[TWO]

2.8K 162 7
                                    

Dari banyaknya cara yang menyenangkan untuk mencintai, nyatanya mencintai diam-diamlah yang paling banyak dipilih.

Mungkin kata 'cinta' masih terlalu dini untuk terucap. Ia tak seharusnya hadir secepat ini. Banyak tahap yang harus dilalui terlebih dulu untuk mencapai kata 'cinta'.

Seperti halnya perasaan Malla saat ini, ia tak tau apa yang dirasakan. Ia belum paham akan apa yang ia dambakan. Yang Malla tau, ia selalu ikut tersenyum saat Bian bahagia, ia ikut bersedih saat Bian terpuruk. Malla mengagumi segala hal yang melekat pada Bian, terpesona pada kesederhanaan yang dibawanya.

BINTANG

Malla masih asyik memperhatikan sosok di depan sana. Bian, yang sedang menjelaskan materi presentasinya di depan kelas. Ia suka cara Bian bicara, ia suka wajah Bian saat ia berusaha mencari jawaban.

"Ada lagi yang ingin ditayakan?" tanya Bian yang hanya di balas dengan diamnya seluruh siswa di kelas.

"Yasudah, jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi. Sekian dari kami, Wabillahi taufik Wal hidayah, Wassalamualaikum warah matullah hi wabarakatuh."

"Lo kok gak tanya? Tadi katanya ada yang belom paham sama materi gue?" selidik Bian pada teman semejanya itu.

"Mager Bi" jawabnya singkat dan melanjutkan pura-pura membacanya.

"Kan sekalian buat nambah nilai kali Lla, tanya apa kek" lalu menutup buku yang dibaca Malla.

"Ih kan lagi di baca Biaaannn, rese sih"

"Gue tau lo pura-pura baca doang. Cepet tanya"

"Sok tau banget apa-apanya deh. Tanya apaan sih? Lo udah sarapan apa belum? Lo tadi bangun jamberapa? Atau, lo boker berapa kali sehari? Atau lo sema..."

"Diem, cerewet banget kaya petasan kawinan" sela Bian, gemes menarik hidung mancung gadis di sebelahnya.

Pipi Malla bersemu, ia langsung membuang mukanya ke arah lain tanpa ingin Bian ketahui.

'Pake acara blushing segala sih' keluh Malla dalam hatinya.

BINTANG

Beberapa minggu ini, rasa gelisah menghampiri Malla. Rasa ingin tau,tidak mau tau dan masa bodo bekecamuk dipikirannya. Bian, belakangan ini dia terlihat senang sekali dengan gadget nya. Bian yang menjadi sedikit asing untuknya.

Sebenarnya, Malla tau kenyataannya. Ia tau, Bian menyukai seseorang di luar sana. Bian mengagumi sosok gadis yang sama sepertinya, aktif dalam kegiatannya. Gadis  manis dengan tubuhnya yang tinggi juga keramahan hatinya, telah menyihir Bian takluk padanya.

Bian ingin, bahkan sangat ingin menceritakannya pada Malla. Tapi, ia tak tau bagimana memulainya. Hingga Malla sendiri yang akhirnya mengetahui kisah cinta Bian dengan Caca. Mereka sebenarnya tidak pacaran, hanya dekat tanpa kejelasan lebih tepatnya.

"Caca?" selidik Malla saat melihat Bian asyik dengan handphonenya.

"Eh?" respon Bian kaget dengan pertanyaan Malla.

Yang hanya dibalas Malla dengan menaikkan satu alisnya.

"Gue belum cerita kan Lla?" dimasukkan handphonenya ke dalam saku sambil menatap Malla intens.

JATUH DALAM DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang