{11}••

8.7K 920 47
                                    

Terbaring dengan tubuh yang dipenuhi dengan kabel serta perlatan medis lainya serasa sudah tidak asing lagi untuk Ali rasakan , terbukti dengan pria itu yang hanya terdiam memejamkan mata nya damai

Dari kaca tembus pandang Prilly dapat melihat didalam sana pria yang dicintai nya sedang terbaring lemah apalagi pernyataan dokter yang memeriksa kondisi Ali beberapa menit yang lalu membuat tubuh nya serasa kebas

'Ali kemungkinan akan mengalami lumpuh secara permanen'

Prilly semakin terisak kala pernyataan dokter itu terngiang jelas dalam ingatan nya

Dalam hati prilly merutuki dirinya sendiri . Andai tadi ia tidak lari , andai tadi ia tidak membiarkan ali mengejarnya , andai .. andai dan andai hanya itu yang ia sesali

"Ali maaf ..."

Mata nya serasa tidak lelah untuk memproduksi cairan bening yang masih mengucur deras sedari tadi

"Tante .. gimana keadaan Ali? Dia baik baik aja kan?"

Prilly mendekati Tante Resi - Mamahnya Ali setelah wanita itu keluar dari ruangan dokter dengan segudang harapan bahwa Ali akan tetap baik baik saja

PLAKKK !!

Sebuah ungkapan kekecewaan yang menyakitkan . Prilly memejamkan mata nya saat merasakan sesuatu yang menghempas ke-pipi nya

"Ini semua gara gara kamu ya Prilly! Tante kira kamu tulus menyayangi Ali! Tapi apa? Kenyataan nya kamu sama seperti orang orang diluar sana yang selalu menyakiti Ali! Apa kamu tau bagaimana sakitnya dia? Dia Tuli! Dan bahkan sekarang dia lumpuh! Dia sudah tersiksa lahir batin"

Wanita itu terisak . Ia kecewa! Ia kira seorang gadis yang dekat dengan anak nya ini berbeda dengan teman teman ali yang lain . Tapi kenyataan nya?

Prilly hanya menunduk dalam dalam , wajah nya terguncang tak kalah hebat berkali kali hati nya berkata bahwa ini salah nya ya ini adalah kesalahan prilly yang membuat Ali semakin tersiksa

"Sekarang saya minta kamu pergi!"

Tante Resi menggertak dari sorot matanya sangat terlihat bahwa wanita itu kecewa

"Pergi! Dan jangan pernah berteman dengan Ali lagi!"

Prilly mengalah . Ini memang kesalahan nya dan ia pantas untuk mendapatkan ini .

"Prilly mohon maaf karna udah buat tante kecewa , Prilly permisi tante Asalamuallaikum"

Prilly menyempatkan mencium punggung tangan wanita itu sebelum benar benar berlalu

.

.

.

Hujan seolah mengerti perasaan gadis cantik yang tengah berjalan tak tentu arah ini

Prilly menyusuri jalan yang sudah mulai menyepi karna hujan lebat mengguyur permukaan bumi , air hujan lah yang membantu prilly menyamarkan tangisan nya meskipun seorang yang melihatnya langsung mengerti bahwa gadis ini menangis karna bahu nya yang terguncang

"Ali .. gue ngga bisa liat lo makin tersiksa apalagi ini gara gara gue! Kalo Tuhan ngizinin gue mau kaki gue ngga bisa jalan supaya gue bisa nanggung hujatan hujatan orang diluar sana bareng Lo .. gue bahkan bersedia buat jadi kaki lo Li"

Prilly masih saja menyalahkan dirinya sendiri , kaki nya menendangi kerikil kerikil yang menghalau langkahnya

Brukk

"Awww"

Pantat prilly menghempas sempurna mencium aspal , tapi yang membuat nya beteriak bukan itu melainkan kaki nya yang terpelintir karna heels yang dikenakan nya

Ia tak peduli selagi ia bisa jalan is akan tetap berjalan.

Ia bangkit dan melepaskan heels nya yang hak nya sudah patah dan melemparkan nya ke sembarang arah . Ia tak peduli jika ia harus pulang dengan kaki telanjang dan ia juga tak peduli jika nanti telapak kaki nya lecet sama sekali tak peduli! Karna ini tak sebanding dengan yang ali rasakan

***

"Sumpah demi apa gue bener bener jatuh cinta sama cowok idiot kayak lo .. gue ngga peduli kalo bahkan orang orang bilang gue gila karna suka sama cowok kayak lo karna emang kenyataan nya gue emang udah Gila! iyaa tergila gila sama lo Ali aaaa"

Gritte memang bisa dipanggil gadis gila saat ini karena sudah berteriak teriak sembari meloncat loncat dikasur empuk nya

"Rasanya tuh gue pengen ketemu lo sekarang , gue pengen peluk lo dan meluk lo ngga akan pernah gue lepas pelukan gue"

Gritte memeluk erat guling nya sembari membayangkan wajah cowok idiot yang sudah berhasil mengobrak abrik hatinya

.

.

.

"Astaga prilly! Kamu kenapa"

Seorang gadis dewasa terkejut saat membuka pintu menampakkan prilly yang berdiri dengan basah kuyup mata yang membengkak dan hidung nya yang berwarna kemerahan

"Hiks... "

Prilly segera memeluk tubuh gadis dewasa dihadapannya ini dan lagi lagi menangis

"Oke oke sekarang kamu tenang dulu , kita masuk terus kamu bersih bersih abis itu kamu cerita sama kak milla"

Prilly mengangguk disela sela isakan nya dan Milla membawa nya masuk kedalam rumah nya

Prilly terdiam menatap lurus , wajah nya mengenaskan layaknya mayat hidup

"Kamu ngga bisa salahin diri kamu sendiri prill .. ini semua murni kecelakaan"

Milla menatap wajah bidadari nya miris , ia paham bagaimana perasaan prilly saat ini karna prilly sudah menceritakan semua secara detail

Milla menggosokkan handuk kecil pada rambut prilly dengan penuh kelembutan

Namun prilly hanya diam wajah nya seolah tak memiliki gairah hidup

"Yaudah.. sekarang kamu makan ya"

Milla menyodorkan seseondok nasi namun prilly justru menggeleng

"Ayo dong buka mulutnya .. sekali aja" milla masih menyodorkan Sesendok nasi dihadapan bibir gadis itu namun prilly masih kekeh menggeleng

"Yaudah.. makan nya kakak taro dimeja nanti barangkali kalo kamu laper kamu tinggal makan .. kakak keluar dulu ya satu lagi! Jangan lupa minum obat"

milla mengecup pipi chubby prilly dan kemudian meninggalkan nya

*

Secercah sinar matahari masuk menelusup ke sela sela ventilasi yang membuat gadis yang tengah bermalas malasan dibawah selimut namun bukanya merasa terusik ia justru makin mengeratkan selimut yang menyelubungi tubuhnya

Berkali kali ia meringis tangan nya menekan dada nya . Lagi lagi rasa sakit itu menyerangnya bukan tanpa alasan karna gadis itu sudah 2 hari ini tidak melakukan aktivitas apapun dan dua hari juga ia tidak menyentuh obat obatan yang biasanya rutin dikonsumsi nya

Prilly bangkit dari tidurnya dan berjalan dengan tertatih menuju kamar mandi namun saat tangan nya memegang handle pintu keseimbangan nya mulai menghilang dan pandangan nya seperti berputar putar dan berangsur menghitam seiring dengan limbun nya tubuh prilly

----

Holaaa hehe gue next lagi :D tapi mungkin ini ngga sepanjang part yang sebelumnya hehe ngga tau kenapa pengen banget buru buru tamat in cerbung abal abal ini :D

Jangan lupa vomment yeaa :*

Sefio

My [idiot] Boyfriend~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang