MBK::5
Sensitive
"Jir, Li, gue gak nyangka tuh guru berani banget kek gitu. Padahal, dia tau elo siapa."
Ali hanya mengedikan bahu mendengar perkataan Roy. "Lagian, gue bakal bikin dia ngundurin diri dari sekolah ini secepatnya. Oh iya, sekarang jam berapa?"
Roy pun melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. "Jam 9 lebih."
Padahal, Ali juga memakai jam tangan di pergelangannya. Tapi, untuk menatapnya pun, Ali malas. Seperti biasa, kelas Ali selalu hening. Dan Ali benar-benar tidak suka keramaian. Sekali ada murid yang berteriak tidak penting, Ali akan menggebrak meja, lalu mengancam agar mereka tetap diam.
"Yaudah. Istirahat jam 11, kan? Bilangin ke anak-anak, siapin semuanya buat si Alex. Gue belum selesai sama dia."
Roy hanya berdecak dan menuruti perintah Ali untuk menghubungi teman-temannya.
Sementara Roy sedang menghubungi teman-temannya, Ali juga mengeluarkan smartphone yang baru ia beli kemarin.
Syarief: hai
Prilly QueenS: siapa nih? Gw lg bljr, jngn ganggu.
Syarief: oh sorry, gw cmn ngecek doang. Tktnya, gw salah id
Prilly QueenS: gw tau, lo pasti dpt id gw dr toilet cowok kan?
Syarief: tau aja
Prilly QueenS: klo gitu, congrats. Lo org ke-80 yg ngehubungin gw dri kmrn
"80? Gila! Banyak banget! Anak baru ini udah jadi most wanted aja ..." gumam Ali kemudian mengetikan sesuatu.
Syarief: oh ya? Udh ada yg di gebet, blm?
Prilly QueenS: gak
Syarief: knp? Gk ada yg nembak?
Prilly QueenS: bkn gitu, yg ngajak jalan dan jadian sih bnyk. Tp, hati gw udh stuck di someone
Ali terdiam sebentar, kemudian menelan ludahnya.
"Widih, ponsel baru, nih," seru Roy, membuat lamunan Ali buyar. Roy meneliti smartphone Ali dengan seksama. "Wih ..., keluaran terbaru. Kapan beli?"
"Kemaren."
Roy manggut manggut, sedangkan Ali hanya meratapi layar ponselnya, dimana disitu masih tertera percakapannya dengan Prilly. Entah kenapa, Ali merasa seperti tak rela. Bahkan, ia tak tahu harus membalas pesan Prilly dengan kata apa.
***
"Lagi apa, Prill?" tanya Anggi yang sedari tadi memperhatikan Prilly.
Sekedar info, Prilly di usir oleh teman sebangkunya yang bernama Euis itu. Alasan ia mengusir Prilly yaitu karena ia merasa Prilly tidak pantas duduk dengannya. Jadi, dengan berat hati, Prilly pindah duduk.
Dan kebetulan, Prilly dan Anggi sekelas. Dan kebetulan juga, Anggi duduk sendiri. Jadi, Prilly memutuskan duduk dengan Anggi.
Tapi sebenarnya, Prilly tidak tahu bahwa Anggi pun mengusir teman sebangkunya demi duduk bersama Prilly.
Prilly hanya mengedikan bahunya. "Tau, nih. Gue aneh deh sama sekolah ini. Masa id line gue di sebar di toilet cowok, sih? Mana mereka nge-spam mulu kerjaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
FCS(1) - My [Bad] King✔[BADASS #1]
Fanfiction[BADASS Series] "Lo gak bisa lepas segampang itu." -Aliando Oktora Kingley- "Kenapa? Lo mau gue nurutin cara kampungan lo tadi?" -Prilly Queen Shae- ===My [Bad] King===