serta anaknya berada di kamar tamu.

Via tidak bisa tidur karena dinginnya malam yg menusuk tulang Via, selimut sudah diulurkan diseluruh tubuh via tapi ternyata udara malam tidak bersahabat.

Via memikirkan "apa yg akan terjadi besok pagi ya? Besok aku mau ajak ka riski jalan jalan, melihat keindahan di kampungku ahh.. "

Setelah membayangkan Via tertidur pulas sampai ada suara ketukan dari luar sana.


"Vi bangun sayang sudah waktunya subuh" suara bibi via.

Via masih berbaring nyenyak karna semalam via tidur larut. "Emm" suara Via mengulet.

"Jangan ngulet vi, ayo bangun" sambil menggoyang goyangkan tubuh via.
.
.
.
.
.

Matahari sudah mulai bersinar pagi ini via berencana mengajak Riski untuk melihat keindahan di desanya itu.

"Ka ikut aku yuk, kita liat pemandanga yg indah" via berfikir pasti ka riski ga mau deh, dia pasti nolak deh.

"Yuk kebetulan aku butuh udara segar" apa ka riski tidak menolak ajakan ku? Lamunnanya.

Pegunungan yg indah angin dan sejuk membuat rambut rapih milik Riski bergoyang seakan ikut merayakan kebahagiaan yg mereka rasakan.

Ka riski membawakan via setangkai bunga yg tumbuh liar di sekitar kebun milik paman via.

"Ini untuk ku?" gemetar via mengambilnya, ka riski menganggukan perkataan via.

Mereka saling berfoto dan tak terasa sudah waktunya mereka berziarah ke makam sunan gunung jati yg berada di Cirebon Jawa Barat.

                       ***





Langit mendung pertanda hujan, mobil terus berlaju agar segera sampai ditempat ziarah, ka riski tertidur pulas, wajahnya terlihat tampan, via memperhatikan wajah riski yg tampan dan manis itu.

Rasanya aku ingin sekali memilikimu ka, tapi aku rasa tak mungkin karna ini adalah hal yg mustahil. Hayalan via

Viapun ikut tertidur karena mengantuk.
Abang, om tiyo dan haikal anaknya om tiyo sedang membicarakan sesuatu hal, dan sekalian mengajak om tiyo ngombrol agar om tidak mengantuk.
.
.
.
.
.
.
Riski terbangun dari tidurnya ia melirik ke arah kirinya, melihat sesosok wanita cantik nan anggun dihadapannya itu. Riski memperhatikan sosok wanita itu, dari alisnya, bibirnya yg agak pucat karna kedinginan, dengan kerudung yg lecek.

Via terlihat nyenyak sekali tidurnya, sambil menyelimuti tubuh via dengan jaket milik Riski.

YaAllah ingin sekali aku memilikinnya, ucap riski dalam hati.

Riski mulai mencintai via sejak mereka berkenalan di gajebo sekolah, riski bermimpi suatu saat nanti dia akan memiliki wanita yg berada di sampingnya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
                           ***

Haaii guys segini dulu yaa aku lagi curi curi waktu buat nulis cerita ini hehee..

Minta vote+comennya yaa

Kalo votenya udh 100 aku bakal lanjut ceritanya yaa.. Hehe pokonya harus ^_^

Imamku pilihankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang