Tim Pieter dan yang lain pun berangkat ke distrik 3. Mereka menghabiskan waktu 2 jam untuk sampai distrik 3. Sampai di distrik 3, mereka mendarat di daerah pengungsian warga. Setelah mendarat, semua warga di wilayah itu masuk ke dalam pesawat. Sedangkan mereka yang di dalam pesawat keluar kecuali pilot. Pesawat itu meninggalkan distrik 3 dan akan kembali lagi untuk menemui 2 wilayah lagi. Pieter dan yang lain mencari pengungsi yang lain, karena mereka adalah prioritas utama. Namun, disaat mereka sedang mencari-cari. Pieter melihatnya. Ya! Pieter melihat lazer.
"Semuanya sembunyi!" Perintah Pieter.
Mendengar suara itu semua mencuri dan lazer ikut terpancing dengan suara itu. Pieter terlalu keras memanggil teman-temannya. Pieter mengeluarkan pisau yang diberikan Frankies sebelum keberangkatan. Pisau itu adalah pisau yang dipergunakan untuk membunuh lazer yang disebut "The Big Hope".
Ya, memang itu adalah harapan satu-satunya untuk menyelamatkan warga STAMFORD.Frankies menahan Pieter dari belakang. Karena menurutnya Pieter melakukan tindakan yang ceroboh. Dikarenakan lazer yang berada di dekat mereka hanya 5. Jika mereka membunuh kelimanya. Mereka dapat memancing puluhan hingga ratusan lazer. Mereka memilih kabur. Mereka kabur melalui lorong belakang gedung. Mereka berhasil menjauh dari lazer itu. Namun, mereka berpikir ulang. Jika mereka tidak membunuh kelima lazer itu, mereka dapat membiarkan warga yang mengungsi terbunuh. Karena itu mereka memutuskan untuk membagi 2 tim. 1 tim untuk membunuh lazer, 1 tim untuk mencari pengungsi. Dengan itu mereka memutuskan tim Pieter dipergunakan untuk membunuh lazer dan tim Frankies untuk mencari pengungsi.
Tim Pieter dengan cepat kembali ke tempat lazer tadi berada. Sesuai dugaan mereka, lazer itu tidak mungkin masih berada disana. Mereka mencari dan mereka tertipu. Lazer telah mengetahui keberadaan mereka. Lazer yang hampir bertemu mereka tadi sedang mengikuti tim Frankies yang berfokus pada pencarian. Pieter menyadarinya karena jejak kaki yang mereka temukan. Dengan cepat tim Pieter berlari menuju tim Frankies. Setelah menemui mereka, tim Pieter bersembunyi di belakang gedung dan melihat tim Frankies kewalahan melawan lazer. Itu dikarenakan Tim Frankies hanya membawa 1 senjata yang dipegang oleh Frankies. Yang lain hanya dapat bertarung dengan tangan kosong.
Tim Pieter tentunya tidak mau tinggal diam. Mereka diam-diam ikut dalam pertarungan. Pieter dan yang lain berhasil melumpuhkan kelima lazer tersebut. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung melanjutkan perjalanan. Sampai di wilayah selanjutnya, mereka datang dengan selamat. Dan tidak lama kemudian, pesawat pun datang. Ternyata, pesawat membawa 1 pasukan tambahan dari pasukan utama.
Mereka langsung bergegas menuju wilayah selanjutnya. Dan lagi-lagi, masalah datang. Lazer kembali datang. Memang mereka mendapatkan 1 pasukan elit tambahan namun, musuh juga bertambah. Jika dalam perbandingan, perbandingan kedua kubu adalah 1 : 10. Lazer yang datang kali ini sangat banyak. Mungkin mereka tadinya mau mengincar para pengungsi tapi para pengungsi sudah pergi beberapa menit sebelum mereka datang. Pasti mereka menyadarinya. Ya, mereka menyadari bahwa ada seseorang. Karena jika dipikir-pikir, mereka datang beberapa menit setelah pesawat berangkat berarti mereka setidaknya telah melihat pesawat dan para pengungsi naik ditambah lagi mereka tau bahwa ada 1 wilayah belum diselesaikan jadi kemungkinan mereka menyadarinya. Menurut Pieter dan yang lain, itu adalah sisa pasukan lazer yang berada di distrik 3. Walaupun begitu, yang ada di pikiran mereka semua hanya "kabur".

KAMU SEDANG MEMBACA
Kinesis
Ciencia FicciónSeries by : Enzo H.F Pada tanggal 20 Maret 1998, dibentuklah organisasi yang bernama STAMFORD. STAMFORD adalah organisasi yang dibuat dengan tujuan untuk mengirim orang terpilih dari berbagai kota bawah tanah yang disebut "Lost City" ke permukaan bu...