Chapter 12 - Fight For Attention

17.4K 999 8
                                    

Esok harinya Viola melakukan rekapan kegiatan dan keuangan Winter dan juga membaca semua informasi mengenai keempat mahasiswa sponsor.

Dari data rekapan sebelumnya, Viola membaca kegiatan pertemuan Sean dengan Winter. Selain saat kompetisi biasanya Sean akan meminta bertemu dengan Winter disebuah hotel ataupun rumah makan tertutup.

Disana Winter akan memainkan sebuah lagu menggunakan piano. Yang uniknya Sean selalu meminta Winter menghadap sisi sebelah kanan saat bermain piano. Awalnya Winter mencoba bermain disisi sebelah kiri, namun Sean langsung pergi dan tidak kembali. Setelah kejadian itu Winter selalu memainkan piano disisi sebelah kanan.

Viola awalnya berpikir bahwa Sean memang ingin melalukan amal melalui sponsor untuk mahasiswa berprestasi atau mungkin Sean menyukai mahasiswa yang bisa memainkan musik, namun pikiran itu tersingkirkan saat melihat semua data keempat mahasiswa sponsor.

Kedua mahasiswa lainnya tidak berasal dari sekolah seni, mereka hanya mahasiswa biasa yang kurang mampu. Saat menemui mereka, biasanya Sean hanya mengajak makan siang atau makan malam.

Namun ada beberapa kesamaan dari keempatnya. Mereka semua memiliki warna mata hitam dan bertubuh mungil. Dimana warna mata hitam terbilang cukup jarang.

Mahasiswa sponsor yang paling sering Sean temui bernama Mavis Oakley. Dia mahasiswa yang dipegang oleh asisten Arthur. Mavis berkarakter tenang dan tidak banyak bicara. Saat bertemu biasanya Mavis akan menyelesaikan permainan balok rubik di depan Sean setelah makan malam.

Kesimpulannya Sean menyukai wanita bermata hitam, sedangkan Viola tidak menyukai warna matanya yang hitam. Dia selalu merasa berbeda dengan orang lain karena sebelumnya belum pernah menemui seseorang bermata hitam, namun setelah memasuki kehidupan Sean, Viola bahkan sudah bertemu tiga wanita bermata hitam.

Merasa haus Viola berjalan menuju pantri untuk mengambil minum, disana dia bertemu Zanet yang sedang membuat kopi. Setelah berpikir sejenak akhirnya Viola membuka pembicaraan.

"Aku ingin kopi juga."

Zanet sedikit terkejut dengan kedatangan Viola. "Ingin pakai gula?"

"Jangan terlalu manis."

Zanet segera membuat kopi untuk Viola. Sambil menunggu Viola kembali berbicara. "Aku membaca data mahasiswa sponsor asisten Arthur."

"Nona Mavis?"

"Apa kamu tidak akan bertemu dengannya?"

"Saat ini aku masih mengerjakan projek lain, tapi asisten Arthur mengatakan mungkin beberapa minggu kedepan dia akan membawaku untuk pengecekan, Nona Mavis."

"Aku membaca data, Mavis sangat tenang dan berperilaku baik."

Selesai membuat kopi dia mengajak Viola untuk duduk. "Asisten Arthur mengatakan, Nona Mavis adalah mahasiswa sponsor yang paling mudah diatur."

"Tidak seperti Winter dan Jillian." Viola menyesap kopi sambil mengingat kejadian kemarin.

"Ada apa dengan mereka?"

Viola membuka ponselnya menunjukkan foto Winter dan Jillian yang saling bertengkar ditengah jalan.

"Wow, itu sangat brutal." Zanet tertegun lalu tertawa melihat foto itu.

"Untungnya dulu kita tidak sampai seperti itu." Ucap Viola dingin.

Zanet menatap Viola bersalah. "Maafkan aku."

"Saat ini aku tidak akan menghindarimu, lagi pula kita berada dilingkungan kerja yang sama. Tapi aku masih belum memaafkanmu."

"Baiklah. Tapi ada hal yang ingin aku tanyakan. Kenapa Nona Muda dari keluarga Manson melakukan magang di perusahaan Kingston?"

Look For Black EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang