Chapter 4

3.2K 102 0
                                    

Affan pov

Saat aku melihat gadis berlari dengan tergesa-gesa aku sempet tertawa terbahak-bahak melihatnya panik takut jika pelajaran sudah dimulai. Padahal ini sudah classmeet ngapain harus terburu-buru sih?. Gadis aneh

Aku segera berlari kearahnya dan menarik tangannya. Entah kenapa aku ingin menarik tangannya. Padahal selama ini banyak cewe - cewe yang pengen dipegang tangannya sama aku. Hih geli gimana gitu. Tapi entah kenapa aku reflek megang tangannya.

Saat aku melihat dari belakang, aku seperti mengenalnya. Ya dia Elora Queeniela, sahabat Nabila sepupuku. Betapa bodohnya aku bisa mau temenan sama gadis lemot ini. Tapi, kelemotannya membuat aku gemas terhadapnya. Apalagi saat aku berkata "kamu gak telat el" tapi dia hanya diem gitu. Udah gitu aku tau dia gerutu dalem hati entah mengapa aku bisa membaca pikirannya

Dia kesal denganku karena aku menyentuhnya, maksud aku karena aku kurang ajar megang tangannya dan menarik dagunya. Liat dia marah malah aku makin gemes. Ga sengaja aku menjitak kepalanya pelan. Ya dia marah lagi, aku sedih jika dia bete denganku entah mengapa. Aku langsung menarik tangannya dan menuju ke kantin. Dari raut wajahnya sepertinya dia lapar banget. Makanya aku langsung pesen bubur ayam.

Care? Ya aku peduli kepadanya, apalagi aku tahu dia sering sedih mikirin Andy. Ya orang yang dia cintai selama ini. Aku tahu dari nabila sepupuku. Nabila memintaku untuk menjadi temannya agar dia bisa melupakan dan menghapus nama Andy di hatinya. Pertama sih aku nolak, karena aku sebenernya kurang bisa berteman dengan perempuan.takut jatuh hati.

Elora gadis sederhana, tidak terlalu eksis dan mudah bergaul. Saat nabila memberitahu namanya saja aku tak mengenalnya. Sementara aku Ketua futsal di sekolah ini. Aku juga tidak menyangka ada gadis yang milih untuk galau daripada bergaul. Huh.

Aku akan mengembalikan senyummu elora..

Dan Semoga kau bisa melupakan cowo yang tidak tahu diri karena dicintai oleh wanita sesederhana kau.

Aku benci dia menangisi Andy!

Aku tau sebenernya siapa andy itu. Ternyata dia ketua futsal juga di SMA Excolis. Tim futsal dia adalah saingan sekolahku. Dan yang aku tahu dia memang cuek kepada setiap wanita kecuali pacarnya. Aku tahu dari Axel temanku yang bersekolah disana. Saat aku tau dia punya pacar aku makin tidak tega melihat elora yang setiap hari menulis diary untuknya.

¤

¤

¤

¤

Elora semakin sering bermain dengan Affan, mereka sering hangout bersama nabila juga. Karena elora tidak ingin keluar hanya berdua dengan Affan.

Seminggu sebelum UN, elora benar benar kacau, hasil tryout yang terakhir menghasilkan nilai yang cukup membuat hati meringis.

Kalian tau penyebabnya?

Hanya karena elora chat dengan Andy dan andy membalasnya dengan singkat dia bisa sekacau ini. Elora hanya berniat untuk memberi semangat untuk andy tapi andy tidak terlalu meresponnya.

Chat on

Elora : Hay Andy :)

Andy : iya

Elora : Udah siap UN dy?

Andy : inshaAllah

Elora : udah ada pilihan jurusan?

Andy : udah

Elora : mau kuliah dimana?

Andy : UGM, UI

Elora : hebat ya, gue aja ga kepikiran buar masuk ke sana haha

Andy : iya hahahaa

Elora : goodluck Andy UNnya semoga kita satu tempat kuliah hehe

Andy : Aamiin.

ELORA POV

Aku bener bener sakit hati!

Aku berusaha buat ngambil hatinya tapi gabisa bisa. Kenapa sih? Aku tau aku jelek aku tak sepintar dia. Aku tau dia bersekolah di sekolah favorit tapi seengganya dia menghargai aku sedikit. Aku berusaha untuk mencairkan situasi saat chattan tapi tetep saja kalian liat? Jawabannya bener bener membuatku sakit. Gimana tidak aku nanya seenganya di jawab panjang kek. Aku benci jika ada seseorang yang membalas chatku singkat!

Aku agak senang saat dia membalas pertanyaanku dengan "hahaha" itu menunjukan dia tertawa. Aku tau dia hanya memaksakan. Aku bener bener gangerti sama dia lagi. Aku selalu berpikir jika aku selesai chat sama andy pasti aku bilang gaak akan gue mau chat lu lagi. Tapi gue GAK BISA sama sekali GAKBISA

Menangis semalaman, dan hasilnya mataku bengkak aku tidak mengerti lagi saat H-2 UN aku sejelek ini. Dan sama sekali tidak bersemangat buat UN. Kalian tahu nilai tryout aku hancur parah. Aku tak mengerti apa yang harus aku katakan pada orangtuaku.

Aku berjalan lemas dilorong sekolah, mataku bengkak, kepalaku pusing.

"Elora, aku mau ngomong sama kamu" ajaknya menarik tanganku. Aku hanya mengikutinya dengan lemas. Aku tau jika dia Affan.

"Aku mau kau lupain dia! Liat ini berpengaruh sama nilai kamu! Kamu biasa di rangking 10 besar sekarang 60" bentak affan sambil menyodorkan hasil tryoutnya

"Aaa..ku... taa..ku..t"ucapku terbata bata dan menunduk karena aku takut jika dibentak seseorang. Mom and dad sama sekali tak pernah membentakku

"Oh.. elora maafkan aku, bukan maksudku ingin membentakku aku minta maaf ya. Jangan takut, aku gamau nilai kamu hancur karena mikirin cowo brengsek itu, maaf elora. Aku mau kamu bangkit bentar lagi kita UN" jelas affan menarik daguku agar menatapnya. Aku tersenyum sedu dan menganggukkan kepalaku.

"Ya affan, aku akan berusaha untuk melupakan ini dan meraih cita citaku. Terima kasih affan" senyumku

"Janji ya, kau harus masuk UI jurusan Akuntansi, atau tidak STAN. kamu memimpikan itu kan?" Aku tersenyum semangat mendengar affan menyebutkan tempat kuliah impianku.

Aku harus semangat

"Pasti.. aku akan mendapatkannya Affan" jawabku senang

Always Stay In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang