Part 1

6.2K 340 23
                                    

[on remake]

"Pimpinan KPK membenarkan adanya dugaan kasus suap pembangunan infrastruktur yang melibatkan petinggi Komisi V DPR, Jakarta, Senin (29/5/2017)..."
Aku meregangkan otot leher dan bahu sebentar, menyimpul langan. "Good Job Lana, ini akan jadi headline" pujiku pada lawatan diriki yang terpantul pada layar laptop. "Pimpinan KPK membenarkan adanya dugaan kasus suap pembangunan infrastruktur yang melibatkan petinggi Komisi V DPR, Jakarta, Senin (29/5/2017)..." aku membaca ulang kalimat awal berita besarku sambil bangkit dan berseru di bilik kerjaku, bahkan media lain belum ada yang mengetahui berita ini, aku bisa merasakan nikmatnya pujian Pimpinan Redaksi saat tau koran kami yang pertama mendapat informasi besar ini. Ini tiket emasku untuk dipandang Pemred dan Redaktur
***
"Halaman utama, besok" kalimat singkat pemred media cetak tempatku bekerja membuatku mengawang-awang. Akhirnya, di tahun pertamaku bekerja beritaku sudah bisa menduduki halaman utama. Nasib baik berpihak padaku malam itu

Jakarta, Sabtu (27/5/2017)
Crown Cow, sebuah restaurant steak asal eropa yang membuka cabang pertama mereka di Indonesia meminta media cetakku untuk mereview restaurantnya. Berbagai jenis steak dengan daging sapi premium tersaji di depanku, mulai dari Wagyu, Hokubee, hingga Australian Prime dengan berbagai saus. Namun hal terbaiknya bukan itu,
"Bersiaplah Gio proyek pembangunan yang 'memberi makan' pimpinan kita akan mengundang KPK untuk melakukan OTT" pria itu menggulung lengan kemeja yang sama kusutnya dengan wajahnya, sesekali ia mengusap wajahnya gusar. Lawan bicaranya hanya bergeming sambil menyayat steak yang tersaji di hadapannya.

Aku tetap mengunyah makananku, entah rasanya bagaimana, entah daging ini matang sempurna atau tidak, aku sudah lupa, telingaku terfokus pada pembicaraan mereka, bahkan pikiranku juga. Gio? Gio anggota DPR termuda dari komisi V?OTT? oprasi tangkap tangan?

Aku berusaha kembali focus pada makananku, menulis review, lalu pergi, tujuanku? Gedung KPK, mengkonfirmasi apa yang aku dengar.
***
KORAN BERITA HARIAN
REPUBLIKA
Selasa 30 Mei 2017
KPK melakukan OTT di kantor komisi V DPR, berlanjut ke Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan menahan 10 orang saksi.

KORAN BERITA HARIAN
REPUBLIKA
Rabu 31 Mei 2017
KPK melakukan jumpa pers dengan memperlihatkan puluhan ikat uang rupiah, dan dolar asing. Dua orang di tetapkan sebagai tersangka dugaan suap, mereka adalah petinggi Komisi V DPR, dan petinggi PUPR. Reinathan dan Juna.

KORAN BERITA HARIAN
REPUBLIKA
Rabu 7 Juni 2017
Sidang perdana kasus suap pembangunan infrastruktur, Reinathan menyebut nama Gio Nugraha. KPK mengungkapkan kemungkinan adanya pengembangan tersangka. Gio Nugraha akan terseret setidaknya sebagai saksi.
***
"Dapatkan wawancara eksklusif dengan Gio, lana, lalu ambil halaman utamamu lagi" kali ini pemred menantangku. Entah karma apa yang aku perbuat sebelumnya, minggu ini aku seperti mendapatkan jackpot, keberuntungan yang bertubi-tubi. Sebelumnya aku bahkan tidak pernah dilirik para redaktur, apalagi pemred. Sebelumnya aku hanya pengisi kolom kecil di perusahaan media cetak nasional ini, dan sekarang? disinilah aku berdiri, di lobi kantor DPR menunggu sosok yang minggu lalu percakapannya mempengaruhi hidupku, mempengaruhi karirku. Gio Nugraha.

​Gio melangkah tegas keluar dari lift, cekatan mengancing jasnya. Aku menyambutnya dengan uluran tangan. "terimakasih sudah meluangkan waktumu pak" ujarku sopan.

"Aslana, Wartawan pertama yang mengetahui kasus ini. Bagaimana bisa?" tanyanya to the point, menyelidik

Deg. Haruskah aku menjawab 'aku menguping percakapanmu?'

My SenatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang