"Hah?"
.
.
"Iya,lu mau gak jadi pacar gua?"
"Pa..pacar? Se..serius..??"
"Enggak gue bercanda kak"
"O..oh lu be..becanda"
"Yaampun Kak Chy, ya gue serius lah. Masa gue main main"
"Aduh.. gu..gue gatau harus jawab apa.. hehehe" Michy jawab nya gugup amet
"Jadi gimana? Mau gak jadi pacar gue"Tik.. tikk.. tikk..
Rintik air hujan membasahi bumi.
Chy dan Gamal, keduanya masih berada di ayunan, di taman yang sepi"Eeh, ujan.." tak lama berselang hujan tambah deras dan semakin deras
"Ehhh, ayo Ka Chy, cari tempat berlindung!!!"
"Hahahahahahaa...." keduanya tertawa bersama, sambil bergandengan tangan, berlari dibawah hujan.
"Aaaaaaaa hujannya makin derasssss!!!!"Duarrrrrrr!!!!!!
Suara guntur yang begitu keras mengagetkan keduanya
"aaaaaaaaaaa!!!!!!!!"
Chy berteriak ketakutan, sambil memejamkan matanya.
Memeluk Gamal erat
"Kak chy, udah gak apa?" Kata Gamal menatap Michy dekat dalam dekapan
"Eeung.." chy membuka matanya perlahan, menatap mata Bulat Gamal, melihat wajah tampan Gamal yang menurutnya semakin tampan terkena hujan. Rambut nya yang basah, alisnya yang cukup tebal, bulu mata lentik yang menghiasi mata bulat Itu, semuanya membuat Michy sadar.
Michy, Michy jatuh cinta padanya
"Kak Chy? Lo gak apa kan?" Gamal bertanya sekali lagi, masih dalam jarak pandang yang dekat
"I..iya gak apa.. brrrrr.." chy merasa kedinginan, meski dalam pelukan gamal. Hujan yang deras menemani kebersamaan mereka.
"Ayo, kita cari tempat berlindung. Jangan lepasin pelukan gue."
"I..iya"
Keduanya kembali berjalan, melewati derasnya hujan, sambil berusaha melihat diantara kabut tebal yang menutup pandanganSampai di sebuah villa kosong yang memiliki teras cukup luas,dengan beberapa kursi dan meja kayu diatas lantai papan kayu. Keduanya duduk bersampingan
"Nih kak chy,pake jaket gue" kata Gamal mengeluarkan jaket dari dalam tasnya
"Ahh.. te,terimakasih.. uhh sangat dingin. Kau gak pakai jaket juga?"
"Melihatmu kedinginan membuat ku juga dingin. Dan melihatmu hangat, juga membuatku hangat. Karena itu hangatkanlah dirimu dengan jaket itu, menghangatkanmu juga menghangatkanku" Gamal berkata lembut dengan sembuah senyuman kecil yang membuat jantung Michy semakin berdegup kencang
"Jadi,bagaimana? Kau sudah cukup hangat?"
"Ya. Sekalilagi terimakasih"
"Emm.. iya tak apa. Tak perlu berterimakasih seperti itu. Sudah seharusnya aku menjagamu."
"Menjagaku? Ma..maksudmu?" Chy menjawab dengan bibir bergetar karena masih kedinginan
Gamal turun dari kursi,berlutut dihadapan Michy. Menutup kedua tangan Michy dengan tangannya, menggenggamnya sambil menghangatkan tangan Michy. Kemudian menatap mata Michy yang sedang memperhatikan dirinya
"Ya, gue kan udah bilang, lo mau gak jadi pacar gue?" Gaya bicara Gamal yang terkesan kembali santai membuat Chy juga menjadi tenang. Suara Hujan yang jatuh ke bumi, berdua bersama Gamal ,orang yang benar mencintainya, membuat Chellyn berani menjawab
"Ya, gua mau"
Keduanya saling menunjukan wajah gembira. Namun tibatiba, wajah itu meredup dari salah satunya
Chy menutup matanya dan menjatuhkan diri nya dari kursi.
Bukan. Bukan sengaja menjatuhkan diri. Ia terkulai lemas. Chy merasa terlalu dingin. Ia tak tahan lagi.
Gamal segera menangkapnya. Segera Gamal tersadar jika Chy terlalu kedinginan
"Kak Chy?" Tak ada jawaban
"Kak Chyy?" Masih tak ada jawaban
"Kak Chy? Kak Chyy?!" Kembali tak ada jawaban.
Gamal segera mengangkat tasnya, membawa Michy dengan kedua tanganya. Michy tak sadarkan diri.
Gamal berlari sekuat tenaga, berlari sendiri , masih dalam hujan yang deras yang membasahi keduanya.
"Kenapa? Kenapa harus kaya gini? Kenapa harus setelah kejadian yang indah, justru Michy harus... ah! Sungguh ini semua bodoh!"
Gamal bergumam dalam fikirannya sendiriTok tok tok!! Tok tok tokkkk!!
Nyokapnya Gamal ngebukain pintu.
"Yaampun Gamal, kenapa? Ada apa ini?"
Gamal membawa masuk Michy kedalam rumahnya. Menidurkannya di ranjang tidur mamanya, menceritakan apa yang terjadi. Gamal menunggu diluar sementara mamanya gantiin baju Michy yang masih belum sadar.Kriettt...
Mamanya Gamal keluar dari kamar membawa baju basah Michy dan menaruhnya di mesin cuci.
Gamal dan Mamanya duduk diruang tamu , membicarakan tentang Chellyn.
"Jadi, kamu udah Pacaran Sama Michy?"
"Iya Mah."
"Dan Chellyn kaka Kelas kamu?"
"I.. iya mah.." jawab Gamal gugup, takut salah menjawab
"Dan dia baik?"
"Baik, baik kok mah"
"Oh jadi gitu.." jawaban singkat Mamanya Gamal yang membingungkan Gamal
"Emmm.. mah, mamah gak marah kan?"
"Hah? Marah? Marah kenapa?"
"Ya karena aku pacaran sama Ka Chy,terus aku bawa Kak chellyn kerumah kaya gini"
"Apa? Marah? Hahaha, kamu ini ada-ada aja! Gimana mama mau marah, lihat kamu perjuangin banget,buat jagain dia, gamau dia kenapa kenapa kaya gini. Bisabisanya kamu bilang mama marah?" Mamanya gamal menjawab sambil tertawa kecil.
Gamal merasa benar benar lega. Ternyata Mamanya mendukung hubungan mereka berdua.Gamal membuka kamar mamanya. Menatap Chy dari ambang pintu kamar. Chy tertutupi selimut berbahan bludru tebal dari kaki hingga leher,yang tentu saja menghangatkan tubuhnya. Kepalanya yang basah dikeringkan dengan handuk lembut. Michy masih tertidur nyaman di kasur yang empuk itu.
"Minggir Gam" suara Kakak perempuan Gamal, ingin masuk ke kamar
"Eh iya kak. Bawa apaan?"
"Ini? Kata Mama disuruh kasih susu"
Keluarga Gamal benar benar baik. Mereka semua memperlakukan Chy seakan Chy merupakan anggota keluarga.
"Punya nomor hape nyokap bokapnya Chy gak lu?"
"Punya kak. Emang kenapa?"
"Kenapa? Ya buat di telpon lah. Sana kasih ke Mama. Mama mau telpon ortunya,mau ngasih tau kalau anaknya disini. Pasti nyariin"
Gamal keluar dari kamar menuju mamanya,diikuti Kakanya."Eunghh..." chy menggeliat kecil.
"Eh?" Chy bingung melihat sekitarnya, tempat yang asing, tak seperti rumahnya
"Ini, kamar siapa? Eh? Baju siapa yang gue pake?"
Ceklek..
Bunyi gagang pintu terbuka.
Mamanya Gamal masuk kedalam Kamar,membawa mangkuk beserta gelas diatas sebuah nampan.
"Eh Michy sudah bangun.. baru mau tante bangunin tadi."
"Tante? Tante siapa?" Michy berkata pada dirinya sendiri
"Ini tante bawain bubur hangat sama susu. Tadi kakanya Gamal bawain susu. Tapi udah dingin karena kamu belum bangun juga. Jadi tante ganti sama yang baru. Yaudah ayo duduk dulu, sini biar tante suapin buburnya"
Wait. Is it a dream or what?
Ini, kamar gatau kamar siapa. Luas, suasananya nenangin banget. Lampu indah yang menggantung dilangit langit kamar. Wallpaper emas dengan sedikit detail di tembok. Furniture mahal memenuhi ruangan. And..
what just this women said?
Kakanya Gamal?!
"Ini di makan dulu" kata Mamanya Gamal nyuapin bubur ke Michy
"Makasih tante. Jadi tante ini Mamanya Gamal?"
"Hahahaha..." spontan Mamanya Gamal ketawa.
"Jadi kalian udah pacaran, tapi Gamal gapernah cerita apa apa soal tante? Aduh anak itu yah memang.." Jawab Mamanya Gamal yang sontak bikin Michy kaget. Ternyata Mamanya Gamal itu asik, seru. Gak 'kolot' kayak orangtua lain. Mukanya juga cantik.
"Hehehe.. iya tante. Oh ya sekarang jam berapa ya tante? Aku harus pulang. Mama Papa pasti nyariin"
"Tenang. Tante udah telepon orangtua kamu tadi sore. Mereka juga sudah kesini"
"Loh? Mereka sudah kesini? Kok aku gaktau ya tante?"
"Iya kamu tadi masih belum bangun bangun. Tante bilang aja ke orangtua kamu, supaya Michy nginep aja dulu disini. Sampai besok. Kasihan kalau dibangunin tadi,kan masih kedinginan"
"Aduh tante. Maaf ya saya jadi repotin"
"Enggak ah, masa anak sendiri ngerepotin"
Hm? Anak sendiri?
"Oh ya,besok bangun pagi pagi bisa kan? Ya walaupun besok hari libur,tapi bisa bangun pagi kan?"
"Bisa tante, emangnya kenapa? "
"Ah bagus kalau gitu. Besok temenin tante sama Gamal shopping. Kakanya Gamal besok mau jalan sama Pacarnya. Kalau jalan berdua sama Gamal aja gak seru. Dia suka ngomel,pegel katanya nemenin tante shopping. Mau ya??" Mamanya Gamal ternyata shopping-ers ..
"Ah, ehmmm... iya deh tante"
"Baguslah kalau begitu. Yasudah dihabisin dulu ini makanannya ya. Baru habis itu minta ke bi Inah sikat gigi baru. Habis sikat gigi dan cuci muka kamu boleh tidur lagi. Disini aja ya. Tante nanti tidur dikamar tamu saja gak apa"
"Aduh tante, aku aja yang dikamar tamu"
"Ehh.. gak boleh. Kamu disini aja. Kan tadi habis kehujanan, disini kamarnya lebih nyaman, biar kamu pulih dulu ya."
And so, Michy nginep dirumah Gamal, sekaligus di treat baik banget sama orangtuanya.
Ah Chy dapat lampu hijau dari mama papanya dia dan mamanya Gamal.GUE KAPAN BISA KAYAK MICHY DALAM CERITA INI YA? HIL YANG MUSTAHAL -...-
Mulmed : Kakaknya Gamal