Prilly's POV
lagi lagi aku hanya bisa terdiam saat kaki ku menapaki bukit yang hijau dan ditumbuhi satu pohon besar yang rindang .
Pikiran ku melayang pada buku journal milik Ali yang dua hari lalu ku baca , entah kenapa aku belum bisa sepenuhnya menerima bahwa Ali yang selama ini ku percaya tidak akan pernah menyakiti ku menyayangi Gritte sahabat ku sendiri . Hey! Bahkan aku belum bisa menerimanya .
Disinilah aku sekarang , dibukit yang indah nan hijau dari sini aku dapat melihat perkotaan yang gemerlap bak sebuah bintang . Yogyakarta.
Aku disini bukan untuk lari melupakan pria idiot itu , aku disini hanya ingin menenangkan diri sejenak berharap hari esok setelah aku kembali aku bisa sedikit merelakan apa yang seharus nya ku relakan
"Gue masih ngga ngerti Li ... kenapa orang yang ada dihati lo itu harus Gritte!"
"Gue yang selalu mati matian ber-ambisi buat ngejaga lo , bebasin lo dari perlakuan mereka apa salah kalo gue minta sedikit aja hati lo buat gue"
Aku rasa aku sudah gila , karna sedari tadi aku hanya merutuki keadaan dengan menatap wajah ali yang sedang tersenyum bersama ku dalam genggaman sebuah foto berukuran sedang yang ku punya
"Ngga ada gunanya kamu terus terusan begini prill . hadapi apa yang seharusnya kamu hadapi , ikhlasin apa yang seharusnya kamu ikhlasin"
Entah sejak kapan kak milla sudah terduduk disamping ku sembari menyampirkan jaket putih yang dibawa nya .
Kak Milla memang tau apa yang aku rasakan , karna memang saat itu lebih tepat nya dua hari yang lalu saat aku memaki Ali dia berada disana
.
.
.
"GUE BENCI KARNA GUE UDAH JATUH CINTA SAMA LO ALI! GUE BENCI GUE UDAH TERLALU SAYANG SAMA COWOK IDIOT KAYAK LO!"
Mendengar pekikan ku , kak milla yang semula terduduk disebuah kursi putih tak jauh dari dermaga tempat ku berpijak segera melesat ke samping kursi roda ku
"Prill.." kak Milla menyentuh pundakku lembut
"Aku mau pulang kak" aku sudah tidak ingin menatap wajah ali saat ini
"Tapi prill—"
Buru buru aku menyeka perkataan kak Milla , katakan lah aku ini tidak sopan . Tapi siapa peduli! Untuk saat ini aku sangat ingin menjadi gadis egois
"PRILLY MAU PULANG KAK! PRILLY NGGA MAU LIAT MUKA IDIOT ALI LEBIH LAMA LAGI! KALO KAK MILLA NGGA MAU ANTER PRILLY PULANG BIAR PRILLY PULANG SENDIRI TANPA KURSI RODA INI!"
Ya aku memang egois . Bahkan aku tidak peduli dengan kondisi ku yang nyatanya memang masih lemas tapi sekali lagi aku tidak peduli tujuan ku saat ini hanya pergi menjauh dan tak ingin menatap wajah Ali lebih lama
Saat aku mencoba untuk berdiri , Kak Milla dengan segera menahan lengan ku
"Oke kita pulang ya.. "
Kak Milla memutar arah kursi roda ku perlahan dan sayup sayup aku mendengar kak Milla berkata pada Ali
"Kakak sama prilly duluan ya , maafin semua perkataan prilly"
Saat aku menoleh , ku lihat kak Milla menepuk pundak Ali dan pria itu hanya tersenyum ringan , dari sorot mata nya aku seperti melihat bahwa ia terluka
Apa perkataan ku se menyakitkan itu! Bahkan Gritte pernah berkata lebih tajam dari ku tapi ali justru hanya diam saja .
Ah mengingat Gritte , aku jadi tau apa alasan ali selalu menolak saat aku menyuruhnya untuk setidak nya membalas apa yang dilakukan Gritte padanya hah! Berarti disini aku lah yang bodoh! Karna tak pernah menyadari nya
![](https://img.wattpad.com/cover/55000434-288-k327743.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My [idiot] Boyfriend~
Fanfiction"Tuhan menciptakan sebuah kelebihan bukan untuk dihina dan diinjak injak! kalo semua kelebihan hanya untuk dihina , buat apa Tuhan harus menciptakan sebuah kelebihan!" "Tuhan memang ngga kasih kesempurnaan sama lo Ali! tapi Tuhan udah kasih satu Ke...