7. Seriously

40 1 0
                                    

Niall's P.O.V

      Hari ini aku berangkat ke sekolah lebih awal agar tidak terlambat seperti kemarin, tentunya. Sesampainya di koridor, aku bergegas melangkah ke tempat dimana lokerku berada. Letaknya lumayan dekat dengan salah satu toilet pria.

Tak kusangka, aku mendengar sebuah keributan yang kupikir terjadi di dalam toilet. Awalnya aku ragu untuk melihat apa yang terjadi disana karena hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang di sekitarku saat ini.

Namun hati kecilku tetap bertekad untuk kesana.



Brakk.. bukk



"Hei apa-apaan ini. Hentikan!"  bentakku saat melihat aksi pemukulan terhadap seorang siswa oleh komplotan Bull Trigger,  geng yang cukup terkenal dan berkuasa di sekolah ini.

"Whoa calm down, man. Kami tidak berurusan dengan mu jadi pergilah sebelum kami sempat menghajarmu juga."  Harry Styles, ketua geng  tersebut, berteriak di depan wajahku.



Aku bergidik ngeri karena hanya aku seorang diri disini sedang berhadapan dengan tiga lelaki yang kini menatapku dengan tatapan mengancam.



"Tidak, sebelum kalian melepaskannya." kataku sambil menunjuk ke arah anak itu yang masih meringkuk kesakitan akibat lebam biru yang terdapat di sekujur tubuhnya.

"Cari masalah kau rupanya. Guys hajar dia!"



Valerie's P.O.V

     Aneh. Padahal tadi pagi aku berangkat ke sekolah bersama Zayn tapi sekarang ia malah tidak berada dalam kelas. Apakah ia membolos? Aku tidak terlalu memikirkannya sampai akhirnya aku tidak sengaja melihat Zayn yang sedang terduduk lemah di dalam ruang UKS.

Saat aku masuk ke dalam, ternyata di sana juga ada si pirang  itu sedang terbaring lemah di atas sebuah tempat tidur.


"Zayn? Apa yang terjadi padamu?"


Wajah Zayn penuh oleh lebam biru, matanya bengkak, serta pelipisnya sedikit mengeluarkan darah hampir sama dengan si pirang.


"Ssst jangan berisik. Ia masih belum sadar."  Zayn menaruh jari telunjuk di depan mulutnya.

Aku menggelengkan kepalaku. Masih tidak mengerti apa yang telah terjadi pada mereka berdua.

"Jangan katakan jika kalian saling berteng-"

"Sssh sudah kubilangpelan-pelan. Tidak. Kami tidak bertengkar, tenang saja. Tadi anak bernama Niall ini.......-"


     Dengan rinci Zayn menceritakan segalanya dari awal hingga akhir, membuatku ternganga tidak percaya atas apa yang baru saja dikatakannya.

"Jadi si berengsek Harry dibantu teman-temannya itu menghajarmu hanya karena ia merasa kepopulerannya sedikit menurun karena mu?!  Lalu si pirang ini a.k.a Niall datang menolongmu?"


      Zayn hanya mengangguk lemah. Kasihan sekali, dia bahkan tidak mengerti apa yang telah ia perbuat sehingga bisa menurunkan kepopuleran Harry. Dan soal Niall, baiklah aku memang tidak menyukainya selama ini namun tadi pagi ia telah menolong temanku jadi ya mungkin aku hanya akan berterima kasih padanya. Tapi tetap saja, aku takkan pernah menyukainya sampai kapanpun!



**

      Hari ini Zayn sudah kembali bersekolah setelah sempat beberapa hari yang lalu izin untuk berisitirahat di rumah. Saat aku masih sibuk mengambil beberapa buah buku dari loker, Zayn sudah kembali dengan membawa seseorang bersamanya.


"Valerie, ini kuperkenalkan teman baru kita!"


Kita? Aku menoleh cepat ke belakang untuk melihat teman siapa yang ia maksud.


"What."  aku terkejut bukan main. Yang benar saja si pirang ini yang dimaksud. Niall pun tidak kalah terkejutnya sepertiku. Kedua pupil matanya langsung melebar.

Zayn menaikkan sebelah alisnya, tanda tidak mengerti. "Ada yang salah Val?"



    Aku menggeleng cepat sambil menampakkan senyum palsu, padahal tanganku sudah mengepal di sebelah kanan tubuhku. Sial. Mengapa harus Niall. Orang yang selalu membuatku bernasib sial.

"Baiklah. Karena waktu itu Niall telah menolongku maka aku memutuskan agar menjadikannya sebagai teman kita mulai saat ini. Valerie ini Niall. Niall ini Valerie. Semoga kita semua bisa berteman baik."  Zayn berkata dengan wajahceria.

Niall mengulur tangannya duluan padaku, dengan terpaksa aku membalasnya itupun asal-asalan. Aku bahkan tak ingin melihat kearahnya saat menjabat tangannya.



"A.. aku NiallJames Horan."


"Valerie."


_______________________________________________________

Vote nya boleh kan? MWEHEHE




















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let It Be Me // nh . zm  (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang