[10]

7.4K 612 0
                                    

Happy Reading!

Cklek.

Pintu kamar Iqbaal kembali terbuka menandakan ada seseorang yang memasuki kamar Iqbaal. Tanpa menengok sedikitpun Iqbaal langsung berbicara.

"Duh bunda ganggu aja deh aku kan lagi berduaan sama (namakamu). Udah bunda gausah bantuin aku." Kata Iqbaal.

Namun saat (namakamu) menengkok kearah pintu, ternyata itu bukan Bunda. Melainkan Zidny. Nih Author ulang ZIDNY. Ngapain dia kesini? Hati (namakamu) mulai tidak enak saat melihat senyuman licik Zidny.

"Ba--al" Kata (namakamu) gugup.

"Apa (nam..)? Kok kamu gugup gitu." Lalu Iqbaal menatap kearah pintu.

Iqbaal sangat terkejut dengan kehadiran Zidny, bagaimana bisa ia memasuki rumahnya dengan tidak sopan.

"Zidny?ngapain lo disini." Kata Iqbaal cuek.

"Kok kamu gitu sih? Aku kan mau bantuin kamu." Balas Zidny sok imut.

"(Namakamu) ayo kita kebawah." Kata Iqbaal sambil menarik tangan (namakamu) tanpa memperdulikan Zidny yang masih terpaku di depan kamar Iqbaal.

"Ih Iqbaal kok ninggalin aku sih?" Kata Zidny sambil ikut berjalan ke arah bawah.

Saat ketiganya [read: Iqbaal, (namakamu), dan Zidny] sampai dibawah Bunda Rike terkaget karena ada wanita yang tak ia kenal.

"Loh Iqbaal (namakamu)? Dia siapa? Kok bisa masuk kerumah kita." Kata bunda Rike heran.

"Eh tante hai kenalin aku Zidny pacar Iqbaal." Kata Zidny berbicara pada Bunda dengan nada yang tidak sopan.

"Bukan bun, dia bukan pacar Alle. Dia cewe yang kemaren nampar (namakamu). Terus kok lo bisa ada disini?" Kata Iqbaal sambil mengalihkan pandanganya menuju Zidny.

"Gua lewat pintu belakang rumah lo, trs langsung masuk ke kamar lo." Kata Zidny santai.

"Astagfirullah. Kamu tidak sopan sekali masuk kerumah orang tanpa seizin penghuni rumah." Kata bunda Rike mulai marah.

"Apa salahnya sih? Aku kan pacar Iqbaal." Kata Zidny sewot.

"Stop. Gua bukan pacar lo dan kalo bicara sama orangtua tuh yang sopan dong." Kata Iqbaal penuh penekanan di setiap kata.

"Udah udah, sekarang Zidny, kamu keluar. Jangan pernah memasuki rumah saya lagi." Kata bunda Rike.

"Oke gua keluar. Awas ya lo" Kata Zidny sambil menunjuk (namakamu) dan berlalu keluar rumah Iqbaal.

"Hiks baal kenapa aku yang disalahin lagi sih? Aku kan tadi diem aja." Kata (namakamu) menangis.

"Udah kamu jangan nangis ada aku disini. Kamu jangan takut." Kata Iqbaal lalu menghapus air mata (namakamu) dengan ibu jarinya.

"Udah (nam..) kamu jangan takut, ada bunda, ayah, teh ody, alle disini yang selalu jagain kamu." Kata Bunda seraya memelukku erat.

"Iyaa bun." Kini (namakamu) sudah tersenyum kembali.

"Bun Alle berangkat ke basecamp sekarang yaa, soalnya udah siang juga nih. Jagain (namakamu) ya bun." Kata Iqbaal sambil menarik koper yang akan ia bawa.

"Pasti bunda jagain kok (namakamu) nya." Kata bunda tersenyum.

"Yaudah yaa bun" Kata Iqbaal sambil salim pada bunda.

"Hati-hati baal." Kata (namakamu) tersenyum menatap Iqbaal.

"Siipp. Kamu juga hati-hati yaa. Kalau ada apa-apa telpon aku." Kata Iqbaal sambil tersenyum dan berlalu keluar rumah.

Setelah punggung Iqbaal menghilang dari ambang pintu. (Namakamu) berbicara pada bunda.

"Yah bun bakal sepi deh ga ada Iqbaal"

"Iya sayang. Tapi mau gimana lagi, ini udah jadi tugas Iqbaal sebagai public figur. Lagi pula cuma seminggu kan Iqbaal perginya." Balas bunda Rike disertai anggukan oleh (namakamu).

<><><><>

Author pov's
Tak terasa sudah 5 hari Iqbaal pergi keluar kota. Dan itu membuat (namakamu) kesepian. Ia sudah kuliah seperti biasa. Dan Zidny? Dia pindah keluar Negeri. Tapi sebelum pindah ia sempat meminta maaf pada (namakamu) karena selama ini dia sering berbuat jahat pada (Namakamu). Tetapi yang menjadi masalah bagi (namakamu) sekarang ini adalah Audri sahabat Zidny yang sering mendekati (namakamu).

Tling.

Terdengar bunyi sms dari iphone (namakamu) dengan cepat ia menyambar handphone nya yang berada di meja.

From: Iqbaal

Hai, apa kabar? Aku kangen kamu. Ga sabar pengen cepet-cepet pulang. H-2 aku balik ke Jakarta. Yeay! See you (namakamu).

Bahagia. Itulah kata yang pantas untuk (namakamu) saat ini, ia senang Iqbaal saat ini bisa lebih perhatian padanya.

Dengan cepat (namakamu) membalas pesan Iqbaal.

To: Iqbaal

Aku disini baik-baik aja kok. Aku juga kangen kamu. Kamu jaga kesehatan yaa. Nanti aku bakal jemput kamu di Bandaraa. Byee.

[Send]

Sebenarnya (namakamu) bingung, bagaimana bisa kosa kata antara ia dan Iqbaal bisa berubah dari gue-lo menjadi aku-kamu. Tapi (namakamu) tidak mau ambil pusing. Toh ia juga merasa bahagia dengan panggilan aku-kamu.

Saat tengah (namakamu) tengah asik menunggu balasan dari Iqbaal terdengar suara Bunda Rike.

"(Nam..) anterin Bunda ke supermarket yuk." Kata bunda setengah berteriak.

Dengan cepat (namakamu) menyimpan iphone nya dimeja dan turun ke bawah.

"Ayok bun berangkat sekarang." Kata (namakamu) bersemangat.

a/n

H-2 #5thAnnivSoniQ guys! Can't wait yuhuu! Ada yang ikut? See u yaa!

-dhfkhr-

Relationship Goals [idr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang