Chap 5 - For You -

39 2 0
                                    

" Jadi selama ini DIA?? " gumam terkejut Silvi yg tidak percaya dengan apa yg dilihatnya saat itu.

Merasa diperhatikan, orang tersebut melirik jendela dan mendapati wajah Silvi dibaliknya. Silvi yg terkejut dengan tatapan orang itu, dengan reflek menurunkan kepalanya dari jendela.

" Aku tahu ada seseorang disana. " ucap sedikit keras orang itu dengan tenang.

Mengetahui sudah ketahuan, Silvi memberanikan diri berjalan kedepan ruang, lalu berhenti didepan pintu yg sedang terbuka.

" Seperti orang bodoh bermain sendirian. Farel. " ucap Silvi tanpa melihat kearah lelaki itu.

Lelaki itu tersenyum mendengar ucapan Silvi.

" Apakah seperti itu permintaan maafmu? " ucap Farel dengan senyum manisnya.

Silvi : Percaya diri sekali aku akan minta maaf. *muka memerah

Farel : Tapi akhirnya kau memanggil namaku jugakan. *senyum

Silvi : Berisik kau! Lagipula ngapain disini sendirian? Seperti tidak ada kerjaan. *menatap Farel

Farel : Ada, aku ada kerjaan disini.

Silvi : Bukankah kau cuma membuang waktumu dengan bermain. *berjalan mendekat

Farel : Yah, aku hanya sedang mengerjakan melodi ini.

Silvi : Untuk siapa? *berhenti disamping piano

Farel : Hm.. untuk siapa ya?

Silvi : Heeh.. kau menyukai seseorangkan? Jadi pengakuanmu padaku cuma iseng saja. *senyum meledek

Farel : Iya, ini untuk orang yg kusuka. Aku harap dapat sampai padanya. *tersenyum sambil menatap Silvi

Silvi yg mendapati senyum jujur Farel itu, wajahnya langsung memerah malu. Ia lalu membuang wajahnya.

Silvi : Dasar bodoh.

Farel hanya tersenyum melihat reaksi gadis itu.

Farel : Hah, ternyata kau tidak ingat ya. *memegang piano

Silvi lalu melihat kearah Farel lagi.

Farel : Aku pikir kau kesini karna mengingat melodi ini.

" A..ada apa dengan orang ini?? Dia mengatakannya seolah ia sudah lama mengenalku. " gumam heran Silvi.

" Tapi, ada yg aneh kenapa juga aku kesini hanya karna mendengar permainannya. Dan ini yg kedua kalinya. " pikir Silvi dalam hatinya.

Silvi : Apa sih yg kau bicarakan?

Sebelum menanggapi ucapan Silvi, sebentar Farel diam menatapnya.

Farel : Tidak.. Tidak ada. Ayo pulang. *bangun lalu merapikan alat musik itu

" Tatapan apa itu? Seolah ia kecewa pada sesuatu. Sebenarnya, apa yg ia rasakan saat ini? " gumam Silvi menutup sebagian wajahnya.

" Hey, kau tidak mau pulang? " tanya Farel yg sudah diluar.

Silvi yg mendengarnya langsung berjalan kearahnya, lelaki itu lalu mengunci pintu ruang musik. Mereka lalu berjalan bersama.

~~~

Silvi : Kau tidak mengembalikan kunci itu?

Farel : Tidak. Karna aku sudah dipercayai menyimpan kunci ini, jadi aku bisa memainkannya kapanpun.

Suasana mulai hening diantara mereka.

Silvi : Y..ya kau benar!

Farel : ... *melihat Silvi

Silvi : Aku memang ingin menemuimu untuk minta maaf. A..aku mengakui ucapanku kemarin tidak baik, dan itu menggangguku. Yah, aku minta maaf. *wajah memerah

Mendengar itu, Farel lalu tertawa kecil.

Silvi : HEY! Apa itu lucu!! *berteriak

Farel : M..maaf sudah tertawa. Aku hanya berpikir kau lebih baik saat kau jujur. Tentu, aku menerima permintaan maafmu.

Silvi membuang wajahnya yg kesal karena balasan Farel.

Silvi : Hey, apa aku melupakan sesuatu?

Farel : ...

Silvi : Yah, mengenai ucapanmu sebelumnya. Mungkin aku terlalu percaya diri, tapi aku merasa ucapanmu itu untukku.

Farel : Entahlah.. Siapa yg tau.

Silvi : Hey! Aku sungguhan menanyakannya! *melihat Farel.
A..aku hanya penasaran dengan yg kau rasakan saat ini. Tatapanmu tadi, aku tidak bisa mengabaikannya. *menunduk

Farel hanya diam tanpa membalas apapun. Ia lalu berhenti berjalan begitu juga Silvi.

Silvi : Kenapa berhenti?

Farel lalu menghadap Silvi dan menatapnya dalam. Tanpa bicara apapun ia lalu menundukkan dan menutup wajahnya.

" Berapa lama? Berapa lama lagi aku harus menungggu? " ucap kecil Farel.

" Aku, aku memang harus menyempurnakannya. " lanjutnya lagi.

" Farel? " ucap khawatir Silvi.

Silvi yg khawatir mendengar suara Farel yg bersedih itu, hanya bingung dan tidak bisa berbuat apapun.

Melody For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang