Selasa, 24 agustus 2014
DAIRY ARIN LAGI SENENGG. Arin tadi ngomong panjang lebar sama pangeran dari surga. Pangeran pake jaa merah, uuhh yaampun. Arin ngefly tauu..
Kalau diary manusia pasti pengen ngerasaain suka sama cowok ganteng disekolahan.
Selalu bahagia
***
Pagi yang cerah, secerah hati Arin pagi ini. Langkah riangnya membawa aura positif bagi siswa laki laki yang melihatnya. Tak jarang ada yang menggodanya atau sekedar memberi senyum yang dibalas dengan senyum tipis dari bibir merah delimanya.
Hari ini ia berencana mengajak Fadli makan siang bersama di cafe sekolah, ia ingin sekedar berbasa basi siapa tau cintanya berbalas. Memikirkannya saja sudah membuat semburat merah menghiasi pipinya.
Arin terus berjalan sambil bersenandung kecil sampai pemandangan dihadapannya membuat hatinya terkoyak,
sesakit inikah patah hati? Oh ayolah gue baru kenal dia beberapa minggu lalu.
Arin mencoba mengabaikan adegan biasa tapi mampu membuat Arin menahan nafasnya. Seorang pria mengacak gemas rambut kekasihnya dan membawa kekasihnya kedalam rangkulannya, mungkin kalau itu hanya siswa siswi yang tidak ia kenal, ia akan merasa senang dan ingin merasakannya, tapi kalau yang dihadapannya adalah seorang pria yang ingin ia ajak makan siang?
Berfikir jernih lah Arin, lo kan kuat..
Arin berjalan menunduk dan sebisa mungkin menahan tangisnya, ia berharap Fadli tidak menyadari kehadirannya.
"Eh Rin? Kenapa nunduk?" tamatlah sudah!!
"Oh anu in lag lagi nyari uang cepek, uang gue cuma empat ratus, kurang cepek buat beli permen di depan. Ya, nyari cepek!" Arin merutuki kebodohannya, bagaimana mungkin ia memberi alasan seaneh itu? Aigo..
"Cepek? Gue ada nih. Ambil aja." Dengan canggung Arin menerima uang dari seseorang yang dirangkul Fadli, pacarnya.
"Ma makasih, gue duluan ya. Bay."
Arin terus berjalan cepat sambil terus merutuki kebodohannya, uang cepek? Untuk beli permen? Ayolah itu alasan terbodoh yang pernah ia tau.
***
Sesampainya dikelas tanpa basa basi Arin langsung duduk dimejanya dan menatap datar trman teman sekelasnya. Jangan kalian fikir ia akan menangis bombay sambil menatap foto Fadli dan menghabiskan satu kotak tisu, Arin benci sama sifat umum yang dimiliki teman teman perempuannya.
Ia mengeluarkan Ipod nya dan menyumpal telinganya dengan earphone. Menguatkan volume nya hingga 70%, ia tidak mendengar apa apa lagi, yang ia dengar hanya alunan musik yang dapat menenangkan hatinya.
Menyanyikan lagu apa saja yang mengalun ditelinganya dan membuat teman satu kelas dibuat kesal oleh nyanyian sumbang Arin.
"DIARIN-AH, JANGAN BUAT KUPING KITA TULI YAA!!" amuk Min-ah, gadis keturunan korea yang sama sekali gak ada anggun nya sedikitpun.
"Minah ku sayang, lo diem aja deh. GUE LAGI GALAU TAUK!! PAHAM DONG!"
"WOAA, MY NAME IS CHOI MIN-AH, AND YOU CAN CALL ME MIN-AH, BUKAN MINAH!!" Arin hanya mengibaskan tangannya tanda pergilah dari pandangan gue atau lo gue bejek!! Min-ah dengan kesal menurut dan berjalan meninggalkan meja Arin.
"Lo kenapa deh Rin? Gak biasanya lo kumat jam segini." Tanya Laura, teman akrab Arin dan juga anak paling lemot dikelas, tapi juga pintar. Laura menekankan kata kumat agar lawan bicaranya paham apa makna yang tersirat dari kata kumat itu.
"Lau lau, masa ia tadi gue ketemu sama Fadli--"
"BAGUS DONG, ADA KEMAJUAN!!"
"Belum selesai ngomong gue elah. Fadli tadi jalan dari parkiran sambil ramgkulan sama si Wina Wina itu, gue ngerasa dikhianati, padahal niatnya ntar isoma mau ngajak dia makan siang bareng, eh gak tau nya.."
"Yaudaj, ajak sekalian aja Wina nya, kan kalian bisa deket." Arin menatap datar sahabat karib nya ini, ia melengos pergi, diladeni juga percuma. Yang ada dia sendiri yang makin gedeg.
***
TBC
Catatan penulis:
Maaf part ini gak panjang. Rvc nya ya.
Love you
AdindahdySabar juga ada batasnya, orang mana yang tahan dicuekin mulu tiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARIN
Teen FictionDiarin menyukai Fadli, Fadli pacaran sama Wina. Diarin berhenti berharap, berhenti mencintai dan ada yang datang. Seekor kupu-kupu. Malam itu, dikamar nya. Diarin fikir itu cuma sekedar kupu-kupu biasa. Ternyata pertanda bahwa seseorang mulai masuk...