Chapter 1: New World

871 28 13
                                    

Disaat mereka sampai di permukaan, mereka melihat banyak mayat di depan mereka. Ya, mereka adalah anggota STAMFORD. Mereka bingung ingin kemana, karena mereka belum tahu isi kota baru mereka. Sampai akhirnya, Pieter melihat salah satu komputer yang menyala.

Pieter : "Teman-teman, lihat ini!" Ada komputer yang menyala!
Hark : "Tunggu, ada video! Video apa itu?"
Herlen : "Itu adalah Erlen, pemimpin STAMFORD"
Steve : "Sudah, play saja dulu videonya"
Erlen : "Selamat sore, Aku Erlen Tris, jika video ini telah di play berarti kau adalah orang dari Lost City. Sekarang, aku berada di gedung utama STAMFORD, tepatnya di distrik 1. Aku berada ditempat kalian sekarang berada 1 hari sebelum penyerangan. Aku membuat video ini karena ingin memberitahu kalian bahwa yang menyerang kita bukanlah manusia. Mereka adalah monster yang disebut "LAZER". Mereka adalah pemangsa manusia. Kelompok kalian akan sangat membantu untuk melawan mereka. Karena salah satu di antara kalian memiliki kem...".

Tiba-tiba video itu terputus dan keadaan di gedung menjadi gelap gulita. Sampai akhirnya mereka tidak tahu posisi antara satu dengan yang lain.

Pieter : "Dimana kalian?"
Hark : "Sepertinya aku tepat berada di depan pintu masuk"
Herlen : "Hark, aku tadi melihat ada tombol di samping pintu"
Hark : "Hmm... Oh ya aku memegangnya"

Seketika semua menjadi hening lalu akhirnya terlihat tepat di depan pintu masuk ada monster yang disebut "Lazer".

Jack : "Menjauh dari pintu!"

Terlihat puluhan Lazer terdapat didepan pintu dan akhirnya mereka panik lalu mencari jalan keluar. Sampai akhirnya Pieter berhasil menemukan ventilasi. Saat ventilasi terbuka, disaat itu pula pintu masuk berhasil terdobrak.

Pieter : "Semuanya cepat!"

Semua berhasil masuk terkecuali Pieter yang masih berupaya mencegah para Lazer. Namun, ia malah tertarik ke tempat kawanan Lazer. Hack pun ikut membantu, ia melempar pisau ke kepala Lazer yang membawa Pieter namun itu hanya seperti gigitan semut bagi para Lazer. Namun, itu berhasil membuat Lazer itu berhenti sejenak. Pieter pun memanfaatkan waktu, ia berlari menuju ventilasi namun kembali terdorong oleh Lazer lainnya yang sekaligus menutup arah ke ventilasi. Tidak kehabisan akal, Herlen ikut membantu dengan pistolnya ia mengokang pistol itu lalu menembakkan ke kepala Lazer namun itu sia-sia.

Ya benar, itu sia-sia. Lazer tidak mempan terhadap senjata. Memang benar, Lazer terluka jika terkena senjata namun luka itu segera pulih. Cara mengalahkan Lazer hanya satu yaitu membuat kepalanya terpisah dari badannya. Setelah mengamati dan menulusuri akhirnya Herlen menyadari bahwa Lazer tidak dapat dikalahkan sekarang karena mereka tidak mempunyai sesuatu untuk memutuskan para Lazer.

Herlen : "Pieter, sebaiknya kita mundur dulu"
Pieter : "Ya aku sedang berusaha"

Kemudian, Pieter berlari menuju Lazer yang menjegat ventilasi itu. Tidak, ternyata dia bukan mengincar Lazer dengan tangan kosong melainkan mengambil pisau yang dilempar Herlen. Saat Pieter mendapatkan pisau itu, ia langsung menancapkannya ke kaki Lazer. Kemudian, Lazer langsung bereaksi terhadap serangan itu namun Pieter dapat menghindarinya. Dan akhirnya Pieter dapat masuk ke dalam ventilasi. Mereka langsung mulai merangkak mengikuti jalur ventilasi tersebut. Setelah 20 menit, mereka akhirnya mencapai ujung ventilasi itu. Siapa sangka bahwa ujung ventilasi itu adalah tempat datangnya para Lazer. Tanpa disadari dibelakang mereka sudah banyak Lazer yang mengejar.

Jack : "Semuanya lari!"

Mengikuti perintah Jack semuanya berlari menuju pintu yang terdapat didepan mereka sekitar 30 m.

Hark : "Pieter, pintunya terkunci! Aku melihatnya! Kau buka pintunya bersembunyilah di tempat sampah itu! Kami memancing mereka!"

Pieter pun masuk ke tempat sampah itu. Setelah itu, mereka berpencar melalui lorong kanan-kiri mereka. Tidak ada satu Lazer pun yang menyadari Pieter.

Setelah merasa aman, Pieter keluar dari tempat sampah itu. Dalam waktu 10 menit, ia berhasil menemukan kunci yang pas. Ia tinggal menunggi teman-temannya.

Pieter : "Cepat semua!"

Mendengar suara Pieter, semuanya berlari menuju pintu depan. Namun, Steve terlambat. Kini tinggal Steve yang masih didalam.

Herlen : "Steve, cepat!"

Steve berlari sangat cepat, saat ia sudah dekat ia menyuruh menutup pintunya. Dengan keadaan celah pintu sangat tipis, ia berhasil keluar dan tidak membiarkan satu Lazer pun melewati pintu. Namun, keadaan diluar tetap tidak jauh lebih baik dari didalam. Kota itu sudah dihancurkan Lazer sehingga terlihat hancur dan berantakan. Mereka juga harus tetap berhati-hati kareba Lazer kemungkinan menyebar ke seluruh penjuru kota itu. Langkah demi langkah mereka perhatikan sampai akhirnya mereka melihat sesuatu dibalik semak-semak. Jack memberanikan diri mendekati semak-semak. Dan ternyata itu hanya seekor kucing. Namun, tanpa disadari ada seseorang yang muncul dari belakang lalu mendorongnya ke semak-semak. Ternyata dia adalah Frankies, asisten pemimpin STAMFORD, yang artinya asisten Erlen.

Frankies "Cepat kesini!"

Mereka semua tidak percaya dengan Frankies. Namun, setelah Frankies memberi tahu maksud ia yang ingin membawa mereka ke distrik 1. Pieter mulai mempercayainya.

Frankies : "Pergilah ke helikopter itu!"
Pieter : "Jaraknya terlalu jauh, bagaimana jika Lazer datang?"
Frankies : "Gunakan kekuatanmu, lindungi mereka semua!"
Pieter : "Kekuatanku?"

Ya, Pieter belum mengetahui kekuatannya, saat itu Erlen hendak memberi tahunya namun terpotong karena serangan dadakan Lazer. Frankies sebenarnya ingin memberi tahunya namun Lazer telah melihat posisi mereka. "Semuanya cepat ke helikopter!" Herlen mengingatkan mereka ini masih belum aman. Tanpa disadari, pilot mereka hilang entah kemana. Sebagai pilot pengganti, Herlen berusaha semampunya. Saat semuanya sudah naik, surat yang diberikan oleh petinggi Lost City jatuh saat Pieter berlari. Lalu Pieter kembali ke tempat surat itu. "Terbangkan helikopte itu" perintah Pieter. "Tidak akan" Herlen menolaknya. "Cepat!" Pieter tidak bisa melibatkan temannya atas kesalahannya. Dengan terpaksa Herlen menyalakan mesin yang bertepatan dengan Pieter meraih surat itu. "Pieter, lari!" Hack menyuruh Pieter untuk cepat karena jarak helikopter masih bisa ia raih. Pieter berlari menuju helikopter dengan sangat cepat disaat tinggi helikopter sudah sejajar dengan kepala Pieter. Pieter melompat namun tangannya tidak berhasil meraih tali yang dilemparkan oleh Hack. Mereka yang ada di dalam helikopter mengira mereka sudah kehilangan teman mereka namun itu salah. Pieter memang gagal meraih tali itu. Namun, ia berhasil meraih pijakan kaki helikopter. "Teman-teman!" Teriakan Pieter terdengar oleh orang yang berada di dalam helikopter. Saat mendengar suara itu, Hack langsung mengecek kebawah dan menyodorkan tangannya untuk diraih Pieter. Pieter pun meraihnya. Sekarang semuanya merasa lega karena telah melihat Pieter dan telah meninggalkan kota itu. Mereka menuju distrik 1 dengan helikopter itu. Mereka diperkirakan sampai 5 jam. Namun, mereka tidak sampai sesuai perkiraan dikarena hujan ringan yang memaksa mereka menempuh perjalanan selama 7 jam.


KinesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang