9

30 1 0
                                    

AKHIR PEKAN

tak sulit menentukan tempat yang akan mereka kunjungi (read : Clarissa, Rangga, Einasya) Einasya yang paling heboh memecahkan keheningan antara sepupunya a.k.a Rangga juga sahabat barunya, Clarissa.

Terbukti, Clarissa cukup pendiam. Bisa dibilang Clarissa sangat pendiam. Tapi bukan berarti Clarissa pendiam yang menye menye. Clarissa lebih terkesan coldest. Einasya yang heboh, sesekali menceritakan apa saja yang ia ingat hanya mengundang senyum atau kekehan dari Clarissa, berbeda dengan Rangga ia terkesan hangat.

Clarissa mendelik saat Rangga mencoel pipinya "makan ga?" Clarissa hanya mengangguk "gausah deh nanti pipi lo jatoh" kekeh Rangga

Clarissa memukul pelan lengan Rangga "kok lo ngehina si?" Rangga hanya terkekeh lalu melenggang pergi.

"Bang eskrim yuk!" Rangga mengangguk, kemudian berjalan bersama Einasya mendekati stand Eskrim.

"Cla mau?" Tawar rangga

Clarissa mengangguk, "samain"

"Cla lo tau gak sih?" Tanya Rangga yang datang sembari membawa eskrim di kedua tanganya

"Ga"

"Belom selese goblok!"

"Ya selese in goblok!"

"Tai"

"Lo"

Clarissa mendelik, tapi Rangga malah terkekeh "ngeselin banget sih lo"

"Bego ya bilang gue ngeselin tapi sambil senyum"

"Terus?"

"Bodo"

"Yaudah bodo"

Rangga tertawa kemudian mengelus puncak kepala Clarissa lembut.

"Jorok bego"

"Bodo"

Rangga tertawa lagi.

**

"Bang ih ada david" Einasya bersembunyi dibalik punggung Rangga, Rangga terkekeh lalu satu ide muncul dikepalanya.

"Vid! Oi! David" yang si empunya nama menoleh kemudian berjalan mendekati Rangga.

"Wes mau kemana bro?" Mereka ber high five.

"Jalan, biasa."

"Oiya ada apa manggil?"

"Ini Ei mau ikut lo tapi malu ma -ADAW! sakit Ei" desis Rangga, yang mencubit a.k.a Einasya hanya melotot. Clarissa dibuat bingung oleh tingkah mereka.

"Ei?" Panggil david

Einasya hanya memunculnya kepalanya dari punggung Rangga, "apa?"

David mengangkat alisnya, "lagi ngapain disitu? Sini"

"O-oh i-iya ini Rangga gatel lagi garukin, ya ga bang?" Rangga hanya terkekeh kemudian mengangguk.

"Sini" lanjut david

"Apaasi vid?"

"Pinjem yo bro" Rangga hanya mengangguk dan terkekeh saat melihat Einasya yang mengacungkan jari tengahnya.

"Tadi siapanya Ei ngga?" Clarissa mulai mengeluarkan suaranya

"Jadi mereka itu kaya suka sukaan gitu ya you know lah what i mean" Clarissa hanya menggangguk.

Tling!

iPhone milik Rangga berbunyi

EIANJINK : mati lo nanti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang