3

48 5 0
                                    

Matahari menyelunup masuk kecelah celah korden, clarissa menerjapkan matanya merasa terganggu dengan matahari yang mengganggu tidur paginya.

"GERALD!!" teriak clarissa sembari menarik selimutnya hingga menutupi kepala,hentakan kaki gerald sangat terdengar kencang

"Ada apa nona?" Tanya gerald dengan nafas terengah engah

"Tutup tirainya cepet!" Geram clarissa dengan suara seraknya

'Damn!'

Gerald berjalan kearah tirai, ia tidak menutupnya malah semakin melebarkan supaya matahari dengan bebas masuk ke dalam kamar nonanya.

"Gerald.lo.bisa.gue.pecat" ucap clarissa dengan menekan setiap kata yang clarissa keluarkan,gerald hanya terkekeh "TUTUP GERALD!GUE NGANTUK!"

"nona,tuan dan nyonya serta non tasya telah menunggu dibawah untuk sarapan pagi bersama" ucap gerald sopan

"ngapain si mereka!" Clarissa bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk segera mandi dan bersiap siap kesekolah.

*

dalam waktu 30 menit clarissa sudah siap dengan seragamnya. Ia segera mengambil tasnya yang tergantung, tentunya jadwalnya sudah disiapkan oleh gerald

Tap

Tap

Tap

Langkah clarissa begitu menggema didalam ruangan semua sontak menatap kearah clarissa, clarissa hanya menatap semuanya dingin.

"Pagi kak" sapa tasya saat clarissa sudah berada pada meja makan, clarissa hanya menatap tasya dingin tanpa niat ingin membalas sapaannya.

"Gimana sekolah kamu cla?" Tanya yardian,ayah dari clarissa

"Baik." Jawab clarissa singkat

"Nanti pengambilan raport mama yang ngambil ya" ucap mamanya

"Nope,gausah sok perduli-" ucap claridsa sinis "gerald,ayo berangkat" ajak clarissa,gerald hanya mengangguk seraya mengikuti clarissa dari belakang.

"Dia sangat berubah" gumam mamanya

"Kak clarissa" panggil tasya,clarissa menengok

"Kenapa?"

"Aku boleh bareng sama kaka ga?" Tanya tasya

"Gue gasudi mobil gue dinaikin sama lo,cukup gue dan gerald.ayo gerald"

Tasya yang mendengarnya hanya terdiam.clarissa pun menuju mobilnya untuk berangkat kesekolah.

*skip*
Tap

Tap

Tap

"Selamat pagi cla" sapa seseorang, clarissa tersenyum simpul. Ia mengetahui siapa yang ada dibelakangnya.

"Hm, pagi" sapa clarissa malas, ralat-purapura malas

"Udah ngerjain pr kimia?" Tanya rangga

"Belom, males" jawab clarissa acuh

"Gila lo, nyontek punya gue aja deh. Yuk buruan!" Rangga menarik tangan Clarissa hingga sampai pada tempat duduknya.
"Nih, buruan 15 menit lagi masuk" ucap rangga, clarissa hanya mengangguk.

*

Bel baru saja berbunyi, clarissa sudah selesai mengejarkan tepat saat guru tersebut datang.

"Selamat pagi anak anak" sapa guru cantik tersebut, yang dikenal dengan bu afnida.

"Pagi buuu" jawab siswa siswi serentak

"Clarissa, maju. Kamu belum perkenalkan diri bukan? Sini" panggil bu afnida lembut, clarissa bangkit dari tempat duduknya menuju depan kelas

"Hai, kenalin nama gue clarissa emerald. Just call me clarissa" ucap clarissa malas.

"Ya kamu bole-"

"Lo pindahan dari mana?" Tanya salah satu siswi yang duduk tak jauh dengan clarissa

"Dalton school, New york" jawab clarissa angkuh.

"Oke cukup ya perkenalannya, clarissa kamu boleh duduk. Ibu permisi, sebentar lagi guru yang mengajar kamu datang. Jangan ribut."

"Baik buuuu"

Tak lama setelah bu afnida keluar, datanglah guru kimia, yang akan mengajar di kelas clarissa.

"Kumpulkan pr kalian!"

*

"Gila ya tuh guru, killer banget!" Gumam clarissa pada dirinya sendiri.

"Kenapa sih emerald?" Clarissa tegang seketika karna suara dan tangan rangga yang merangkul pundaknya hangat.

"Gak" jawab clarissa cuek

"Makan yuk" ajak rangga, sembari melepaskan rangkulannya dan mengenggam tangan clarissa menuju kantin, clarissa hanya diam mengikuti. Ya mengikuti jantungnya yang sedang bergemuruh didalam sana. HAHA.

*

"Ei" panggil clarissa

"Apa?" Tanya ei dengan wajah yang terkantuk kantuk

"Lo ngerti?" Bisik clarissa

"Lo liat ga dari tadi gue ngapain?" Ei malah balik bertanya dengan sewot

"Tidur"

"Ya ngapain nanya gitu. Jelas ga ngerti emerald!"

"Santai dong"

"Hm"

Clarissa sesekali menengok kebelakang, memperhatikan rangga yang sedang menulis dan memperhatikan dengan serius. Rangga terlihat sangat tampan, jika seserius itu. Kening yang berkerut menandakan ia benar benar fokus, mata yang tajam dan tangan yang lincah dalam mengerjakan soal yang diberikan. Rangga menengok ke arah clarissa yang sedang memperhatikannya, tersenyum manis untuk clarissa. Clarissa segera memutar badannya, dan menjatuhkan kepalanya pada lipatan tangan, didalam lipatan tangan tersebut bibir clarissa membentuk sebuah lekukan tipis. Rangga hanya menggidikan bahu tak mengerti.
'Ada apa dengan gadis itu?' Pikir nya

-------------------------------------------------------------
Jangan lupa vote ya(: makasih.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang