Prolog

215 2 2
                                    

Semburat awan merah muda melatar belakangi senja di awal bulan desember, angin semilir berhembus tidak kencang namun sedikit dingin.mungkin karna aku hanya memakai kaos tipis dan celana jeans yang sedikit di gulung dibawahnya.

Namaku Jane Catherine flinch, atau Jane.
Aku hanyalah seorang remaja biasa, yang sering menyendiri, menarik diri dari keramaian, tidak suka bicara banyak, namun sering berbicara sendiri didalam pikiran, sering merasa sangat bosan, dan tidak memiliki banyak teman.Aku lebih nyaman menyendiri, pergi kemanapun sendirian dan melakukan apapun sendirian.kesepian tentu saja, tapi lebih nyaman dan lebih baik.

sebelumnya aku tidak tahu apa yang sedang kurasakan, dan apa sebutan untuk kepribadianku ini.tapi, saat membaca sebuah artikel psikologi disebuah blog bahwa aku tahu aku termasuk individualis yang disebut, Introvert.ciri-ciri, sifat, dan sikap yang disebutkan di daftar seorang Introvert sama seperti apa yang kurasakan saat ini, ada dua golongan, yang pertama Ekstrovert dan yang kedua Introvert.ekstrovert adalah kebalikan dari introvert dan saat kubaca sifat dan sikapnya sangat bukan diriku, jelas itu kebalikan sama dengan halnya sisi lain koin.

Aku memiliki keluarga, ayah, ibu, dan adik.adikku kembar, yang lebih tua adalah Jason dan adiknya yang hanya berbeda 45 menit dari kelahirannya bernama Jade.kami baru saja kehilangan nenek, 40hari yang lalu beliau mengatakan sudah tidak bisa lama lagi untuk tinggal dan memutuskan untuk menyerah dengan kanker yang menggerogoti sekujur tubuhnya sejak 6 tahun lalu.saat itu aku sangat kehilangan, aku mencoba melepas kepergiannya.hanya nenek yang rasanya sangat menyayangiku beliau orang yang hangat dan disiplin, aku menyayanginya.

dan seorang lagi, jauh dari kelahiranku kedua orang tuaku pernah kehilangan seorang putri pertama.Ya dia adalah kakak perempuanku, hanya 2jam ia bisa bertahan.tapi ibuku telah memberinya nama.namanya adalah Jessica, ia sangat lemah saat dilahirkan kondisi tubuhnya pucat membiru dan benar apa yang dokter katakan, hidupnya tak akan lebih dari 2 jam saja.ibu selalu bilang bahwa Jess sangat cantik,rambutnya ikal mahony, dan selalu terlelap.saat dilahirkan jess tidak menangis hanya mendesah dan menggeliat dengan tubuh pucat membirunya.ibuku sadar putrinya tidak bisa bertahan hidup lebih lama dengan kondisi seperti itu, jika hidup mungkin Jess tidak normal dan ia hanya bisa merelakan pada akhirnya.ayah, jelas terpukul.

Menurutnya Jess sangat sempurna padahal keadaannya tidak memungkinkan dan sejak Jess lahir ayah sudah merasa bangga, namun takdir berkata lain.sehingga ayah memutuskan untuk setahun tidak ingin memiliki anak karena menelan pil kecewa yang amat pahit, hingga akupun lahir di bulan april setahun setelah kelahiran dan kepergian Jess.

Aku mendengus bosan dan pilu mengingat kisah lalu keluargaku yang biasa-biasa saja.
Duduk diam santai sambil memeluk lutut dan memandangi langit senja dan menikmati kesendirian ini bagiku sangat sempurna.ya, aku melakukannya setiap sore

dan mulai terdengar "Janee!!! Sudah senja!, apa yang kau lakukan disana!" Ibuku berteriak keras memekakan telinga.hingga telingaku mendengung.

"Ya!, aku segera turun bu" sahutku setengah malas untuk meninggalkan matahari yang mulai bersembunyi di ufuk barat dan bulan mulai menempati posisi dengan samar-samar muncul dibalik awan.

Suaranya tak ada lagi, sepertinya ia kembali memasak.

Setiap sore aku selalu disini untuk menyendiri setelah pulang dari universitas yang bobrok itu.aku melenguh panjang mengingat situasi dan kondisi yang tidak bersahabat hanya membuatku ingin cepat-cepat wisuda darisana, secepat flash ketika berlari menuju tempat kekacauan berada.aku menutup wajahku yang muram dan sedikit mengantuk.

"Janeee!!! Apa kau tuli.turun darisana!" ibuku mulai lagi.aku menyerah segera turun, mengambil headphone dan iPodku.

"Ini baru pukul 18.30 buu.biarkan aku sesaat saja" dengusku padanya.

"Anak perempuan tidak seharusnya melamun diatas rumah seperti itu, mengapa setiap saat penampilanmu seperti ini.dimana sisi keperempuananmu Jane.." Keluhnya panjang sambil memperhatikan penampilanku yang amat cuek dan tidak terurus.lalu aku melengos pergi meninggalkannya yang terlihat gusar.

An IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang