Futari No Monogatari (SasuHina)

Chapter 5 - Part 2

Chapter 5 - Part 2 - Tekad & Keberanian

::
::

Futari No Monogatari

SasuHina Fanfiction

Naruto © Masashi Kishimoto

::
::

"Jika kau ingin mencelakai mereka, bunuh aku
terlebih dahulu!" Ucap Hinata lantang.

Mata Sasuke menyipit menyelami pancaran tajam
mata bulan itu. cukup lama mereka beradu
pandang, seolah melakukan perdebatan tanpa
kata. Hingga akhirnya Sasuke menghela nafas
dan kembali menyarungkan pedangnya, ia
mengalah.

"Bodoh!"

::
::

Kelima perampok yang ternyata hanya penduduk
biasa itu kemudian menceritakan tentang Negeri
Teratai tempat mereka tinggal yang kini telah
dikuasai oleh Toramaru. Seorang tuan tanah yang
memonopoli Negeri Teratai yang mengalami
kebangkrutan perekonomian.

"Sejak Raja sakit-sakitan, Toramaru-sama
memaksa para penduduk Negeri Teratai untuk
membayar pajak tanah yang sangat tinggi
padanya. Semua yang kami miliki digunakan
untuk memenuhi pajak yang setiap bulan terus
bertambah jumlahnya, hingga tidak ada yang
tersisa lagi bagi kami. Bahkan untuk makan, hanya
bisa kami lakukan sekali dalam sehari." jelas
seseorang yang memperkenalkan diri bernama
Takeshi.

"Jadi beberapa dari kami terpaksa merampok
pejalan kaki yang lewat, untuk bertahan hidup.
Kami tahu jika apa yang kami lakukan adalah
perbuatan yang salah, tapi kami tak punya
pilihan lain," lanjutnya.

"Ke-kenapa kalian tidak melawan?" tanya Hinata
pelan namun sorot matanya memancarkan
kemarahan dan kesedihan di waktu yang
bersamaan.

"Kami sudah mencobanya. Tapi Toramaru-sama
mempunyai sekumpulan ninja hebat di
belakangnya, banyak laki-laki di desa kami yang
telah terbunuh dan sebagian ditahan jika masih
berani melawan."

"Kejam." Hinata meremas erat kedua tangannya
sendiri seolah tak terima dengan perilaku
seseorang bernama Toramaru kepada para
penduduk.

Sementara Sasuke yang bersandar di bawah pohon
yang berjarak beberapa meter justru bersikap
tak perduli dengan memejamkan mata dan seolah-
olah tak mendengar, meski kenyataannya ia
mendengar semuanya.

"Ojou-san, ku mohon bantu kami. Bukankah anda
adalah seorang ninja. Kami mohon, kurasa anda
dan suami anda bisa membantu dengan kekuatan
yang kalian miliki."

"Eh?"

"Mohon bantu kami!" Seru kelima pria di
hadapanya secara bersamaan dan yang lebih
mengejutkan mereka berlimat berlutut memohon
padanya.

Sejujurnya Hinata sungguh tak tega melihat penderitaan penduduk Negeri teratai dan
ia akan dengan senang hati membantu tapi,
pemuda itu...

Hinata menoleh ke arah Sasuke yang terlihat
duduk tenang seakan sedang tertidur, kemudian
ia putuskan untuk berdiri dan berjalan
menghampiri.
Ia lalu duduk berjongkok di samping pemuda yang
masih menutup rapat kedua matanya itu.

Meskipun sebenarnya ia merasa tak enak hati
untuk meminta. Ini adalah perjalanannya, Ia
hanya mengikutinya dan tidak sepantasnya ia
meminta Sasuke untuk menuruti kemauannya. Tapi ia juga tak bisa membiarkan penduduk
Negeri Teratai menderita lebih lama.

Akhirnya Hinatapun memberanikan diri, ia
menelan ludahnya dengan berat, sembari
mengumpulkan keberanian lebih banyak. Hingga
sebuah kalimat dapat meluncur dari mulutnya
meskipun dengan tak mudah.