Chap 1 - A Confess -

138 6 0
                                    

Aku putuskan melupakan itu semua...

Aku putuskan memulai kembali...

Aku memutuskan diri dari yg lalu...

_Di Sekolah_
" Wah.. bukankah dia seperti dewi!! "

" Sangat berkarisma dan begitu cantik!! "

" Tidak ada yg tidak mengenalnya.. ia bagaikan berlian diantara kita.. sangat indah!! "

" Aku ingin mengutarakan padanya.. "

" Kita semua ingin melakukannya dan ingin memilikinya. Itu adalah tindakan yg sangat berani, karna saat kau melakukan itu. Bagai... "

" Terjun dalam jurang yg dalam dan penuh api!! Kau akan terus merasa tersiksa setelah itu.. Dengan sikap dinginnya ia.. "

" SUDAH MENOLAK 50 COWOK MINGGU INII!! "

Itulah ucapan dari semua orang disana kepada gadis itu..

" Sangat mengganggu. " gumam Silvi dengan sikap tak acuhnya.

" Dasar cowok tidak berguna. Aku tidak butuh kalian tahu! " gumam Silvi kembali. Ia berjalan melewati orang - orang sambil tetap bercanda dengan teman - temannya.

~

" Aku tahu itu sangat berani. Tapi.. aku tetap akan melakukannya! " gumam tegas seorang cowok yg melihat gadis itu dari jauh.

~ SKIP
_Di Kelas 2A_
" Hei Vi, apa kau tidak terganggu? " tanya Jeny.

" Terganggu apa? " tanya balik Silvi.

" Apa kau sadar dari kantin sampai sekarang mereka terus mengikutimu!! " jawab cepat Dina.

Silvi lalu melihat sekitarnya, dan ternyata banyak murid diluar kelas yg melihat kearahnya. Dan itu semua laki - laki.

" Kalian benar, aku baru sadar. " ucap polos Silvi.

" Hah, kau ini benar - benar tidak peka ya. " ucap Siska.

" Dengan sikap seperti ini, bagaimana bisa kau pacaran. " ledek Jeny.

Silvi hanya membalas senyum ucapan teman - temannya.

" Itu bohong.. Bagaimana bisa aku tidak sadar dengan orang - orang ini. Aku berkata seperti itu karna tak ingin menganggap orang - orang itu. Karna kalian tidak penting sampai aku harus peduli. " gumam Silvi.

~ Skip
_Bel Pulang - Didepan Kelas_
" Akhirnya selesai juga! " ucap Dina lega.

" Iya, aku hampir tertidur tadi. " balas Silvi sambil menguap.

" Heeh.. kalau ada yg tahu kau tertidur bisa - bisa reputasimu turun. " ledek Siska.

" Masa bodo dengan reputasi! Asal aku punya kalian didekatku, itu sudah cukup. " jawab Silvi dengan senyum riangnya.

Teman - temannya hanya tersenyum menanggapi ucapan Silvi.

" Ayo pulang! " ajak Silvi lalu melangkahkan kakinya.

Temannyapun mengikuti.

~

" Aku harus kesana! Akan kulakukan hari ini! " ucap seorang cowok jauh dibelakang mereka. Iapun mulai berjalan kesana.. Tapi langkahnya terhenti saat cowok lain berlari melewatinya.

" Eh? Ada apa dengannya? " gumam terkejut cowok itu saat melihat cowok lain berlari dan memanggil keras Silvi.

~

" SILVI!! " teriak seorang cowok dibelakang.

Silvi dan teman - temannya berhenti dan melihat kebelakang. Dan mereka mendapati seorang cowok dengan nafas terengah engah dengan wajah memerah.

" Silvi! A..AKU SUKA KAMU!! BERKENCANLAH DENGANKU!! " ucap cowok itu sambil membungkuk.

" Kau salah orang bung. " gumam teman - teman Silvi.

Silvi lalu menyilangkan tangannya dengan tatapan dinginnya.

" Kau ini berisik. Setidaknya perbaiki cara bicaramu pada perempuan. " jawab tak acuh Silvi dan langsung pergi dari sana.

" Eh? " ucap terkejut cowok itu.

" Semangatlah. Kau ini hanya salah suka orang. " ucap Dina menenangkannya..

Teman - temannyapun mengikuti Silvi pergi. Cowok itu lalu pergi dari sana dengan kecewa.

" Tunggu! " ucap seorang cowok lain, yg sudah berdiri dekat dibelakang mereka. Dan merekapun berbalik termasuk Silvi.

" Bisa kau dengarkan pengakuanku. " ucapnya. Silvi hanya diam dengan wajah dinginnya.

" Aku menyukaimu Silvi. " ucap cowok itu.

Teman - teman Silvi sedikit terkejut dengan itu.

" Dengan wajah lumayan itu, sepertinya ia bisa. "

" Mungkin ia akan dipertimbangkan. " gumam mereka.

" Lalu? " balas singkat Silvi.

Cowok itu terkejut mendengarnya, begitu juga dengan mereka.

" Kau ini bodoh atau apa. Tidak lihat cowok tadi. Dan kau masih berharap aku akan menerima? Bodoh sekali. " ucap dingin Silvi.

" Aku tidak suka membuang waktuku untuk ini. " ucapnya kembali.

" Lelaki yg malang. " gumam sedih mereka.

" Aku tidak menyesali perbuatanku ini. Justru aku senang telah melakukannya. Mungkin kau tidak suka aku atau yg lainnya. Tapi.. "

" Aku tidak akan menyerah karena ini! Dan aku akan membuat kau membuka hati untukku. " ucap tegas cowok itu.

Silvi yg mendengarnya hanya tak acuh dan berbalik meninggalkan tempat itu. Temannya yg melihat itu terkejut. Saat sadar Silvi pergi, mereka mengikutinya.

" Aku akan melakukannya dan membuat kau berubah. " gumam lelaki itu.

Melody For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang