chap 1

157 25 0
                                    

Hy aku lanjut nih jangan lupa kasih votenya ya
Happy reading.

Caca pov

KRINGGGGG......
Jam weker itu selalu saja mengganggu tidur ku. Jam weker itu sekarang menjadi alarm bangun ku setelah bunda yang tidak pernah kembali lagi ke Indonesia.
Aku bangun dari tempat tidur lalu aku melihat kalender ternyata sudah 1 bulan ayah dan bunda tidak kembali ke Indonesia. Padahal minggu lalu mereka bilang ingin kembali ke Indonesia besok, ya bukan mereka namanya kalau selalu mengingkari janji. "CA BURUAN BANGUN MAU SEKOLAH GA LU GUA TUNGGU DI BAWAH" oh caka selalu saja mengganggu ku. Ku lihat jam dan ternyata mendapati pukul 06:45 sedangkan aku sekolah jam 07:00 tapi yasudahlah masih ada waktu 15 menit dan aku masih ingin melanjutkan tidur ku "CAAAA GCCC NTAR TELATTT" arghhh selalu saja berteriak teriak sangat mengganggu.

Dengan berat hati aku meninggalkan ranjang ku dan beranjak ke kamar mandi. Kalau bukan karena caka aku tidak akan sekolah sekarang. Caka memang kembaran ku tapi kami memiliki sifat yang sangat bertentangan bahkan juga tinggi yang sangat bertentangan. Caka bersikap disiplin dan tepat waktu dan juga badan yang tinggi, sedangkan aku selalu telat tidak disiplin dannn pendekk.

Setelah berpakaian aku ke bawah menuju meja makan dan mendapati caka yang sedang menyantap makanannya. Tanpa pikir panjang aku ikut duduk di sampingnya dan membuat roti untuk sarapan ku.

"Tau ini tanggal berapa ngga?" tiba tiba caka memecahkan keheningan.
"Tanggal.... 8 desember" jawab ku sambil sedikit mengingat.
"Ga terasa ya kita udah sebulan tanpa mereka" caka terlihat sedikit murugg, oh sungguh aku benci melihatnya seperti ini.
"Ya ga kerasa juga mereka udah 10 kali lebih janji besok akan pulanh".
"Bakalan heran gue kalo mereka nepatin janji". Caka meninggalakan ku lalu dia berjalan menuju mobilnya "buruan sarapannya gua tunggu di mobil" teriak ia sambil terus berjalan tanpa melihat ku.

Caka pov

Sungguh mereka telah melanggar janji mereka tidak pantas untuk di sebut orang tua lagi. Mereka lebih memilih kertas kertasnya yang mungkin menurut dia itu lebih berharga dibanding aku dengan caca. Aku bingung kenapa mereka tega menelantarkan aku dan caca di Indonesia sementara mereka di london.
Apa mereka tidak ingin tinggal bersama kami lagi?
Apa mereka tidak merasa kangen dengan kami?
Apa mereka tidak khawatir dengan kami?
Pertanyaan itu terus saja terngiang ngiang di pikiran ku sampai akhirnya caca masuk membuka pintu mobil dan menutupnya dengan keras membuat ku sadar dalam lamunan ku.

"Lama banget sih lu kita bisa telat nih" aku melihat jam tangan ku yang menunjukan pukul 06:50 ini berarti kita cuman punya waktu 10 menit untuk sampai di sekolah.
"Ya bagus malah kalo kita telatkan kita ga sekolah" caca senyum lebar ke arah ku. Aku hanya diam sambil menggelengkan kepala ku lalu melajukan mobil

***

Untung saja aku berhasil membawa mobil dengan cepat sehinngga kami bisa sampai sebelum bel. Aku tersenyum penuh kemenangan pada caca dan caca hanya mengerucutkan bibirnya aku tahu apa yang sedang dia pikirkan dia pasti berpikir 'kenapa
ga telat aja biar gua ga usah sekolah'. Sebulan belakangan ini dia memang sangat malas untuk sekolah di tambah lagi kelakuan dia yang berubah menjadi liar. Dia menjadi suka meninggalkan pelajaran kemanapun dia suka, dia juga sering meninggalkan sekolah sebelum bel pulang sekolah. Menurut ku perubahan sikap dia ini ada hubungannya dengan ketidak kembalinya ayah dan bunda ke indonesia.

"Ayok ca kelas dah bel tuh".
"Duluan aja gua mau kantin dulu" caca pergi meninggalkan ku di parkiran. Aku membiarkannya untuk pergi karna seirang caca kalau di larang dia akan membrontak dan dia akan melakukan hal hal yang sudah terlewat batas. Aku memilih untuk berjalan ke kelas.

TETTTTT.....
Bel berbunyi untuk kedua kalinya menandakan bahwa guru akan segera datang. Tapi dimana caca aku masih juga tidak menemukan ke beradaannya padahal dia bilang sebentar dan dia tidak juga datang. Perkiraan ku dia ga akan ikut jam pelajaran pertama. Lebih baik aku cari dia sebelum guru datang

Aku berjalan menuju kantin tapi sampainya di kantin aku tidak juga menemukan caca. Kemana lagi nih anak bikin bingung aja, lalu aku memutuskan untuk mencari caca di depan gerbang sekolah karena masih ada ke mungkinan untuk caca kabur dari sekolah.

Benar saja dia mencoba untuk kabur lagi "CA MAU KEMANA" dia menghentikan langkahnya lalu menengok ke arah ku. Dia melotot ke arah ku seolah olah matanya bicara 'sialan! Ngapain sih lu' tapi aku tidak takut dengan tatapannya yang seperti itu. "Lu mau ke mana? Mau kabur lagi?" dia berjalan menuju kelas.
"Iya gua mau kabur ngapain sekolah, gua pinter juga ga ada yang pedulikan?" dia menjawab dengan santai lalu mengedikkan bahunya.
"Gua peduli"
"Just you" katanya sambil memutar bola matanya.
"Ayah sama bun-" pembicaraan ku di potong olehnya.
"Yakin mereka masih peduli i can't believe" ia menuju kelas mendahului ku.

Ya aku tidak bisa menyalahkan caca yang patut di salahkan sekarang adalah mereka kedua orang tua ku karena mereka yang mengubah semuanya menjadi begini. Ini semua salah mereka secara tidak langsung mereka juga merubah sikap caca menjadi liar. Mereka salah lebih memilih pekerjaannya di banding kami.
KRINGG...
Ponsel ku berbunyi membangunkan ku dalam lamunan ku. Ternyata bunda yang menelpon ku untuk apa dia menelpon ku memberi janji terus mereka ingkari aku sudah terlalu bosan untuk itu semua.
"Halo bun"
"Hai sayanggg" bahkan kata kata itu tidak lagi hangat seperti sebelumnya.
"Kenapa bun?"
"Bunda besok pulang nih tapi bunda ga pulang-"kata katanya aku potong cepat.
"Udah deh bunda ga usah janji buat besok pulang besok pulang terus udah berapa kali sih bunda bilang bunda besok pulang tapi ga juga pulangkan. Sampe aku sama caca udah nungguin bunda sama ayah 1 bulan di sini. Mending bunda ga usah deh janji janji lagi kalo ga bisa NEPATIN" aku terbawa emosi jadi aku menjawab dengan nada tinggi dan memberi tekanan di kata kata terakhir.

Aku berjalan menuju kelas dan aku menemukan caca yang belum masih kelas juga. Aku menghela napas dan menghampiri caca "belom masuk ca?". Caca tidak menjawab ku dia hanya menengok dan menghela nafas panjang lalu berjalan menuju kelas akupun mengikutinya.

Hyy gimananih ceritanya garing ngga? Tolong di maklumin ya kalo garing. Oke jangan lupa vommentnya ya.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang