Stay by my side 2

1.4K 85 1
                                    

"Ryuu, apa kamu merasa menyembunyikan sesuatu dariku?" Tanyaku.

"Ehhh? kenapa kamu bertanya seperti itu?" Jawab Ryuu bingung.

"Aku hanya ingin kamu jujur kepadaku, walaupun itu menyakitkan."

"Jujur tentang apa, Nagisa?"

"Ihhhhh.. Gak peka!" Jawabku kesal.

Aku meninggalkannya, tapi Ryuu menarik tanganku.

"Kalo kamu gak bilang, aku gak bakal tahu apa masalahnya.."

Aku terdiam dan menatapnya kesal, tapi Ryuu terus memintaku menjelaskan masalah apa yang terjadi. Sebenarnya kemarin aku melihat dari kejauhan, dia jalan berdua dengan seorang perempuan yang terlihat sebaya dengannya dan memakai seragam sekolah yang sama, mereka terlihat bahagia. Aku tidak tahu siapa perempuan itu, aku terus melihat mereka berdua yang kemudian masuk ke dalam sebuah cafe. Pantas saja akhir-akhir ini Ryuu tidak mau ku ajak ke taman atau pulang bersama saat pulang sekolah, ternyata dia malah berduaan sama perempuan lain. Aku terus memikirkan hal itu semalaman, siapa perempuan itu?

"Nagisa? Jangan diem dong."

"Ah sudahlah, lupakan saja." Aku meninggalkannya lalu melanjutkan hukumanku hingga selesai.


                                               *********


Misaki akan datang ke rumahku saat pulang sekolah, aku pulang dengan Misaki dan menolak ajakan Ryuu untuk pulang bersama. Misaki heran denganku yang menolak ajakan Ryuu, padahal aku selalu semangat jika Ryuu mengajakku untuk pulang bersama, tapi tidak untuk kali ini.

Sesampainya di rumah, aku menghidangkan teh dan makanan ringan untuk kami makan bersama. Misaki memintaku menceritakan masalahku, setelah ku ceritakan ia kaget sekaligus penasaran, Misaki pikir Ryuu bukanlah tipe cowok yang seperti itu.

"Ehh, aku tidak percaya kalau Ryuu jadi seperti itu." Kata Misaki.

"Aku juga, sampai sekarang aku belum tahu siapa perempuan itu. Padahal dia memakai seragam sekolah yang sama dengan kita dan sepertinya dia juga kelas 10."

"Ehhhhh? ciri-cirinya gimana? siapa tahu aku kenal perempuan itu!"

"Rambutnya di ikat dua, badannya tidak terlalu tinggi sih, dia juga memakai rompi berwarna pink." Aku kembali mengingat perempuan itu.

"Okay! besok kita cari di kantin atau di koridor sekolah." Misaki terlihat semangat untuk membantuku.

"Okay! arigatou Misaki."


                                                *********


Saat bel istirahat berbunyi, Misaki langsung menarik tanganku menuju kantin. Jika tidak cepat, maka tidak akan dapat tempat duduk untuk makan disana. Aku dan dia terus melirik-lirik sekitar mencari perempuan itu sambil menunggu pesanan ramen kami datang. Saat selesai makan pun perempuan itu tidak ada, aku dan Misaki memutuskan untuk kembali ke kelas. Tiba-tiba Misaki menarikku untuk bersembunyi di dinding.

"Hey, kenapa?" Tanyaku.

"Ssstttt, diam dulu." Kemudian Misaki mengintip sedikit dari balik dinding.

Aku pun penasaran dan ikut mengintip. Aku kaget melihat Ryuu mengobrol bersama dengan sosok perempuan yang aku cari-cari. Aku ingin menghampiri mereka berdua, tetapi Misaki menahanku. Aku sangat penasaran dengan mereka berdua, sebenarnya apa yang mereka berdua bicarakan?

"Misakiiiiii, aku tidak tahan melihatnya!" Kataku sambil memukul dinding, lalu berjalan menghampiri mereka berdua.

"Nagisa! jangan!" Misaki berteriak kecil.

Aku berjalan dengan penuh sesak, lalu berhenti di depan mereka berdua.

"Nagisa? ada apa?" Ryuu menatapku kaget.

Tiba-tiba bel masuk berbunyi, Ryuu pamit untuk masuk kelas duluan dan meninggalkanku dengan perempuan yang tidak ku kenal ini. Aku melirik sinis perempuan itu dan perempuan itu terus menunduk.

"Aku tahu, kamu menyukainya kan?" bisikku kepada perempuan itu lalu meninggalkannya pergi dengan tatapan sinis. Misaki keluar dari tempat persembunyiaannya, lalu mengejarku. Pikiranku kacau, rasanya ingin pulang sekarang juga.

Gomen Ne, Gomen NeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang