Futari No Monogatari (SasuHina)

Chapter 4 - Part 1

Chapter 4 - Part 1 - Yang Ingin Dilindungi

::
::

Futari No Monogatari

SasuHina Fanfiction

Naruto © Masashi Kishimoto

::
::

Hinata mendapati dirinya terbaring di atas futon
di sebuah ruangan yang hangat saat ia tersadar.
Ia mencoba duduk dan menemukan pemuda Uchiha
tengah tertidur dalam posisi duduk di pinggir
jendela yang menampakan hamparan salju dengan
cahaya jingga di ujungnya.

PUK

Sehelai kain putih tiba-tiba terjatuh dari kening
ke pangkuannya. Hinata ingat, dirinya tak
sadarkan diri tak lama setelah memasuki Negara
Besi karena demam yang tiba-tiba menyerang.

Jadi lagi-lagi Sasuke menyelamatkannya?

Rasa bersalah muncul dalam hatinya ketika
perkataan tajam Sasuke dulu benar-benar
menjadi sebuah kenyataan. Ia hanya kunoichi
lemah yang justru akan membebani perjalannya.
Seperti saat ini.

Hembusan angin tertiup dari jendela membawa
hawa dingin masuk menerpa tubuh dan wajah
pucat Hinata. Seketika ia memandang ke arah
Sasuke. Ia yang berada jauh dari jendela dengan
selimut hangat yang membalut tubuhnya saja
masih bisa merasakan dingin. Lalu bagaimana
dengan Sasuke yang tertidur di dekat jendela?

Perlahan Hinata mencoba bangkit sembari
membawa selimut tebalnya. Ia melangkah hati-
hati berusaha tak membuat suara supaya tak
membangunkan pemuda yang sudah beberapa kali
menyelamatkannya itu. Dari dekat wajah terlelap
Sasuke terlihat normal dan tak berbahaya. Tapi
siapa sangka di balik wajah tidurnya tersimpan
banyak masa lalu gelap yang dulu pernah
menguasai dirinya.

Dengan hati-hati Hinata merentangkan selimut
menutupi tubuh Sasuke. Namun baru sedetik
selimut itu menyentuh tubuhnya. Tiba-tiba
Hinata merasakan sebuah tangan mencekik
lehernya.

"Ngk!" Hinata memekik dan berusaha melepas
tangan yang mencengkram lehernya dengan kedua
tangannya yang masih lemah. Entah kenapa ia
melihat seraut kemarahan di wajah Sasuke tapi
setelahnya mata sharingan dan rinnegan itu
membulat sempurna, terkejut saat sadar siapa
yang ada di ujung cengkramannya. Kemudian
mendorong tubuh Hinata dengan cepat sehingga
membuatnya ambruk ke atas lantai kayu dengan
cukup keras.

Hinata mengelus lehernya yang terasa sakit,
sementara Sasuke entah kenapa melayangkan
pandangan marah padanya.

"Apa yang ingin kau..." perkataan Sasuke
terhenti tatkala kakinya menginjak selimut yang
tergeletak di sekitar kakinya.

"Di luar sedang dingin, sementara kau tidur di
dekat jendela." jelas Hinata, sambil mencoba
untuk duduk.

Bodoh, kenapa Sasuke bisa mengira jika gadis ini
akan mencelakainya. Terbawa suasana karena
mimpi buruk yang baru saja ia alami dan nyaris
membunuh gadis Hyuuga yang bersamanya,
Benar-benar bodoh. Sasuke lantas menghela
nafas membuat mata sharinganpun berubah
menjadi onyx hitam.

"Maaf, tapi lain kali kau tak perlu melakukan hal
yang membuatku merasa terancam."

Hinata sedikit tak mengerti, apa dengan
menyelimuti seseorang bisa masuk dalam hal yang
mengancam. "Hai." meskipun kata itu yang justru
keluar dari mulutnya.

Sasuke kembali duduk sementara Hinata tampak
memungut selimutnya untuk melipatnya kembali.
Sasuke memperhatikan Hinata yang tengah sibuk
melipat di hadapannya. Ia berpikir, terkadang ia
merasa perlakuannya sedikit kasar untuk seorang
gadis selembut Hinata. Gadis ini selalu diam dan
mengalah bahkan terkesan penurut atas apa yang
ia perintahkan.