Hari ini seperti biasa Adrijal pergi kesekolah dengan motor maticnya yang selalu ia bawa kesekolah walaupun ia orang kaya tetapi ia tidak mau menunjukannya kesemua orang, karna baginya itu kekayaan milik orang tuanya bukan punyanya.
Hari ini tidak seperti biasa ia menggunakan seragam basket kebanggaan SMA Harapan. Ya pagi ini dia ada pertandingan persahabatan dengan sekolah SMA Plus yang dilakukan di sekolahnya.Sesampainya ia disekolah ia langsung kelapangan outdor sekolahnya, disana sudah ada pelatihnya serta teman-temannya yang sedang melakukan pemanasan.
"Nih dia orangnya, dari tadi ditungguin juga" salah seorang laki-laki menepak bahu Adrijal pelan, laki-laki itu bernama Deni.
Adrijal menoleh dan tersenyum
"Soryy, tadi gw ada urusan sebentar jadi telat"elaknya, sebenernya sih, dia hari ini telat bangun jadi kesiangan datang kesekolah untungnya hari ini sekolah free sehingga pagar tidak ditutup sampai jam 10 pagi.
Mereka berdua menghampiri kawan-kawanya yang berada di pinggir lapangan tepatnya di bangku cadangan.Meraka semua pun melakukan pemanasan bersama, dan pertandingan pun di mulai.
Disisi lain bed girl sedang menenggelamkan wajahnya diatas mejanya. Dan ia tersadar bahwa kelasnya hari ini sepi hanya ada anak-anak pintar yang sedang membaca buku, termaksud teman sebangkunya.
Ia pun menganggkat wajahnya lalu menatap temannya, eh?! Ralat maksudnya orang yang duduk disebelahnya dengan muka bantalnya dan muka khas bangun tidurnya.
"heh, lu baca mulu, ga bosen apa?" herannya kepada gadis disebelahnya, sedangkan yang ditanya tidak menghiraukan pertanyaannya seraya membuka halaman buku yang ia baca.
"Anjirr dikacangin gw, awas lu minggir gw mau lewat, batin gw ngomong ama orang pinter" ia pun bangkit dari posisi nyamanya dan Dewi pun memberi jalan untuk bed gilr tersebut. Amanda berniat menuju kekantin untuk memberi makan cacing-cacing yang bersemayam diperutnya, tetapi ia teringat akan sesuatu.
'Oh iya bukannya si jutek lagi tanding basket ya?,' ia pun memutar haluan yang tadinya ingin pergi kekantin menjadi pergi kelapangan yang sudah ramai akan para siswa-siswi dan didominasi oleh siswi yang menjadi fans Adrijal.Amanda melihat ditengah lapangan terdapat Adrijal yang sedang mendrible bola dengan lihainya, bahkan Adrijal dapat melewati para lawanya dengan mudah, itu membuat sudut bibir amanda tertarik dan melukiskan senyum indahnya .
'Ternyata dia jago maen basket toh' ia pun berjalan menuju pinggir lapangan, ia melihat anak pemandu sorak sedang menyemangati sekolahnya, ralat lebih tepatnya hanya untuk Adrijal. Amanda mendengus sebal karna teriakan para wanita itu membuat telinganya sakit.
"Yeyyy Adrijal, Prok prok Adrijal" teriak pemandu sorak.
"Woyy berisik amat si lu, mending suara lu bagus"cibirnya
"Wuhhh sirik aja lu"ucap salah satu diantara mereka yang bisa dipastikan itu adalah ketuanya, yang bernama Dina.Amanda pun tidak berniat untuk meladeninya, ia hendak mendekati Adrijal, tetapi langkahnya terhenti sejenak saat melihat laki-laki cupu yang sedang membawa sebotol air mineral yang masih utuh.
"Uhhh baik banget si lu cupu, udah bawain gw minum" ucapnya seraya mengambil minum tersebut dari tangan pemiliknya
"Ta--tapi i-tu bukan buat ka--" ucapannya terhenti saat melihat amanda memelototkan mata ke arahnya, siapa yang tidak kenal dia disini?. Ia pun meninggalkan laki-laki cupu tersebut lalu menghampiri Adrijal yang sedang istirahat seraya mengelap keringat dengan handuk kecil berwarna putih miliknya.
"Ehh bebep keren banget dah maenya"pujinya dengan suara yang dibuat-buat manja, ia pun duduk disebelah Adrijal, sedangkan Adrijal mendengus sebal dan hanya menampakan expresi datar andalanya karna itu membuatnya sangat risih.
Amanda tersenyum geli, ia sangat suka melihat expresi datar laki-laki yang berada disebelahnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Cool Boy
RandomNamanya adalah Adrijal Ahmat Nur Rizky, ia seorang laki-laki yang sangat cerdas di sekolah SMA Harapan, ia seorang laki-laki yang terkenal akan setumpuk prestasi yang diraihnya mulai dari Academik atau pun Non Academik, ia sangat tampan, cool, baik...