Memori

78 2 0
                                    

'Kriiiiiiiiinggg...!!!!!'

Sial!  alarmku berbunyi tepat di meja samping tempat tidurku, berdering dengan keras dan bergetar. Sudah pukul 07.00 pagi, aku meregangkan tubuhku sebentar, lalu duduk dipinggiran tempat tidur.hari ini terlihat sama saja seperti hari-hari biasanya kecuali dengan mimpi Noah lagi semalam.kepalalu sedikit pusing menandakan kesadaranku belum sepenuhnya pulih.tapi aku jadi teringat pagi ini aku ada kelas Mr.Kendrick, pukul 09.00 tentang Pajak kenegaraan.

tidak ada yang lebih buruk dari mata kuliahnya atau hidupku mungkin lebih buruk dari itu, aku segera bergegas malas menuju kebawah.untuk melihat ada sarapan atau tidak dan yang kulihat hanya teko dan cangkir-cangkir teh serta bau harum melati kualitas menengah menyeruak seisi ruangan.

"Jane apa kau baru bangun?.kau terlihat seperti korban bencana alam, pergilah mandi segarkan wajahmu yang kusut itu, dan kalau bisa ingat .. potong rambut" sambil menyesap teh dan hanya menoleh kearahku sekejap.rentetan kata-kata dari ibuku membuat diriku yang terlihat depresi ini semakin tidak bersemangat.apakah dia harus terus berceloteh panjang seperti itu.aku hanya mendengus sebal untuk membalasnya,

bisakah lebih buruk lagi bu.aku berbalik seakan tidak ingin melakukan apapun hanya ingin berdiam diri dikamar seharian tapi perkuliahan akan dimulai 1 jam dari sekarang.

Aku tidak ingin melihat huruf F bertebaran di paper study dari Mr.Kendrick, mengapa ia sangat menyebalkan.dan kelasnya ada di pagi hari dan datang terlambat hanya akan menambah sindiran tajam yang halus yang sering ia buat-buat sehingga murid lain akan berbisik-bisik, lalu menggelengkan kepala pelan dengan ekspresi janggal kearahku.

kalian lah yang aneh dengan hal memuakan dan rendah seperti itu, ingatku saat aku terlambat masuk ke kelasnya minggu lalu.

Pukul 08.15 aku sudah menunggu bus untuk menuju universitas, kantor ayah tidak satu arah dengan Universitas bobrok itu jadi terpaksa aku harus naik bis.aku menunggu agak tergesa-gesa dengan memakai Hoodie navy, celana jeans yang digulung dibawahnya, ransel Nat-geo, binder yang kuhimpit ditangan, dan sepatu converse yang tak pernah kuikat dengan benar, tampilanku sangat biasa sangat mahasiswa dengan kartu tanda pengenal mahasiswa menggantung di leher.

Sambil menggigit sepotong roti aku mengikat sepatu di dekat pemberhentian bus.

oh, sial bus datang , tali sepatuku yang sialan.kali ini aku tak akan tertinggal lagi.

aku naik dengan tergesa-gesa tali itu tersangkut diantara pintu bis yang sialan cepat menutup, dan Braakk!..aku terjatuh dengan binderku yang entah terjatuh kemana itu. "Bisakah kau mengikat tali sepatumu dengan benar miss, aku sudah melihatnya terlepas dan kau sangat ceroboh" tukas supir bis.

sial, apa tidak bisa lebih buruk dari ini. Mr.kendrick dan mata kuliahnya yang rumit itu harus menanggung ini semua.

Semua mata penumpang mengarah kepadaku yang sedang tersungkur di tangga bus, sesegera mungkin aku menarik tali dan berdiri kembali, aku benci menjadi pusat perhatian layaknya aktor sirkus yang sering jadi bahan tertawaan penonton.
maaf, tapi kalian tidak membayar untuk menontonku terjatuh.dengan kesal aku berjalan namun bis melaju dengan kecepatan penuh.

sial, apa supir itu mabuk! Ia menginjak pedal gas dengan hentakan.kurasa ia ingin membunuhku.aku terkesiap lalu terdorong kebelakang hingga menyenggol keras penumpang lain, "owh maaf.." Kataku sambil menarik tubuhku dan berpegangan.

"Berhati-hatilah, kau terlihat sangat kikuk.ini" desisnya dingin dibalik masker dan kacamata berbingkai yang tidak asing, lalu ia menyodorkan Binderku yang terjatuh tadi, aku hampir lupa, sekejap ia telah bergerak maju dan berjalan untuk turun di halte 7th avenue.st sebelum aku mengatakan terima kasih , meninggalkan aku yang menggantung dan melihatnya turun dari bus, mengapa aku seperti tidak asing dengan orang tersebut atau pikiranku sedang tidak beres ditambah mimpi tentang Noah yang aneh semalam.kulirik ponselku jam digital menunjukan 08.55.sial, 5 menit lagi kelas dimulai.ponselku bergetar tanda ada pesan masuk,

An IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang