PU~ Masa Lalu

79 8 1
                                    

~ Reza Pov ~

Aku keluar dari gerbang sekolah, melihat natasya sedang duduk sendirian di halte apa aku ajak bareng? pikirku. namun sayang harapan ku musnah melihat deni yang menghampiri natasya aku tak suka,padahal hari ini kesempatan untuk dekat dengan natasya karena tidak ada riri, akhirnya aku memutuskan untuk ke taman tak jauh dari komplek rumahku.

Argghh, aku frutasi apa ini salah setelah 6 taun aku memutuskan untuk menjauhinya? apa ini salah? ada satu alasan kenapa aku menjauhinya karena aku bodoh,aku yang membuat kelemahannya.

~ Flashback 6 Tahun yang lalu ~

Aku dan gadisku kecilku berjalan keluar dari sekolahan,dengan seragam merahputih yang melekat di tubuh kami menandakan bahwa kami adalah anak anak yang manis penuh dengan canda dan tawa. Hari ini cuaca sedang tidak menentu aku melihat langit yang sudah gelap gulita seperti hari berganti malam namun bukan ini adalah mendung. Aku dan gadis kecilku berjalan seperti biasa bergandengan tangan sambil menyusuri trotoar jalan menuju komplek kami di tengah perjalanan tiba - tiba hujan mengguyur langit ibu kota aku dan gadis kecilku meneduh di bawah pohon rindang.

"Gadis" ya memang aku memanggilnya gadis selagi kami kecil "gi mana kalo kita ujan - ujanan ajah lagian udah engga jauh kok" lanjutku kepadanya

"Engga ah entar kalo aku kambuh gimana" jawabnya sambil merapihkan rambutnya yang terkenan sedikit air hujan tadi

"Ih,cuman sebentar doang kok, bentar lagi kita udah nyampe ini" bujuk ku kepadanya

"Dirga,aku takut"

"Gadis jangan takut kan ada dirga, ayo" aku mengulurkan tanganku kepadanya untuk bersama - sama menerobos hujan,aku tau ini adalah keputusan sulit baginya, tapi aku ingin memberi tau bahwa air hujan itu tak mengerikan "percaya sama aku" kataku meyakinkan, dia pun mengulurkan tangannya kepada ku.

Kami berjalan di bawah derasnya air hujan,kami berlari,menari nari,berteriak pokoknya sangat bahagia. Seketika tawa ku hilang karena melihat bintik merah muncul di tubuh gadis kecilku, aku panik apa ini maksudnya dia takut akan hujan?

"Gadis, badan kamu pada merah" kata ku,dia reflek melihat tangannya

"Ah tidak apa apa dirga, ini mah biasa kalo aku kena ujan, hehehe" kata dia yang terus memainkan air hujan

Kami melanjutkan acara main hujan kami tapi aku tersentak kaget melihat tubuh gadis kecilku yang mulai tumbang, aku menahan tubuh itu agar tak menyentuh aspal "gadis, kamu kenapa? Gadis jawab, jangan buat aku panik" aku menggoyang - goyangkan tubuhnya karena melihat matanya yang perlahan menutup. Panik ! Ya mungkin kata itu yang bisa aku katakan.

Dia membuka matanya perlahan "aku engga apa apa dirga" lirih nya di pangkuan ku dan hujan masih terus mengguyur kita berdua

"Kamu bohong,engga apa-apa gi mana kamu lemes kaya begini? ini semua salah aku,harusnya aku dengerin kamu, harusnya kita engga main hujan. Maaf gadis maaf" tak terasa air mata ku jatuh, untuk pertama kalinya air mataku jatuh di depan sahabat baik ku karena penyesalan yang aku buat.

"Aku engga bohong dirga,aku kuat, ayo bantu aku berdiri" aku semakin kalut mendengar ucapannya,apa lagi tubuh dia sudah mulai memerah dan suhu badannya pun sudah tak teratur

Aku memutuskan untuk menggendongnya karena ini adalah jalan terbaik untuk cepat sampai ke rumah "ayo naik,kamu dirga gendong ya"

Dia menatap ku dia tersenyum lirih kepadaku "dirga,aku kuat. Lagian aku udah gede masa di gendong sama kamu" kamu tersenyum di saat seperti ini?

Aku langsung menggendongnya di bawah derasnya hujan, aku sedikit berlari "ya allah tolong jaga dia, kamu tenang ajah kamu engga bakal kenapa kenapa. Ada dirga di sini " aku terus berdo'a, tapi dia malah memberi ku semangat saat dalam gendonganku aku bahagia

Protective UmbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang