"Lo pastiin buat jatah cheers nggak ada yang kurang. Terus pastikan ob yang bertugas bersihin Lapangan selalu stand by. Pokoknya jangan sampai ada bagian yang licin" Suruh Kwang Soo sambil melihat keadaan Lapangan.
"Itu ada sampah tisu kok nggak diperhatiin?"
Kwang Soo mengikuti arah kepala si pemilik pertanyaan dan nyaris terjungkal saat matanya melihat siapa orang itu.
"Jia? Ka..kamu ngapain..?"
Jia tertawa melihat begitu menatapnya.
---
Kwang Soo tidak bisa untuk tidak menganga karena kaget dengan kedatangan Jia.Matanya melihat gadis itu yang kini tertawa. Dan membuat jantungnya kembali berdegup.
"Y..ya! Kamu belum jawab pertanyaanku! Kamu ngapain disini?" Tanyanya disela gugupnya.
"Nemenin kamu?" Jawab Jia kali ini sukses membuat otaknya hang seketika.
"Soo, lima menit lagi kita briefing" Ucap Hyoyeon.
"Soo?"
Kemudian Jia mengenggam tangannya dan seketika menyadarkannya. Matanya cepat-cepat menganalisa apa yang terjadi.
"Oh? Oke-oke nanti gue kesana" Ucapnya tanpa tahu apa yang ia bicarakan.
Kwang Soo menatap Hyoyeon dengan bingung. "Apa yang dia bilang tadi? Kenapa gue oke-oke aja?"
"Dia bilang lima menit lagi kalian mau briefing" Jawab Jia membuatnya tersentak.
Mendadak otaknya akan hang lagi tapi segera dicegah karena suara dribble bola mulai menggema.
Wooyoung dan tim cadangan Basket sudah masuk ke Lapangan dan tengah berlatih.
"Nanti kita ngobrol lagi ya. Aku harus briefing dulu. Daah!"
---
Seungyeol dengan headset terpasang di telinganya melangkah memasuki lorong Sekolah.Setelah kejadian tadi pagi yang membuat dirinya harus meladeni tangis Sandeul, ia memilih duduk di pinggiran lorong sambil menatap Lapangan yang kosong.
Ia menghela nafas sambil merasakan hembusan angin.
"Semuanya ke Lapangan! 1 MENIT DARI SEKARANG!" Teriak seorang Pelatih dengan menggunakan toa.
Kemudian mulai terdengar suara derap langkah beberapa orang yang berlari dan sesekali ia juga mendengar keluhan.
"Kita kan baru datang, kenapa langsung disuruh ke Lapangan? Untung ganti seragam!"
Namun ada sebuah suara yang langsung membuat kepalanya menoleh tanpa ragu.
"Duh mana rambut gue masih setengah basah lagi! Gimana mau dikuncirnya?" Keluh suara itu.
Maeil gateun georie neol dugo baraman bwa
Gateun jarie neoreul maemdora
Matanya langsung menangkap seseorang dengan suara yang sudah dihafal di telinganya.
Seakan ia melihatnya berlari dengan slow mode seperti yang ada di film-film.
Ireohge meonghani baraman dora kkeutnamyeon
Ama dora beorilji molla
Im Yoona, tengah berlari sambil mengeluh membiarkan rambut panjangnya terurai bergerak naik turun karena hembusan angin dan larinya(?) menuju Lapangan.
Gadis itu berhenti dan berdiri bersama yang lain. Sangat jelas ia masih mengeluhkan soal rambutnya.
Yoona menoleh ke samping dan hampir membuat nafas Seungyeol tercekat karena takut ketahuan. Tetapi gadis itu sama sekali tidak menyadari kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
its...LOVE?
FanfictionSiapa bilang cinta itu mudah? Cinta datang tanpa diketahui, ditunggu, dan..bisa saja mengakibatkan sebuah cerita yang rumit! Sebuah kisah komedi cinta remaja yang berkisah enam anak dari kedua keluarga yang berbeda dan saling berkesinambungan(?)