----------
3 oktober 2014seiring berjalan nya waktu kedekatan antara Prilly dan Ali semakin terlihat , ke-duanya kerap menghabiskan waktu nya bersama seperti yang dilakukan nya dihari hari sebelumnya dan tentunya di hari ini juga
Prilly mendengus kesal saat sedari tadi pria yang ditemani nya ini hanya diam dan selalu berkutat pada buku nya dan belum sama sekali beranjak dari aktivitas nya
"Li... "
Tak ada sahutan , lagi lagi prilly menghembuskan nafas kekesalan nya
"Ali ...."
"Ck! Aliandra Faddenio!"
Panggilan ke tiga yang disertai rengek kan prilly berhasil membuat Ali menatapnya dengan tatapan bertanya
"Gue laperrr ."
"Prilly ngga bawa bekal?"
Mendengar nya Prilly hanya menggeleng
"Mana pernah gue bawa bekal. Temenin gue yuk Li"
Ali kembali menatap nya dengan tatapan bingung
"Kemana?"
"Ke Kloset -,- ya ke kantin lah Li yaampun... "
Ali menggaruk tengkuk nya saat mendapati prilly menatap nya kesal
"Tapi Ali bawa bekal prill"
Prilly menatap pria disamping nya ini dengan tatapan percaya tidak percaya.
Ternyata memang childish sifat yang dimiliki oleh sahabat baru nya ini sudah mendarah daging
"Kayak anak SD lo bawa bekal segala"
Ali hanya tercengir sejenak kemudian membenarkan letak kacamata nya
"Aku lebih suka masakan mamah , menurut aku masakan ibu kantin ngga mungkin seenak masakan mamah"
Mengingat perkataan ali tentang masakan mamah nya , prilly kembali teringat masakan dari mamah nya yang terakhir kali bisa ia rasakan saat ia masih menginjak kelas 5 SD
setitik air mata terlepas dari pelupuk mata nya
"Prilly kenapa? Ali salah ngomong ya? " ali menatap gadis disamping nya sembari menghapus setitik air mata nya
Sejenak prilly tersenyum samar dan detik selanjutnya menggeleng
"Lo ngga salah kok Li , gue jadi tiba tiba keinget masakan mamah.. bahkan terakhir kali gue bisa ngerasain enak nya masakan mamah itu pas gue kelas 5 sd"
"Emang mamah prilly ngga mau masak buat prilly lagi?"
Prilly menghembuskam nafas nya perlahan bermaksud agar rasa sesak yang menusuk rongga dada nya bisa sedikit mengurang
"Mamah gue udah ngga ada Li ."
Mati matian prilly mengucapkan kata yang sudah lama tak ingin ia ucapkan dan berusaha tidak kembali menitihkan air mata
"Maaf pril , Ali ngga bermaksud"
Dengan tatapan menyesal nya ali menggenggam jemari Prilly , bermaksud ingin menenangkan gadis itu
"Its oke .."
Prilly berusaha untuk tersenyum dan meyakinkan pria dihadapan nya ini
"Hmm.. yaudah kalo gitu ali temenin prilly ke kantin , sekalian ali juga mau makan bekal nya ali"
Ali kemudian bangkit dan menuntun tangan prilly keluar kelas dan menghilang di tikungan koridor
***
![](https://img.wattpad.com/cover/55000434-288-k327743.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My [idiot] Boyfriend~
Fanfiction"Tuhan menciptakan sebuah kelebihan bukan untuk dihina dan diinjak injak! kalo semua kelebihan hanya untuk dihina , buat apa Tuhan harus menciptakan sebuah kelebihan!" "Tuhan memang ngga kasih kesempurnaan sama lo Ali! tapi Tuhan udah kasih satu Ke...