Chap 13 - Your Melody -

22 2 0
                                    

Silvi yg masih terkejut dengan alunan musik yg menjadi kaku, hanya bisa diam dan tidak ingin mengangganggu permainan Farel.

Bagian klimaks selesai dan memasuki bagian akhir. Alunan musik mulai pelan dan lembut, terasa nyaman dan menenangkan. Dan Farel mengakhiri permainannya.

Silvipun langsung menegakkan wajahnya kearah Farel.

" Kenapa? Kenapa seperti itu?? "

Farel terkejut karena tiba-tiba Silvi kesal.

" A..ada apa Silvi? "

" Maaf jika aku terdengar menjelekkan lagumu, tapi kenapa bagian klimaksnya begitu menyedihkan? Itu tidak cocok dengan awalnya. "

" Bagaimana kau tahu itu menyedihkan? "

" Y..yah hanya karna terdengar seperti itu. "

" Menurutku bagian klimaks yg seperti itulah yg membuatnya menarik. "

" Eh? "

" Bagaimana menurutmu? "

" Keren! Lagumu hebat! Walau klimaksnya terdengar berbeda dengan awalnya, tapi itu tidak mengurangi apapun. Lagunya benar-benar menyentuh. "

Wajah Farel terlihat memerah karna menerima banyak pujian dari Silvi.

" Bi..bisakah aku menambahkan sebuah lirik? "

" Eh? "

" Lagumu akan terasa sempurna jika dibuat nyanyian, aku ingin menyanyikan lagumu! Itu akan hebat jika kita satu panggung, kau memainkan piano dan aku yg bernyanyi, Wah!! "

Silvi yg begitu senang dengan keinginannya yg tiba-tiba.

" T..tunggu dulu, kau ini ya tiba-tiba membuat keinginan yg berlebihan. Memangnya kau bisa nyanyi?? "

" Aku akan berlatih! Semua orang pada dasarnya bisa bernyanyi.. Dengan latihan dan merawat suaraku, aku pasti bisa membawakan lagumu! "

" Kau setujukan?? "

*Farel masih diam.

" Ini perjanjian kita. Selagi menunggu kau sembuh, aku akan melatih suaraku.. Bagaimana? "

Membalas permintaan Silvi, Farel hanya memasang senyumnya.

" Ayo buat janji! "

Merekapun mendekati jari kelingking dan menyilangkannya.

" Kita pasti memenuhi janji ini. Aku sangat menantikannya. " ucap Silvi dengan senyum berserinya.

Mereka lalu memisahkan jarinya.

" Ah, hampir sore. Kita harus kembali ke rumah sakit. " ucap Silvi melihat arah jendela.

" E..em Silvi. "

" Iya? "

Setelah itu mereka hanya saling tatap, dan suasana mulai hening.

" Ada apa? "

" Kau tau, ini sebenarnya melodimu. "

" Eh? "

" Ini tentangmu, sebuah melodi yg kubuat untukmu. "

Silvi terkejut mendengarkan pernyataan Farel.

" Melodi ini kubuat saat aku bertemu denganmu. Saat dulu aku bermain sendirian dan kau berdiri disana melihatku, lalu mulai berbicara denganku, saat aku mulai pindah sekolah, saat aku melihatmu kembali disini, saat aku berusaha mendekatimu, dan saat ini, melodi ini tentang kehidupan kita. Maaf karna aku lancang menjadikan pertemuan kita sebagai lagu. Aku ingin mengatakan yg sebenarnya dan membuat kau memahami makna lagu ini. "

Silvi hanya diam memandangi Farel.

(Apa ia marah? Aku tidak bisa membaca ekspresinya. Dalam hati Farel)

Farel lalu membungkukan badannya dengan maksud meminta maaf ke Silvi.

" Senangnya.. "

" Eh? "

Farel terkejut mendengar suara Silvi, ia menegakkan badannya lagi dan melihat wajah Silvi.

" Aku begitu senang Farel. "

Farel terkejut dan wajahnya memerah karna mendapati wajah Silvi yg begitu senang.

" Aku tidak menyangka kau mau membuat lagu untukku, sebuah lagu tentangku, menceritakan tentang keseharian kita. Bahkan dengan keadaanmu yg sekarang, kau masih ingin menyelesaikannya. Sebuah lagu hebat itu, dan ternyata itu tentangku. Aku sangat senang Farel!! "

Silvi begitu senang dan ia masih dalam senyum berserinya.

" Kau tahu Farel.. Aku menyukaimu. " ucap Silvi dengan wajah memerah.

Tidak hentinya Silvi membuat Farel terkejut saat itu, seketika wajah Farel memerah.

" A..aku juga menyukaimu Silvi! " balas Farel tanpa ragu.

" Saat ini aku benar-benar senang Farel.. Terimakasih.. " ucap Silvi.

Farelpun mendekati Silvi lalu memeluknya erat, Silvi juga membalasnya.

" Terimakasih telah mewarnai hidupku.. "

Melody For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang