Berwajah Dua

127 8 0
                                    

Udara sejuk kota Bandung terasa sangat luar biasa saat shubuh ku hirup, Matahari masih tersipu malu untuk menyinari pagi Hari ini. Aku berangkat dengan penuh semangat, tekad, do'a dan keyakinan diri yang sudah membara mengalahkan dinginnya Pagi.
Ku terbiasa di Alam sekolah yang dipenuhi oleh Putra-putra yang beberapanya selalu nangkring sambil menggoda Perempuan yang melewat, mereka seakan-akan tak mengetahui larangan dalam islam sendiri, dan Perempuan diberbagai penjuru kelas dengan Hijab yang bermacam-macam type dan jenisnya, tak dipermasalahkan dari pada tidak sama sekali, kerasnya sekolah sangat berambisi untuk menjadikan siswa-siswinya menjadi sosok muslim dan muslimah sejati tujuan yang luar biasa dari sekolah, namun apa daya itu hanya ruang lingkup sekolah, zonanya disekolah. Lucunya mereka (Perempuan) beberapanya tak malu jika sudah diluar sekolah mereka sangat berani dan bebas dengan membuka Hijabnya, dengan Penampilan yang berbeda seratus delapan puluh derajat di ruang lingkup sekolah, dan Putranya pun sama beberapanya disekolah tak beda jauh dengan diluar sekolah.

ku belajar dengan semakin majunya Zaman, mereka bukan diluar saja, mereka berani berfoto dengan penampilan Berpakaian dengan menampilkan lengkungan-lengkungan pada tubuh dan memamerkan Auratnya dialam Publik yang luas, dan Putranya yang selalu memamerkan foto-foto dengan Rokok ditangannya, pamer kemewahaanya dengan menaiki motor yang besar, dan seringnya berfoto dengan Perempuan, seakan-akan mereka sudah muhrimnya. saat ku memiliki SOSMED dimana-mana tujuan aku hanya untuk menganalisa apa sih fungsi SOSMED bagi kaum MUDA, aku buat akun IG, PATH, BBM, Line, Twitter dan sebagiannya, yang ku tak sangka adalah temen perempuan disekolah bermayoritas pengguna Smartphone, hingga setiap sosmed mereka geluti, dan hampir setiap lima menit sekali meraka harus menghidupkan hpnya entah apa yang mereka share-kan berupa Foto, PM atau apalah tentang sebuah perasaan yang bermayoritas seperti itu, apalah daya Al-Qur'an Yang tak seperti sosmed lainnya. aku punya Prinsip Al-Qur'an Adalah sebuah SOSMED seumur Hidup untuk bersosial dengan Ya Rahman- Ya Rahim Allah SWT. Ujarku di Hati dan sebuah Perasaan yang teramat dalam, didalam sebuah keprihatinan, apalah aku ini pemuda yang entah berantah tentang Majunya Zaman, namun sebagai umat muslim pun kita Harus Update tentang Mindset Hidup dijaman sekarang dalam sebuah kebaikan yang berbasis Islam dan sebuah Prinsip Hidup Modern namun kita tak mengenyampingkan Islam dalam Hidup kedunian.
Dalam KEHIDUPAN, AGAMA adalah sebuah Benteng Hidupnya Kita dalam suatu yang menyeimbangkan, Islam pun Mengajarkan Hal seperti itu untuk menstabilkan Arti kelebihan dan sebuah kekurangan.
Setiap pulang sekolah aku selalu berlatih dengan Anak Akhwat dan Ikhwan untuk bernasyid di Sekretariat ROHIS disekolah yang diketuai oleh Teh Ummu, dan saya di Posisikan sebagai pemain musik di Bagian Gitar Akustik, dan Sahabat saya adalah Akshale dibagian Piano dan berpasangan dengan Mecca Jane sabagai Pemain Biola, mereka berdua adalah teman dari kecil yang sudah tampil duet dimana-mana, Akshale sendiri adalah seorang pemuda dari Darah Biru dan seorang Muallaf, orang yang mapan, dia sangat berkontribusi dalam membiayai dan mendanai setiap keadaan Rohis Kami, dan dia adalah orang yang mencoba sederhana.
Dia adalah teman pertama yang menyambut keberadaan saya di sekolah bersama Jane. Dan Nasyid kami pun sudah Alhamdulillah sebagai Juara Nasyid Terbaik di kota, yang Beranggotakan 3 Vocal (Ummu Halimah, Anisya Jeffana Imran, Shofi Nur Faza) dan 2 pemain Rhythm (Ali Sofian, Erlangga Rahman) dan 3 pemain Melodi (Saya Umar, Geofanna Akshale, Mecca Jane). Dan kami adalah team yang kompak, selalu di puji oleh senior dan Bang Izam sendiri ketua OSIS, kata-kata Bang Izam yang selalu saya ingat hingga menambah daya semangat kami "kalian adalah Pemuda yang keras dalam menyapu para bakteri yang membuat kalian lelah dan Menyerah" Ujar Bang Izam, terdengar konyol namun selalu kami ingat.

Hi Youth, I'm NOT TIREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang