"Gu.. gue cuma mau bilang ... Thanks lo udah nolongin gue""Gritte awas"
Gritte dikejutkan oleh tangan Ali yang menarik nya dengan tiba tiba hingga membuat tubuh nya terhuyung dan jatuh menimpa tubuh Ali yang berada dihadapan nya
Sesaat kemudian gritte dapat mendengar suara klakson yang memekak kan telinga yang disusul dengan suara ban yang bergesekan dengan aspal melaju kencang
Ali menyelamatkan nya.
Ya lagi lagi pria itu menyelamatkan nya!
Gritte merasakan getaran getaran aneh yang belum pernah dirasakan nya , ini yang pertama! Ali lah orang pertama yang membuat hati nya tak karuan
"Hmm.. maaf Te"
Ucapan ali berhasil menyadarkan Gritte yang masih disibukkan dengan debaran jantung nya yang tiba tiba saja berubah menjadi abnormal
Gritte terkesiap dan kemudian beranjak berdiri
"Thanks , lagi lagi lo udah nolongin gue"
Gritte terlihat gugup kali ini , bahkan baru kali ini ia merasakan hal yang tak pernah ia rasakan sebelum nya
Ali tak menjawab . Ia justru menypitkan pandangan nya untuk menoleh ke kanan dan ke kiri . Kacamata. Kacamata milik nya terhempas saat menolong gritte tadi
"Lo.. lo cari apa?"
"Kacamata Ali"
Ali memandang wajah gritte sendu meski tanpa kacamata nya ia hanya dapat melihat gritte dengan pandangan buram yang sulit digambarkan
Gritte seolah mengerti dan ia pun menengok ke kanan dan ke kiri Dan pada akhir nya ia mendapati sebuah kacamata yang berada tak jauh dari jangkauan nya
"Kacamata lo retak Li , Gue anter lo beli yang baru ya? Itung itung buat tanda terimakasih gue buat lo"
Mendengar hal itu ali justru menggeleng kuat . Bagaimana pun juga itu kacamata pemberian prilly dan ia sangat menyukai apapun yang gadis itu berikan
"Ali ngga mau beli yang baru , biar kacamata itu ali ganti aja kaca nya"
"Yaudah kalo gitu biar gue yang ganti kacanya , besok gue kasih ke lo"
***
Prilly's POV
ku hembuskan nafas berkali kali ketika menyadari bahwa kini aku sudah kembali menjejaki lantai koridor yang sudah beberapa hari ini tidak ku tapaki .
Kenyataan memang harus benar benar ku hadapi , memasuki pelataran sekolah dan tentu nya aku akan bertemu lagi dengan pria idiot itu!
Suasana koridor sudah terlihat ramai dilintasi siswa siswi yang berlalu lalang , ku eratkan genggaman ku pada tas selempang yang mengalung di pundakku saat aku berbelok ketikungan koridor menuju ruang kelas ku
Saat langkah ku menjejaki lantai ruang kelas ku semua mata tertuju padaku sejenak namun siapa peduli dengan tatapan tatapan mereka dan berjalan menuju bangku milikku
Ali . Aku melihat nya sedang tersenyum melihat ku namun aku tetap diam dan melambatkan langkah ku karna disitu aku mulai sadar bahwa aku satu bangku dengan ali
ku lirikkan mata ku menatap seseorang yang bertengger di sebelah bangku ali hmm.. lebih tepatnya dibangku ku . Ku perjelas penglihatan ku untuk memastikan bahwa aku tidak salah lihat dan ternyata benar aku tidak salah lihat .
Gritte
Ali duduk bersama gritte.
Secepat itukah?
KAMU SEDANG MEMBACA
My [idiot] Boyfriend~
Fanfic"Tuhan menciptakan sebuah kelebihan bukan untuk dihina dan diinjak injak! kalo semua kelebihan hanya untuk dihina , buat apa Tuhan harus menciptakan sebuah kelebihan!" "Tuhan memang ngga kasih kesempurnaan sama lo Ali! tapi Tuhan udah kasih satu Ke...