***********Backsound : cover - Faded **************
Jane POV
Aku menyandarkan sepenuhnya diriku pada kaca jendela yang berembun dengan dahiku yang menjadi penyanggah.terkadang membentur-benturkannya ke kaca jendela.aku sedang tak dapat berpikir jernih, moodku berantakan seketika hari ini."Dimana!..dimana aku harus mencari sisa-sisa terjemahan itu!.buku sialan! Smith bodoh! Menerjemah hanya pada poin-poin, apa yang ia pikirkan?!! Membuat pembacanya mati penasaran?!" aku mengutuk Smith dalam gumaman.juga mengutuk berkali-kali pada buku Peter A. Smith
Apa semua ini ada hubungannya dengan Noah, apa mungkin jurnal tua itu berada di tangannya.aku membatin bertanya-tanya."yang benar saja." Kataku merasa putus asa dan frustasi karenanya.
Aku sudah mencobanya tapi usahaku sia-sia untuk kembali kesana, semuanya hanya kabut dan pandanganku tak jelas dan kabur.semuanya pudar, hilang, tak ada lagi.aku tak bisa kembali ke tempat dimana tempat yang aku inginkan, yaitu bersama Noah dimimpi sadarku.
Melodi faded di cover dengan baik oleh seorang violist muda Sayup-sayup berakhir yang membawa suasana hatiku sendu , tiba-tiba terdengar ketukan pintu dan suara Jason memanggilku "Jane? Bolehkah aku masuk.please" katanya memohon, mengganggu suasana.
Jason lebih sopan dibanding Jade yang mungkin akan langsung menyeruak masuk tanpa mengetuk.
"Mau apa kau Jason?" Tanyaku dengan nada tinggi sedang tak ingin diganggu, "ms.Helen, tetangga sebelah. .membawakan sandwich.bisakah kau buka pintu ini dan bantu aku." Katanya memohon lagi, kali ini suaranya parau.tanpa banyak berpikir aku langsung membuka pintu kebetulan sekali aku sangat lapar.
"Jane! Akhirnya.tanganku bisa patah, ambilah!.ini untukmu yang sudah seharian tidur sejak kemarin.apa kau baik-baik saja?" Katanya khawatir."kau terlihat. .berantakan.apa kau mengalami cedera otak atau semacamnya?" Katanya heran.
"Aku. .baik.aku hanya lelah.mana ibu?" Kataku sambil menggigit sandwich daging asap yang pertama.
"Dari mana saja sebenarnya kau ini.Ibu pamit untuk pergi mengunjungi Bibi Rosalie, Ayah beberapa hari pulang terlambat," ia menunduk.aku menghentikan kunyahanku terkesiap mendengar perkataan Jason dan ekspresinya yang berubah.
"Bibi Rose?," kataku heran.apa yang terjadi.
"Masuklah, aku ingin mendengarmu Jase.ayo," Kataku mencoba peduli.sebenarnya berapa lama aku tidur, aku benar-benar tak ingat sama sekali.karena mungkin aku terlalu menikmati dunia lucid dream itu.aku benar-benar melampaui batas.
Noah..
"Apa yang sesungguhnya terjadi padamu Jane?" Jason menanyakan hal yang sama yang sedang aku batinkan dan pikirkan.kunyahan sandwich-ku terhenti lagi.rasanya jadi hambar.
"aku tertidur Jason, aku bersumpah!.aku tidak pergi kemanapun" Kataku mencoba memberi tahunya.aku terlalu menikmati alam mimpi Jase.batinku memutar matanya.
"Apa kau menelan obat-obatan atau semacamnya?! Ibu dan Ayah...bertengkar Jane!." Katanya setengah berteriak dan parau tersedak oleh kata-katanya sendiri, matanya kini berkaca wajahnya yang pucat, memerah menahan tangis.
"Apa?!? Bagaimana bisa Jase??!" Kataku tak percaya."ibu sudah mengetuk kamarmu dan berteriak bahwa ia harus pergi kerumah Bibi Rosalie.tapi kau tak memberi respon dan jawaban apapun.jadi ia pergi Jane" kami terduduk di pinggir tempat tidurku dengan tatapan kosong.aku sendiri tak percaya.
Dunia ini tak lagi sama,
"seusai kami mengikuti ekstrakurikuler bersama Dawson, kami memutuskan untuk minum limun bersama dirumah, tapi pada saat akan memasuki pintu, dari kaca pintu terlihat bahwa Ayah dan Ibu sedang dalam pertengkaran.beruntung Dawson mengerti dan pulang.ia tak harus melihat vas bunga membentur lemari dimana miniatur keramik hancur berantakan".kemudian ia diam sejenak.kurasa ia shock.aku melihat kearahnya.meletakan tangan kiriku pada pundaknya, menguatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Introvert
FantasyDikisahkan seorang remaja biasa, Jane flinch, mengindikasikan dirinya adalah seorang Introvert akut, hidupnya perlahan suram saat dirinya gagal terdaftar di Universitas impiannya, bak domino runtuh perlahan kehidupan yang ia jalani semakin memburuk...