4

67 5 0
                                    

'Panggilan kepada seluruh siswa yang mengikuti basket diharapkan berkumpul di lapangan, sekali lagi panggilan kepada seluruh siswa yang mengikuti basket diharapkan berkumpul di lapangan, terimakasih'

Begitulah pengumuman yang terdengar dari speaker sekolah. Clarissa menghadap kebelakang, rangga sedang sibuk membereskan buku bukunya. Clarissa tau rangga ternyata mengikutin basket.
Clarissa menolehkan kepalanya lagi ke arah ei yang masih sibuk bergelut dengan mimpinya. Langkah rangga semakin mendekat ke arah clarissa, entah itu hanya perasaan clarissa saja, tapi memang benar adanya.

"Cla, nanti lo istirahat sama ei ya. Gue ada urusan sama basket" pamit rangga, clarissa hanya mengangguk

"Ei bangun"

"Bacot, kenapa si curut?" Sewot clarissa dengan suara khas bangun tidur,

"Gue titip clarissa, ada basket" tutur rangga terhadap ei

"Hm"

"Ei"

"Iya satt" rangga terkekeh, ei kembali melanjutkan tidurnya

"Cla, pergi dulu ya" ucap rangga mengelus puncak kepala clarissa

"Ati ati" gumam clarissa saat rangga sudah pergi menjauh

'Jantung gue' jerit clarissa dalam hati.

"Jantung lu kenapa cla?"

"Eh"

Ei hanya terkekeh melihat ekspresi kaget clarissa.

*

"Lo mau makan apa cla?" Tanya ei yang masih sibuk memakan makanannya

"Ga, mau minum ajaa" jawab clarissa

"Minuman lo udh abis kali"

"Emang"

"Pesenin lagi ya?"

"Ga"

"Trs maunya apa?"

"Rangga"

"Ha"

"Eh"

Ei tertawa terbahak bahak melihat wajah clarissa yang sudah merah padam, ternyata benar clarissa menyukai rangga.

"Lo bisa cerita sama gue cla" tutur ei santai dengan menatap clarissa.

"Cerita apa?" Tanya clarissa cuek

"Lo suka sama rangga" jawab ei enteng

"Shut the fuck up!" Clarissa menatap tajam ei

"Oke oke sorry" jawab ei yang masih terkekeh "rangga emang baik banget, pinter, manis, jago basket. Siapa si yang gasuka sama dia, dia juga salah satu the most wanted disini" terang ei panjang lebar

"Lalu kenapa lo gasuka sama rangga?" Tanya clarissa mendelik

"Gue sodaraan sama rangga, papanya rangga kakanya nyokap gue cla"

"What the hell" ucap clarissa shock.

"Iya"

"Kok lo gabilang?" Tanya clarissa

"Emangnya penting?" Clarissa memutar bola matanya.

'Pantes gue pernah liat foto kalian' ucap clarissa dalam hati

"Oh lo stalk?" Tanya ei dengan nada menggoda

"Lo cenayang ya?" Clarissa malah balik bertanya

"Ga"

"Kok lo bisa tau apa si pikiran gue?"

"Oh ternyata bener?"

"Eh"

"Hahaha"

"Ei!"

Tap

Tap

Tap

"Ranggaaaa bukaaa pintunyaaaaa" teriak ei yang sudah jejeritan dari 15 menit yang lalu

"Sabar anjing, kan udah gue bilang gue lagi mandii" suara rangga tak kalah kencang dari ei

"Lo mandi kayaaaa putri keraton lama beuttt, ngapain ajaaa si didalem?" Geram ei semakin menaikan suaranyaaa

"Coli" teriak ranggaa dengan kekehannya

"Eh buset" ei berhenti berteriak karna ada yang menepuk pundaknya
"Eh mama, kenapa ma?" Tanya ei, ternyata yang menepuk pundaknya adalah mamah nya rangga

"Kamu ngapain teriak teriak gitu sama rangga?" Tanya mama heran

"Gapapa kok hehe" mama rangga hanya menggeleng dan menepuk pipi ei dan melengang pergi

"Woy buruan" teriak ei lagi

"Sabar"

"Buruan"

"Sabar"

"Buruan abang!!!"

"Sini deh lo masuk"

"Mesum lo sat"

"Lah, masuk kekamar gue maksudnya cakep"

"Lah tai!"

Rangga keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pada pinggangnya, tentu ia telanjang dada

"Ada apa si ei?" Tanya rangga kepada ei yang masih sibuk memainkan iphonenya, ei tak menggubris
"Ei"

"Eh iya ba-- pake baju lo sekarang ranggaa!!" Ucap ei terkaget saat melihat rangga bertelanjang dada, buru buru ei menarik selimut rangga sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Lah, tadi lo suru gue cepet cepet seka-"

"Pake baju lo rangga!" Teriak ei lagi

"Yeilah nih bocah, keluar lah sana. Apa jangan jangan lo mau makein baju gue?" Nada rangga seperti menggoda

"Mesum lo!" Ei bangkit masih setia memegangi iphone milik rangga, berjalan kesamping membelakangi rangga.

"Dasar bocah" gumam rangga pelan sembari terkekeh

"Gue denger abang"

"Bener bener cenayang tuh bocah"

*

"Iphone gue" ucap rangga saat duduk disamping ei

"Nih"

"Lo gak apa apain hp gue kan?"

"Gak cuma baca chat lo sama jalang lo itu"

"Dia bukan jalang"

"Dimata lo, dimata gue jalang"

"Ei"

"Lo lebih cocok sama clarissa"

"Gue gangerti"

"Lo emang gapernah ngerti"
Ei melengang pergi memasuki kamarnya

'Kenapa coba tuh bocah'

[Note : jadi ceritanya ortu nya ei di luar negeri, eh einya di titipin sama ortunya rangga. Gitu.]

*

Drrt
Drrt
Drrt

Iphone milik clarissa berbunyi, menandakan 1 pesan masuk.

(Ei)
•cla cla cla
•bete

(Me)
•knp?

(Ei)
•rangga masih sama jalangnya

(Me)
•jalang? Maksud lo?

(Ei)
•yep! Maksud gue cewenya.

Sontak clarissa memeggangi dadanya, rasanya seperti ada puluhan jarum yang tiba tiba menusuk tepat di hatinya.

(Me)
•oh, siapa?

(Ei)
•anak iis
•bsk gue tunjukin. Udah ya
•see you tomorrow

(Me)
•ok

-------------------------------------------------------------
Sampe ketemu dipart selanjutnya(: makasih.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang