Chapter 08 - Act Like A Lady

22K 975 3
                                    

Viola merasa bosan menunggu pelanggan datang. Karena toko tas merek E ini merupakan salah satu toko mewah, memang jarang ada pelanggan yang datang. Biasanya yang datang merupakan orang-orang kaya yang tinggal di kota N. Dikarenakan beberapa hari yang lalu adalah pertunangannya, Viola sudah sadar bahwa wajahnya mungkin sudah dikenal oleh beberapa keluarga atas, namun selama beberapa hari ini untungnya dia belum bertemu satupun. Cincin pertunangannya dengan Sean dia jadikan kalung. Tidak ada cincin dijarinya saat ini.

Pintu toko terbuka menampilkan dua orang memasuki toko. Terlihat Austin dan Claire yang berjalan sambil berbincang tidak menyadari adanya Viola didalam toko.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Viola menyapa pelanggan sesuai standar. Walaupun didalam hatinya dia sedikit mengutuk. Kenapa dia harus bertemu dua orang ini.

Austin hampir melompat melihat Viola yang mengenakan seragam pegawai. Dia tidak mengerti mengapa Viola bisa memakai seragam pegawai di toko ini.

"Tidak kusangka bertemu denganmu disini." Claire menatap sinis masih mengingat kejadian bulan lalu.

"Saat ini aku sedang bekerja, mari kita bicarakan hal itu lain kali." Viola berusaha untuk mengalihkan topik.

Claire mendengus kesal. Saat ingin membalas Austin sudah mencegah duluan. "Claire tenanglah, kita berada di toko." Austin mengedipkan mata pada Viola.

"Tapi aku tidak menyukainya. Karena dia kita dipermalukan satu bulan lalu,"

"Claire ini bukan tempat kita, aku sudah berjanji ingin membelikanmu sesuatu. Lebih baik kamu melihat-lihat barang yang ada di toko."

"Kalau begitu ambilkan aku tas itu." Claire memerintah Viola mengambilkan tas coklat yang berada di etalase.

Mengikuti standar pelayanan Viola menjawab sopan. "Maaf Nona, untuk produk tas kita tidak menyediakan langsung."

"Apa maksudmu? Tas itu terpajang disana, kenapa aku tidak bisa membelinya? Oh.. Aku tau, kamu pasti tidak ingin melayani kami."

"Bukan seperti itu Nona. Untuk pembelian tas harus melakukan pemesanan terlebih dahulu, Nona bisa tinggalkan nomor kontak dan kami akan menghubungi secara berkala."

"Hah.. Peraturan macam apa itu? Aku punya uang aku bisa membelinya. Kenapa aku harus menunggu." Claire mendengus sombong walaupun uang yang digunakan milik Austin.

Viola menatap dingin perempuan didepannya. "Walaupun anda memiliki uang, anda tidak bisa langsung membeli tas kami, Nona."

"Aku tidak ingin mendengar omong kosongmu lagi. Panggil manager kesini!"

Austin segera panik melihat pertengkaran keduanya. Dia ingin membantu Viola tapi dia takut Claire curiga.

Karena suara kencang Claire, senior Viola yang bernama Fiona datang melihat. "Ada apa, Nona?"

"Aku ingin bertemu manager kalian, pegawai disini tidak sopan!" Claire menunjuk Viola arogan.

Fiona menatap Viola meminta penjelasan. Akhirnya Viola menjelaskan semua yang terjadi. Fiona mengangguk paham situasi saat ini. "Mohon maaf Nona, untuk prosedur pembelian tas memang benar seperti yang dikatakan pegawai Viola."

Claire semakan marah. Dia pikir Viola menghasut seniornya. "Kalian pegawai rendahan berani melawan keluarga Berg!"

Austin hampir pingsan mendengar Claire membawa nama keluarganya melawan Viola. Dia ingin mengubur dirinya kedalam tanah. "Claire cukup. Dengarkan saja apa yang mereka katakan."

"Tidak bisa, Austin kamu harus memberinya pelajaran! Panggil manager kalian sekarang!"

"Saya managernya." Akhirnya manager keluar ruangannya. Salah satu senior Viola yang lain sebelumnya diam-diam memberi tau manager.

Look For Black EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang