[12]

7.6K 601 1
                                    

Sebelum berangkat menuju #5thAnnivSoniQ gada salahnya kan next duluu.

Happy Reading!

Tling.

Handphone (namakamu) berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Sedetik kemudian (namakamu) tersenyum saat tau bahwa pesan yang masuk berasal dari pangerannya eh maksudnya dari Iqbaal.

From: Iqbaal

Iyaa gapapa kok. Rajin banget sih ke supermarket. Calon istri banget nih. Udah dulu ya jangan dibalas. Bye. Goodnight.

Blush.

(Namakamu) yakin kali ini pipinya merah bagaikan kepiting setelah mendapatkan pesan dari Iqbaal, terlebih lagi saat ia membaca kalimat 'calon istri banget nih'. Sungguh jika ini mimpi jangan bangunkan (namakamu).

***

Kini (namakamu) tengah makan makan malam bersama Bunda, Ayah, dan Teh Ody tentunya.

Hanya suara sendok dan piring saja yang terdengar bertabrakan di ruangan ini.

Ketika kami sedang sibuk menyantap makanan masing-masing, terdengar suara Bunda Rike membuka pembicaraan.

"Kalau bunda liat kamu sama Iqbaal cocok deh." Kata Bunda lalu kembali memasukan sesuap nasi kedalam mulutnya.

"Bueneurbuangetzztuhbunddz"

"Teh kalau mau ngomong telen dulu makanannya." Om Herry angkat bicara.

"Hehe maaf yah. Iya tuh bener kata bunda kamu sama Iqbaal cocok tauu."

"Ayah juga mikirnya gitu." Sambung ayah Iqbaal dan sukses membuat (namakamu) tersipu malu.

"Apaan sih bun, aku gasuka tau sama Iqbaal." Tandas (namakamu).

"Bunda tau kok, kamu suka sama Iqbaal, begitupun sebaliknya. Iqbaal suka sama kamu. Keliatan dari tatapan kalian berdua. Udah gausah ngelak. Bunda juga pernah muda (nam..)" Bunda Rike melanjutkan pembicaraannya.

Uhukk.. uhuuk..

(Namakamu) tersedak mendengar ucapan bunda. Buru-buru ia meminum air putih yang berada di depannya.

"Bunda sotau." Kata (namakamu) sambil terkekeh. Namun, bunda, ayah, dan teh Ody hanya tersenyum melihat (namakamu) yang salah tingkah.

***

Tak terasa hari ini tepat seminggu Iqbaal pergi keluar kota, itu artinya Iqbaal pulang hari ini. Sungguh, (namakamu) tidak sabar untuk menjemput Iqbaal, tepat pukul 10.00 Iqbaal akan tiba kembali di Jakarta.

Tling.

Terdengar suara pesan masuk dari handphone (namakamu).

Iqbaal: Jangan lupa jemput aku yaa jam 10.00 nanti. Kamu masih libur kuliah kan?

Sebuah senyuman merekah indah di bibir merah (namakamu) setelah menerima pesan singkat dari Iqbaal.

You: Siap boss. Aku akan jemput kamu tepat waktu. Iyaa aku masih libur kuliah sampe lusa.

Iqbaal: Oke. Nanti aku sms lagi kalau aku udah di bandara. Bye.

Sungguh (namakamu) merasa bahwa ia wanita paling beruntung di dunia ini, karena ia diperhatikan lebih oleh Iqbaal.

Eh, tapi lu jangan dulu baper, siapa tau Iqbaal cuma anggap lu sahabat. Mana mau sih Iqbaal sama gue? Dia pasti cari cewe yang setara sama dia.

Tapi, gaada yang mustahil kan didunia ini selagi Tuhan menghendaki pasti akan terjadi.

"Udah ah mending gue mandi" Ucap gadis itu pada dirinya sendiri.

***

Author Pov's
Kini (namakamu) telah selesai mandi, dan ia sudah siap untuk menjemput Iqbaal. [Ootd cek mulmed].

"Pagi bun, pagi yah." Sapa (namakamu).

"Eh, kamu udah rapi gini mau kemana?" Ucap Bunda.

"Aku kan mau jemput Iqbaal hehe."

"Yaampun, ini kan baru jam 08.00. Iqbaal aja nyampe jam 10.00."

"Gapapa bun, aku lagi semangat nih hehe. Oh iya bun, piring kotor yang didapur tadi udah aku cuci sebelum aku mandi tadi." Ucap (namakamu).

"Pantesan bunda bingung kok piringnya udah pada bersih."

"Yaudah deh bun, aku berangkat sekarang takut macet."

Saat (namakamu) memegang gagang pintu, bunda kembali berbicara. "Kamu berangkat pake apa?"

"Taxi."

"Eh jangan pake taxi dong. Pake aja mobil Iqbaal. Kamu bisa bawa mobil kan?" Ucap Ayah.

"Emm--eh iya yah."

"Yaudah itu kuncinya." Kata ayah sambil menunjuk ke atas meja di ujungsana.

Dengan cepat (namakamu) berlari mengambil kunci tersebut.

Hap.

Kuncinya sudah berada dalam genggaman (namakamu) dalam sekejap.

"Yaudah yah, bun. Aku berangkat. Assalamualaikum." Ucap (namakamu) sambil menyalami kedua Orangtua Iqbaal.

***

(Namakamu) Pov's
Duh segala macet lagi. Untung gue berangkatnya lebih pagi. Coba kalau belum berangkat, pasti Iqbaal nunggu gue lama.

For all the times that you rain on my parade.

And all the clubs you get in using my name.

You think you broke my heart oh girl for goodness sake.

Terdengar nada dering dari handphone (namakamu).

Dengan cepat (namakamu) mengambil handphone nya yang berada di jok penumpang.

Bangkiki

Terlihat tulisan yang tertera di handphone (namakamu).

*note: yang tulisannya italic itu bangkiki yang ngomong.

"Hallo bang, assalamualaikum. Ya allah (nam..) kangen sama abang."

"Waalaikum salam. Sama dek gue juga kangen sama lo. Ini gue mau ngasih tau. Kalau mulai minggu depan lu kuliah di Inggris bareng gue."

Deg.

Seperti dihantam ribuan beton dalam sesaat, (namakamu) merasakan sesak dalam dadanya.

"Tapi bang, kan bentar lagi kuliahnya selesai."

"Iya gue tau. Lu selasain kuliah disini. Nanti kalau lu udah lulus, lu boleh balik lagi ke indo."

"(Namakamu) pikir-pikir dulu deh yaa bang."

"Yaudah, jangan kelamaan mikirnya."

Tuut.. tuut

Sambungan telpon terputus.

"Gue gasiap kalau harus ninggalin Indonesia, gue gasiap jauh dari Iqbaal, dari Dianty. Ahh gue benci sama kehidupan gue sendiri." Ucap (namakamu) penuh penekanan.

.
.
.
.
.
.
.
Tadaaa ceritanya makin gajelas.

-dhfkhr-

Relationship Goals [idr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang