Bel istirahat sekolah berbunyi, aku segera pergi ke kantin untuk membeli bento kesukaanku. Sudah 3 hari berlalu dari kejadian Ryuu yang menyatakan perasaannya padaku, tapi aku masih bingung.
"Bagaimana ini, aku harus bagaimana?" Pikirku.Aku duduk di kursi kantin, lalu melahap bento yang ku beli tadi. Aku memikirkan jawaban yang harus kukatakan pada Ryuu, pikiranku kacau. Cinta memang menyusahkan!
"Hei, Nagisa! Sendirian aja?" Kata Misaki mengagetkanku. Misaki adalah sahabat baikku selama di SMA.
"Eh! Ternyata kau, mengagetkan saja. Iya nih, aku sendirian"
"Kok melamun terus sih? Apa kau ada masalah?"
"Iya nih, ada yang menyatakan perasaan padaku"
"Hah? Apa kau bercanda?" Tanya Misaki heran.
"Aku tidak bercanda, Ryuu Akagami, anak cowok kelas 1B. Dia yang menyatakan perasaannya"
"Ah! Anak cowok yang keren itu? Wah, kau beruntung sekali. Lalu, apa kau menerimanya?"
"Aku masih bingung" jawabku lemas.
Tiba-tiba bel masuk kelas berbunyi, memutuskan pembicaraan kami berdua. "Adakah yang bisa membantuku? Ku mohon!" Pikirku.
Di lorong sekolah menuju kelasku, aku berpapasan dengan Ryuu. Ah tidak! Pasti dia ingin menagih jawabanku.
"Nagisa, ku tunggu kau di depan gerbang sepulang sekolah!" Bisik Ryuu lalu tersenyum.
"I..i..iya" jawabku, lalu aku langsung berlari meninggalkan Ryuu dan menuju kelas.
*pulang sekolah*
"Dimana sih dia? Tadi dia bilang mau menungguku disini!" Kataku sedikit menggerutu, aku sudah lelah menunggunya setengah jam.
"Nagisaaa!!" Teriak seseorang dari kejauhan, suaranya tidak asing lagi.
"Lama banget sih!"
"Gomen, tadi ada rapat OSIS mendadak. Gomennasai!" Ucap Ryuu yang hampir kehabisan nafas karena berlari dari ruang OSIS sampai gerbang sekolah.
"Ya ya ya, lalu ada apa kau mengajakku kesini?" Tanyaku.
"Aku ingin mendengar jawabanmu!" Jawab Ryuu yang mengagetkanku, karena aku belum sama sekali memutuskan jawaban untuknya.
"Hhmm..."
"Nagisa? Jawab aku!"
"Aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen Ne, Gomen Ne
RomanceKisah kehidupan anak gadis yang ceroboh dan selalu melamun. tiba-tiba datang seseorang yang membuat dia bahagia. tapi apakah gadis itu juga bisa membuat seseorang itu bahagia?