Chapter 7 : He's the Real Pieter

42 7 0
                                    

       Sekarang, mereka semua telah berada di distrik 5 dan tim medis yang mengikuti tim Pieter dari belakang.  Tim Pieter menganggap misi kali ini akan lebih mudah namun, mereka tetap tidak menurunkan kewaspadaan mereka.  Mereka memutuskan untuk bergerak berpisah, dibagi menjadi 2 tim dan berkumpul di tempat awal mereka datang.  Tujuan mereka hanya satu, bunuh satu lazer atau lebih per tim lalu kabur.  Karena mereka tahu bahwa lazer akan sangat sulit jika mereka hanya dalam anggota sekitar 4-5 orang per tim.

       Tim pertama menuju barat dan tim kedua menuju timur.  Mereka jarang sekali menemukan lazer.  Sampai akhirnya tim kedua menemukan lazer.  Mereka akhirnya bersembunyi dan mengumpat di balik gedung.  Mereka beruntung karena distrik 5 memiliki lumayan banyak tempat untuk bersembunyi sehingga mereka dapat bersembunyi untuk menembakkan peluru mereka yang dapat membunuh lazer.  Mereka tetap berhati-hati dalam mengincar lazer walaupun dalam keadaan jarak jauh karena lazer yang mereka incar berjumlah 3 dan juga 3 lazer tersebut diperkirakan tidak jauh dari temannya.  Dengan cepat, ketiga lazer tersebut tertembak.  Karena dalam satu senjata hanya memiliki 20 peluru, sekarang sisa peluru mereka sudah kira-kira berkurang 1 per orang.  Dan sesuai prediksi, ketiga lazer itu tidak akan jauh dengan temannya.  Tidak lama dari penembakan, ada puluhan lazer berlari dan mencari arah datangnya tembakan.  Dengan cepat tim kedua mencari tempat sembunyi yang tidak jauh dari situ.  Mereka berencana mengosongkan tempat lazer yang tewas karena lazer tidak memerlukan jasad temannya yang tewas.

       Di sisi lain, tim pertama ternyata tidak lebih baik daripada tim kedua.  Mereka malah terkepung oleh puluhan lazer di setiap arahnya.  Beruntungnya mereka sedang berada di dalam gedung sehingga lebih mudah dalam mempertahankan tempat namun, masalahnya mereka tidak akan bisa bergerak jika sudah dikepung oleh puluhan lazer di segala arah gedung.  Pieter yang berada dalam tim pertama tidak mau berpikir panjang.  Ia menyarankan untuk kabur lewat pintu yang memiliki lazer paling sedikit.  Di sebelah kanan gedung hanya memiliki 12 lazer yang berarti bisa mereka bunuh sekitar dalam 2 serangan per orangnya.  Mereka turun ke lantai 1 dan menuju pintu keluar di sebelah kanan gedung.  Sesuai dugaan, rencana yang penuh resiko tidak akan berjalan dengan mulus.  Disaat mereka turun dan ingin keluar lewat pintu kanan, lazer yang berada di sebelah kiri kebetulan sedang melewati lorong pintu keluar itu.  Dan lazer itu langsung mengejarnya.  Dengan mengikuti perintah Pieter, tim pertama langsung mengambil keputusan untuk tetap berada di rencana.  Mereka membunuh 12 lazer yang mereka incar itu.  Dan mereka berhasil melakukannya.  Dengan cepat mereka berlari meninggalkan lazer dan berhasil meninggalkan lazer yang mengejar tadi.  Namun, masalah belum selesai.  Tujuan mereka menjadi kacau yang tadinya ingin membawa 1 jasad lazer namun, sekarang mereka malah terkepung.  Bahkan mereka belum bisa membawa satu lazer pun.  Dan masalah yang jauh lebih besar pun datang, lazer kini sudah menyebar ke seluruh penjuru distrik 5!

       Mereka sudah tidak ada peluang untuk kabur karena mereka meninggalkan alat penghubung mereka dengan gedung utama di tempat start.  Mereka hampir putus asa.  Akhirnya, tidak disangka-sangka mereka bertemu di bagian barat.  Mereka bersyukur karena dengan ini mereka masih memiliki peluang untuk kabur.  Itu menurut mereka namun, kenyataannya hal itu tidak merubah apa-apa.  Mereka tetaplah terdesak akhirnya, mereka berlari sampai pada hutan dan bersembunyi di balik hutan itu.  Walaupun itu percuma namun, setidaknya mereka memiliki lebih banyak tempat bersembunyi.  Disaat mereka sedang menyusun rencana dibalik sebuah pohon, suara dari semak-semak terdengar.  Pieter mengeceknya.  Dan ternyata di balik semak-semak, ada sekawanan lazer yang sedang mencari mereka melalui indra penciuman.  Lazer seperti sudah mengetahui bahwa ada sesuatu di balik semak-semak dan lazer pun mulai bergerak menuju ke balik semak-semak itu.  Sebelum lazer berhenti sampai, Pieter menunjukkan diri yang membuat lazer sedikit terkejut.  Pieter ingin melawan para lazer dan membunuh mereka semua dengan kekuatannya.

       Pada awal gerakannya, Pieter memegang 5 peluru yang dapat membunuh lazer yang sama dengan jumlah lazer yang ada disitu.  Lalu, Pieter menggerakkan peluru itu dengan kekuatannya.  Sesuai dugaan, Pieter telah berkembang.  Ia berhasil membunuh para lazer dengan tepat sasaran dan kecepatan tembakannya pun melebihi tembakan pada umumnya.  Ia yang sekarang sudah tidak memiliki rasa takut dengan berani ia melangkah dan berhasil merubahnya menjadi Pieter yang sebenarnya.  Frankies sudah menduga hal ini.  Oleh sebab itu, ia dengan percaya diri meminta kepada Erlen untuk membawa Tim Pieter sendirian untuk mengamankan distrik 5.  Akhirnya, wujud Pieter yang diinginkan telah ditemukan.  Dia adalah Pieter yang sebenarnya.

Author Note :
       Yo guys, makasih untuk yg bacaa sampe sekarang dan nunggu postan gua yang lama banget, semoga kalian maklum wkwk, ngomong-ngomong makasih juga untuk yg bacaa karena udah tembus 1k readers.  Yohoo.  Tungguin yah chap selanjutnya, pantau terus, makasih.

KinesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang