Chapter 2

4.4K 136 0
                                    

Nabila memberiku id line temannya agar aku bisa move on ke Andy? Hello, apa mungkin bisa? Aku sih berharap ya semoga bisa supaya aku tidak capek-capek mikirin orang yang sama sekali tidak mencintaiku. Halah, boro-boro cinta sama gue. SUKA AJA TIDAK, MIKIR APASIH KAU ELORA QUEENIELA.

Saat aku Meng-add temen nabila aku tidak merasakan jantungku berdebar ataupun berdegup dengan kencang. Lain halnya dengan saat aku meng-add Andy. Pekalah andy ku mohon.

Aku melihat profile temen nabila yang notabennya bernama Zharfan Arkhan. Wah, nama yang cukup indah. Namanya seperti campuran antara india Arab. Apa nabila tidak salah mengasih id line zharfan kepadaku?.

Dan...

YaTuhan...

Wajahnya? Postur tubuhnya? Aku tak sanggup melihat ketampanan seorang Zharfan Arkhan ini. Sungguh sempurna ciptaanmu YaAllah. Kalian tau, wajahnya bagaikan Matahari yang mampu menyinari dunia. Yang mampu Menyinari seluruh perawakan mukanya terhadap kaum hawa. Lah apasih aku?

Aku tak terlalu memikirkannya

Yang aku pikirkan hanya satu, Andy.

Aku meninggalkan iphoneku dan membiarkan begitu saja. Yang aku harapkan saat aku terbangun dari tidurku ada Notif pesan dari Andy. Hah! Berharap apa aku. Berharap yang takmungkin kesampaian? Untuk kesekian kalinya aku ucapkan bodoh kepada diriku sendiri.

Membuang segala pikiranku, dan mulailah aku menutup kelopak mataku. Dan err, sudah jam 12 malam. Setiap hari aku selalu tidur malam? Aku berdoa agar aku tak makin jelek dengan kantung mata yang makin besar?.

" Andy?"

"Iya, Ada apa Elora?"

"Andy?"

"Kenapa elora? Ini aku Andy"

"Andy?"

"Jangan sampai aku membungkam mulutmu dengan tanganku. Kenapa kau selalu memanggil namaku?"

"Kau berkata sepanjang itu?"

"Iya, abis kau terlalu cerewet, princess Queeniela"

"Aku tidak cerewet. Huh"

"Tapi kau cerewet menurutku. Dan kau menggemaskan"

"Sungguh?"

"Sungguh princess Queeniela"

"Kenapa kau selalu menyebut namaku dengan princess?"

"Karena kau layak di sebut princess"

"Aku mencintaimu, Andy"

Eloraa......

Dan..

Huh..

Aku cuma bermimpi. Aku berharap tidak ada yang membanguniku agar aku bisa tau jawaban apa yang akan diberikan Andy.

Tak ada balasan kata yang aku lontarkan barusan? Oh tuhan. Apa andy akan memberikan sebuah kata cinta untukku

Aku melirik jam wekerku.


Aaaaaa. . ..............

"Mamaaaaaaaaa......." teriakku langsung turun dari tempat tidur yang membawa mimpi indah ini. Aku tersenyum membayangkan jawaban- jawaban yang diberikan Andy. Apa andy akan memberikan kata kata romantis itu padaku?huh. Segera turun dari tempat tidur dan langsung lari ngibrit ke kamar mandi. Hanya membutuhkan waktu 15 menit dikamar mandi. Aku perempuan atau laki-laki?. Mandi secepat itu? Bersih gak tuh?. Bodo ah udah telat sekolah.

Keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil seragamku. Seperti biasa, rambut hitam lurusku hanya mampu bisa aku kuncir kuda setiap harinya. Saat melihat ke kaca aku seperti buntut kuda. Kunciranku berantakan! Mending ya buntut kuda mah dilihat-lihat ga berantakan, lah aku? Aku tak mengurusi penampilanku. Aku segera mengambil tas dan memasukan iphone milikku.

"Makanya kalau mama bangunin bangun!" Liriknya melihat aku turun dari tangga.

Aku ingin membalas perkataan mamahku tapi " mama membangunkanmu, tapi kamu kaya kebo. Tapi emang kaya kebo sih. Kalau malem kaya kalong. Orang tidur kamu sibuk main hapemu" lanjutnya.

Aku kesal dengan ucapan mamaku. Aku hanya bisa menggeram dalam hati jika aku bukan anaknya dan dia seumuran denganku rasanya aku ingin mencubit mulutnya.

"Sarapan dulu nih" mama memberikan sepiring nasi goreng, aku ingin mengambilnya dan melahapnya dengan santai. Saat melirik kearah jam.

Aku telaat!

Aku langsung salim ke mamahku dan tak jadi mengambil nasi goreng buatannya padahal aku lapar perutku bunyi daritadi bung. Mama yang melihatku langsung lari kedepan dan membuka pintunya hanya bisa menggeleng dengan sikap anaknya itu yang sudah kebiasaan.

Tiba disekolah, Aku melihat ada yang memanggilku. Tapi siapa? Aku tak mengenalnya. Aku bodoamatin panggilannya dan berniat untuk kekelas. Tapi langkahku kok kaya tertahan. Kakiku kok tiba tiba diem gini? Common el, you late.

"Lo ga telat Elora" siapa yang berucap ya? Perasaan tadi gaada orang yang mau masuk kekelas. Tangan gue kok ada yang nahan. Aku merinding jangan jangan?..

"Liat kebelakang elora"lanjutnya. Aku takut sebenernya untuk nengok kebelakang takut jika itu makhluk yang mengerikan berdarah darah. Dramatis sekali.

"Gue bukan setan yang lo pikirkan berdarah darah" ucapnya dingin. Kurasa dia bete. Tunggu? Tapi kok dia tau apa yang aku ucapkan?. Pasti dia Nabila yang bisa tau pikiranku. Suaranya kok kaya om om? Apa dia operasi pita suara karena gak laku jadi operasi? Aduh elora kau mikirin apasih. Jika dia operasi pasti dia bilang kamu kan? Dasar lemot. Ini kenapa pegangannya gak mau dilepas sih. Aku males nengok karena yang ku tahu hanya nabila yang menemaniku tiap harinya. Lalu ini siapa?

"Makin gila pikiranmu, lihatlah gue gadis gila" dia membalikkan pundakku agar aku melihatnya. Hey, taksopan sekali kau. Aku spontan langsung membalikkan badan tapi aku menunduk yang kulihat hanya sepatu nike hitamnya. Dimana mukanya?

"Gue disini Elora" lanjutnya dan menarik daguku. Sialan dia dan aku melihat wajahnya.

"Kaauuu?"








Siapa ya kira kira heum hahaahaaaa... pasti kalian bisa nebak lah. Comment and votenya dums. Jangan pelit pelit yaah;(

Always Stay In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang