Malam Natal (1)

2.5K 158 7
                                    

Aku berjanji kepada Misaki dan Ryuu untuk pergi di malam natal. sebenarnya Ryuu hanya mengajakku saja, tetapi aku tidak mau, karena aku takut terjadi apa-apa.

"Tidak akan terjadi apa-apa, kan ada aku yang menjagamu" ucap Ryuu.

"Pokoknya aku tidak mau, Misaki harus ikut. Aku juga ingin merayakan natal dengan sahabatku" jawabku merengek.

"Yasudah iya, Misaki boleh ikut" ucap Ryuu pasrah, karena dia melihat mataku sudah berkaca-kaca seperti ingin menangis.

"Yeay! Terima kasih Ryuu, kau memang pacar yang baik"

Ryuu hanya tersenyum, yaaa tersenyum terpaksa.

Malam natal pun tiba..

"Kenapa Nagisa lama sekali ya?" Tanya Misaki.

"Iya, seharusnya aku menjemputnya tadi. Tunggu ya aku akan menelponnya" jawab Ryuu.

Misaki dan Ryuu sudah datang lebih dulu, mereka menunggu di cafe.

"Tidak bisa di telepon! Sepertinya handphonenya mati" ucap Ryuu panik.

Di sisi lain, aku berlari di tengah kerumunan orang, aku telah membuat mereka menunggu. Gara-gara ketiduran aku jadi telat, kenapa aku bisa-bisanya ketiduran di waktu yang penting ini?!

"Ryuu! Misaki!" Teriakku.

"Akhirnya kau datang juga, kau lambat sekali seperti siput!" Ledek Misaki.

"Gomen, aku ketiduran"

"Dasar tukang tidur" ledek Ryuu.

"Hei hei! Kenapa aku diledekin terus!" Ucapku dengan wajah manyun.

Ryuu dan Misaki tertawa melihatku yang manyun, katanya mukaku seperti bebek kalau manyun. Menyebalkaaannnn!!

"Yasudah kita makan malam saja dulu, setelah itu kita berkunjung ke toko-toko, banyak pernak-pernik yang lucu lho!" Ucap Misaki semangat.

"Kyaaaa! Benarkah? Aku mauuuu!" Jawabku sangat antusias.

"Nagisa, kamu heboh banget. Kamu kode ya pengen aku beliin? Hahaha.." canda Ryuu.

"Ih aku bisa beli pakai uangku sendiri, weekkk!!" Jawabku sambil menjulurkan lidah.

"Hahaha.."

Setelah selesai makan kami pun berkunjung ke toko-toko.

"Lihat deh! Ada kalung yang gambarnya gudetama, kartun kesukaanku!" ucapku heboh.

(Gudetama adalah kartun bergambar kuning telur yang sangat malas dan selalu tidur-tiduran)

"Wahhh, jika kau pakai itu sepertinya cocok" ucap Misaki.

"Kau mengejekku?"

"Aku tak berniat mengejek, geer deh. Haha.."

Ryuu hanya tersenyum melihat tingkah kami berdua.

"Kau mau kalung itu Nagisa?" Tanya Ryuu.

"Iyaaa, karena ini kartun kesukaanku. Tapi mahal sekali, aku tak punya cukup uang"

"Sudah jangan khawatir, kan ada aku. Aku yang belikan untukmu!" Jawab Ryuu sambil tersenyum manis.

"Kyaaa, benarkah? Tapi aku takut menyusahkanmu. Lebih baik tak usah"

"Sudah diam saja, kau mau yang mana?"

"..............."

"Hei jawab Nagisa, pacar sendiri malah dicuekin" senggol Misaki.

"Lah tadi aku disuruh diam sama dia! Salahkah?" Jawabku polos.

"Bruh!" Misaki dan Ryuu menepok jidat.

Gomen Ne, Gomen NeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang