{09}••

8.9K 958 53
                                    


"Gu.. gue cuma mau bilang ... Thanks lo udah nolongin gue"

"Gritte awas"

Gritte dikejutkan oleh tangan Ali yang menarik nya dengan tiba tiba hingga membuat tubuh nya terhuyung dan jatuh menimpa tubuh Ali yang berada dihadapan nya

Sesaat kemudian gritte dapat mendengar suara klakson yang memekak kan telinga yang disusul dengan suara ban yang bergesekan dengan aspal melaju kencang

Ali menyelamatkan nya.

Ya lagi lagi pria itu menyelamatkan nya!

Gritte merasakan getaran getaran aneh yang belum pernah dirasakan nya , ini yang pertama! Ali lah orang pertama yang membuat hati nya tak karuan

"Hmm.. maaf Te"

Ucapan ali berhasil menyadarkan Gritte yang masih disibukkan dengan debaran jantung nya yang tiba tiba saja berubah menjadi abnormal

Gritte terkesiap dan kemudian beranjak berdiri

"Thanks , lagi lagi lo udah nolongin gue"

Gritte terlihat gugup kali ini , bahkan baru kali ini ia merasakan hal yang tak pernah ia rasakan sebelum nya

Ali tak menjawab . Ia justru menypitkan pandangan nya untuk menoleh ke kanan dan ke kiri . Kacamata. Kacamata milik nya terhempas saat menolong gritte tadi

"Lo.. lo cari apa?"

"Kacamata Ali"

Ali memandang wajah gritte sendu meski tanpa kacamata nya ia hanya dapat melihat gritte dengan pandangan buram yang sulit digambarkan

Gritte seolah mengerti dan ia pun menengok ke kanan dan ke kiri Dan pada akhir nya ia mendapati sebuah kacamata yang berada tak jauh dari jangkauan nya

"Kacamata lo retak Li , Gue anter lo beli yang baru ya? Itung itung buat tanda terimakasih gue buat lo"

Mendengar hal itu ali justru menggeleng kuat . Bagaimana pun juga itu kacamata pemberian prilly dan ia sangat menyukai apapun yang gadis itu berikan

"Ali ngga mau beli yang baru , biar kacamata itu ali ganti aja kaca nya"

"Yaudah kalo gitu biar gue yang ganti kacanya , besok gue kasih ke lo"

***

Prilly's POV

ku hembuskan nafas berkali kali ketika menyadari bahwa kini aku sudah kembali menjejaki lantai koridor yang sudah beberapa hari ini tidak ku tapaki .

Kenyataan memang harus benar benar ku hadapi , memasuki pelataran sekolah dan tentu nya aku akan bertemu lagi dengan pria idiot itu!

Suasana koridor sudah terlihat ramai dilintasi siswa siswi yang berlalu lalang , ku eratkan genggaman ku pada tas selempang yang mengalung di pundakku saat aku berbelok ketikungan koridor menuju ruang kelas ku

Saat langkah ku menjejaki lantai ruang kelas ku semua mata tertuju padaku sejenak namun siapa peduli dengan tatapan tatapan mereka dan berjalan menuju bangku milikku

Ali . Aku melihat nya sedang tersenyum melihat ku namun aku tetap diam dan melambatkan langkah ku karna disitu aku mulai sadar bahwa aku satu bangku dengan ali

ku lirikkan mata ku menatap seseorang yang bertengger di sebelah bangku ali hmm.. lebih tepatnya dibangku ku . Ku perjelas penglihatan ku untuk memastikan bahwa aku tidak salah lihat dan ternyata benar aku tidak salah lihat .

Gritte

Ali duduk bersama gritte.

Secepat itukah?

My [idiot] Boyfriend~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang