Chapter 06 - Lunch Box

19.1K 1K 4
                                    

Hari ini tidak ada jadwal kuliah. Viola memanfaatkan waktu liburnya bermalasan di tempat tidur, namun dering ponsel membangunkannya. Dengan mata masih tertutup dan tangan yang masih lemas Viola mengambil ponselnya menjawab telepon tanpa melihat. Mengingat ponselnya retak karena kejadian kemarin, beberapa sisi layar tidak dapat ditekan. Viola berusaha keras menekan layar jawab.

"Siapa ini?"

"Bagaimana bisa kamu tidak tau nomor Ibumu sendiri."

Mendengar omelan Ibunya diujung telepon akhirnya Viola membuka mata. "Aku baru bangun, maafkan aku."

"Datang kerumah sekarang, Eloise ada disini ingin bertemu denganmu."

"Nyonya Kingston?" Viola mengerutkan alis kebingungan.

"Kamu harus memanggilnya Ibu juga."

"Aku lupa, tapi ada apa?"

"Sebentar lagi Eloise akan menjadi Ibu mertuamu, dia ingin mengakrabkan diri."

"Ah.. Benarkah.." Viola bertanya dengan canggung.

"Cepat bersiap, jangan membuat Eloise menunggu lama."

"Tapi hari ini aku tidak enak badan."

"Jangan berbohong, aku akan meminta Thysa menjemputmu."

Setelah itu telepon tertutup. Viola menghela nafas, dia sudah bisa membayangkan betapa canggungnya nanti saat dia bersama Nyonya Kingston. Viola melirik ponselnya yang retak, mungkin saat ada waktu luang Viola akan meminta wanita yang sudah menjatuhkan ponselnya memperbaiki layar ponsel.

Dengan malas Viola memasuki kamar mandi membersihkan diri, setelah itu memakai kaus putih polos, celana denim longgar dan lensa kontak biru muda menutupi mata hitam legamnya. Beberapa menit setelah Viola bersiap, pintu apartemen terbuka dari luar menampilkan Thysa berpakaian rapih memakai kemeja dan celana hitam khusus yang disiapkan untuk penjaga keluarga Manson. Hanya saat Viola berurusan dengan rumah besar Thysa berpakaian layaknya pelayan pribadi.

"Nona Muda, saya datang menjemput, sebelum itu sebaiknya Nona muda berganti pakaian yang sudah Nyonya siapkan." Thysa menyerahkan tas kain berisi pakaian mewah.

Viola melirik malas pada tas kain ditangan Thysa. "Aku sangat malas berganti baju."

"Nyonya menegur saya keras sebelumnya karena Nona Muda tidak berpakaian rapih saat pertemuan keluarga Kingston kemarin."

Viola menatap Thysa bersalah. Saat itu Viola memang menyibukkan Thysa agar tidak menganternya ke pertemuan keluarga Kingston. Karena merasa bersalah Viola mengambil tas kain lalu berganti baju di kamar.

Beberapa menit kemudian Viola keluar dari kamar mengenakan gaun terusan berwarna coklat pucat, terlihat sederhana namun elegan, sangat berbeda saat Viola hanya mengenakan kemeja atau baju lengan panjang saat di universitas. Saat ini aura Viola memancarkan keanggunan. Thysa menatap Nona Mudanya puas, sudah lama Viola tidak memakai pakaian seperti ini. Inilah wujud asli dari Viola. Thysa memoles wajah Viola tipis juga merapikan rambut.

Setelah selesai mereka berangkat menuju rumah besar keluarga Manson. Sesampainya di halaman rumah Thysa dengan sigap membukakan pintu untuk Viola, dengan anggun Viola keluar dari mobil. Thysa mengantar Viola menuju pintu depan. Disana sudah ada kepala pelayan dan beberapa pelayan yang menunggu untuk menyambutnya.

"Selamat datang kembali Nona Muda". Ucap kepala pelayan  Wesli Costin dan beberapa pelayan dengan hormat.

Viola tersenyum hangat. Sangat cantik dibandingkan wajah dinginnya. "Terimakasih. Jangan terlalu kaku."

"Sudah lama Nona Muda tidak pulang, saya khusus menyambut Nona Muda."

Viola menatap Wesli dengan hangat. "Yah.. Sudah setahun aku tidak pulang, bagaimana kabar Paman Wesli?"

Look For Black EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang