Hy sorry late update ada problem nih hpnya, aku lanjut nih ya tapi abis baca jangan lupa kasih vommentnya ya.
Maafkn typo typonya yaCaca pov
"Baiklah anak anak ibu akan melanjutkan pelajaran yang kemarin" suara itu bu shinta dia sudah ada di kelas ternyata. Kalo aja caka ga ada di belakang aku, aku ga akan mau masuk kelas. Mungkin aku akan lebih memilih untuk pergi ke rumah rere atau kembali pulang ke rumah. Dengan langkah yang berat aku menuju kelas aku menghela nafas panjang dan ku buang dengan kasar. Aku menengok ke arah caka terlihat sekali raut wajahnya yang sedikit khawatir mungkin dia takut kena hukuman dari bu shinta. Akusih tidak peduli akan hal itu, aku malah mengharapkan aku di marahi olehnya lalu ia menyuruh ku kembali pulang.
Krekk..
Aku buka perlahan pintu kelas lalu bu shinta menatap ku "kamu lagi selalu aja dateng telat sudah sanah cepat duduk, eh kamu caka tumben tumbenan ikutan dateng telat ya sudah sanah langsung dapat" ya ini memang bukan pertama kalinya aku datang telat bahkan bisa di bilang datang telat sudah menjadi kebiasaan ku jadi ya aku menanggapi bu shinta dengan santai "iya bu" . Sedangkan caka dia baru kali ini masuk telat jadi dia perlu menjelaskan alasan alasan dia datang telat pada bu shinta. Aku yang tidak mau ikut campur langsung menuju tempat duduk ku.
Tunggu siapa dia kenapa dia duduk di bangku ku "heh. Siapa lu ngapain di sini pindah" usir ku pada dia, tapi dia hanya diam saja sambil mengerutkan keningnya "PINDAHH GUA BILANG" kali ini aku mengataknnya dengan suara keras dan suara ku berhasil membuat bu shinta yang sedang terfokus dengan penjelasan caka menoleh ke arah ku dan ikut bicara.
"Caca kenapa sih kamu ngapain teriak teriak".
"Dia nih bu ngapain duduk di bangku saya, siapa lagi dia?".
"Dia itu anak baru ricky namanya mangkanya kalo dateng jangan telat biar tahu. Ya sudah kamukan bisa duduk di sebelahnya" jelasnya.
"Tapi bu caka?".
"Caka kamu duduk di samping gio saja ya"
"Baik bu" jawaban caka yang membuat ku sangat terkejut kenapa dia mau mengalah tempat duduk dengan orang ini? kenapa dia tidak ikut membela ku merebut kursinya?
Aku memelotinya seolah olah menunjukan ketidak percayaan akan sikapnya yang mau mengalah dengan anak ini. Yang dia balas dengan kedipan mata ke arah ku seolah olah dengan isyarat itu dia bisa bilang 'udah gua gapapakok duduk di sini' huhh.. Dan itu membuat ku kesal.***
Dengan berat hati aku duduk di samping anak baru yang tampangnya tengil ini.
"Nama gua ricky gue-"
"Gua ga peduli" potong ku dengan cepat.
"Emm itu-"
"Sstt diem kek lu ngomong nulu bawel amat" potong ku dengan nada ketus.
"Gua cuman mau ngomong itu di rambut lu ada daun" katanya cepat sebelum aku potong lagi perktaaanya. Oh my god shit kenapa nih daun ada di sini sih bikin malu aja. Aku lihat ricky sedang tersenyum sambil melihat ke arah bu shinta.Aku memutuskan untuk ke kantin dengan memberi alasan ke toilet pada bu shinta setelah mengambil daun sialan yang menempel di rambut ku ini. Aku pun berdiri dari tempat duduk. Ketika aku mau melangkahkan satu kaki ku aku merasa ada yang menahan tangan ku ,ah pasti caka pikir ku tapi aku baru ingat aku kan tidak duduk sama caka dan aku duduk dengn ricky si anak baru itu. Tapi masa dia yang menahan tangan ku untuk apa dia menahan tangan ku. Aku pun segera menoleh ke si pemilik tangan benar saja ricky mau apa dia. Segera ku hrmpaskan Tangannya dengab kasar.
"Mau kemana" tanya dia dengan mengerutkab kening layaknya orang bingung.
"Bukan urusan lo" jawab ku dengan nada ketus lalu aku berajalan menuju meja guru berniat untuk meminta izin. Aku memang terkenl nakal di sini tapi aku tetap sopan dengan guru, aku tidak akan meninggalkan kelas begitu saja jika ada guru yang mengajar di kelas ku.***
Ricky pov
"Gua cuman mau ngomong itu di rambut lu ada daun" kata ku dengan cepat lalu mengalihkan perhatian ku ke bu shinta yang sedng menerangkan di depan. Aku melihat caca yang sedang menganga kaget dan mengambil daun di rambutnya. Ya tuhan lucu sekali dia tapi sayang terlalu jutek.
Caca berdiri dari tempat duduknya dengan cepat aku tahan Tangannya drngan tangan trrlihat dia berpikir sejenak lalu dia menengok ke arah ku dn dengan cepat dia menepis tangan ku.
"Mau kemana?" Aku mengernyitkan kening ku.
"Bukan urusan lu" jawabnya yang lagi lagi dengan nada jutek, lalu ku lihat dia pergi keluar kelas.Aku kembali fokus pada pelajaran yabg di berikan bu shinta. Cowol itu mau apa dia dengan bu shinta kayaknya sangat serius pembicaraan mereka. Itukan cowo yang tadi masuk dengan caca. Siapa ya namanya shit aku tidak tahu. Bahkan aku hanya kenal dengan caca di sini.
Cowok itu meninggalkan kelas setelah lumayan lama berbicara dengan bu shinta, mau kemana dia? Kenapa bu shinta mengizinkan dia keluar sementara anak yang sebelumnya meminta izin ke toilet tidak di izinkan oleh bu shinta dengan alasan masih ada yang di toilet kenapa dia boleh. Aku pun mencoba untuk tidak memedulikan itu dan kembali fokus dengan tugas yang di berikan oleh bu shinta.****
Caka pov
Caca mau ke mana dia, aku harus ikutin dia sebelum dia kabur. Karna aku sudah hapal sekali dengan sikap dia akhir akhir ini dia pernah melakukan hal yang sama seperti ini dia izin ke kamar mandi di jam pelajaran dan 10 menit setelah dia keluar aku mendpat sms darinya dia mengatakan. "Bawain tas gue gue pulang" dan sekarang aku akan memastikan bahwa hal itu tidak akan lagi terjadi.
Aku segera meminta izin pada bu shinta.
"Bu saya minta izin mau ke toilet"
"Kamu ga liat tadi caca lagi ke toilet kamu taukan aturan di kelas ini kalo ga boleh keluar kalo masih ada yang di luar waktu jam pelajaran" ah shitt aku melupakannya tapi bagaimana pun juga aku harus menemui caca.
"Bu saya harus keluar bu saya harus nemuin caca bu, Ibukan tau kalo dia akhir akhir ini suka ga kontrol" dan akhirnya aku menjelaskan alasan ku yang sebenarnya.
"Hemm Yaudah sanah" setelah bu shinta menarik nafas panjang akhirnya dia mengizinkan ku, dengan cepat aku berlaru.***
Aku berlari ke belakang tapi aku tidak menemukan caca lalu aku beralih ke belakang kantin tidak juga ku temukan dan akhirnya aku memutuskan untuk ke belakang kantin dan akhirnya aku menemukan caca. Caca terlihat kacau dengan rambut berantakan baju seragam keluar dan sebatang rokok di Tangannya.
"Ca.." aku menghamirinya.
"Eh caka bikin kaget aja" katanya, ya memang terlihat dia terkejut dengan kedatangan ku mungkin dia fikir aku guru.
"Ngapaib ca?" Aku ikut duduk di sebelahnya.
"Lo liatnya ngapain"
"Lo kenapa lagi?" Dia hanya mengedikan bahunya.
"Tadi bunda nelpon gue"
"Kenapa dia mau pulang lagi, sekarangmah guadah ga peduli lagi deh mau dia pulangkek ngga kek i don't care about that"
"I don't care too, kelas yuk" akupun bangkit dari tempat di mana aku tadi duduk.
"Duluandeh" katanya lalu melanjutkan merokok dan matanya menerawang jauh entah ke mana. Akupun beranjak meninggalkannya dan berjalan menuju kelas.Ketika aku menuju tempat ku bu shinta memanggil ku.
"Gimana caca kok ga kamu ajak masuk?"
"Dianya ga mau bu, kanibu tau sendiri dia ga bisa di paksa"
"Tapi dia ga kaburkan?"
"Nggakok bu dia di kantin"
"Apa Ibu harus ke sana nyamperin dia" aduh kalo bu shinta nyamperin caca Terus dia ketawan ngerokok dia marah lagi sama gua bisa bisa gua di diemin lagi sama caca, pikir ku.
"Mmm mendingan ga usah deh bu takutnya caca malah marah sama sata trrus ga bisa saya kontrol lagi malah kacau" aku mencoba ngeles.
"Yasudah kalo gitu"
Akupun beranjak kembali ke tempat duduk ku.Hyyy Gimana nih ceritanya sorry kalo kurang dapet feelnya masihbaru
Don't forget to vote ya ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Novela Juvenilcaca arilla azzizah mempunyai kembaran yang siafatnya sangat bertolak belakang dengan dia caka arilla azriel, mereka hidup di keluarga yang sangat sibuk dengan urusannya masing masing sehingga mereka terabaikan dan mencari kesenanngannya masing masi...