Woi how about new cover? bagus ga? bagus kan? yakan? iyain aja.
btw, gue udah memutuskan buat next cerita ini lagi karna gue liat masih banyak orang yang baca cerita ini, dan respon kalian sama cerita ini tuh bagus. Jadi, gue baca lagi cerita ini dari awal sampe akhir karna emang gue lupa jalan ceritanya wk, setelah gue baca semua kok gue rada geli gitu ya baca cerita karya sendiri,hm.
Dan satu lagi, check work gue, baca cerita gue yg satu lagi judulnya "Waiting" pemerannya Iqnam, udah dipublish sampe part 7, ayeyyy! ayo dong baca dong baca sama vote nya juga donggg!!!!
Intinya, "Relationship Goals" gajadi di stop, yuhuuuuu!!!!!! [labil banget ya gue]
•
Happy Reading!
Hari demi hari telah terlewati, suka duka silih berganti. Ini saatnya hari yang dinanti-nanti tiba, kini usai sudah segala penantian panjang antara kedua pasangan ini, Iqbaal-(namakamu).
Mereka akan menjalani resepsi pernikahan di sebuah gedung yang mewah dan segala persiapan telah dilakukan.
"Baal, udah siap?" Tanya bunda Rike.
"Bun, ale gugup nih." Ucap Iqbaal.
"Tenang aja le, bismillah kamu pasti bisa." Ucap bunda Rike yang memberikan semangat pada anak bungsunya itu.
"Yaudah deh bun, doain ale ya." Ucap Iqbaal dengan senyuman indahnya.
"Pasti." Ucap bunda Rike tak mau kalah.
(Namakamu) Pov's
'Beberapa jam lagi akad nikah dilaksanakan, berarti bentar lagi gua bakal jadi istri sah nya Iqbaal. Berasa kaya mimpi yaa akhirnya gua bisa nikah sama Iqbaal. Tapi, yang bikin gua sedih itu adalah gua harus menikah dengan membawa tabung oksigen. Gua yakin Iqbaal pasti malu punya calon istri yang penyakitan kaya gua gini. Kenapa sih gua harus kaya gini?kenapa?kenapa semuanya ga adil.' Jerit (namakamu) dalam hati."Nona (namakamu) mari duduk akan saya makeup wajah nona." Ucap salah satu penata makeup pernikahan dengan sopan.
(Namakamu) lalu berjalan dengan membawa tabung oksigen menuju meja rias.
Lalu sang penata makeup tersebut mendandani (namakamu) menjadi sangat cantik.
"Mba, saya nyusahin banget yaa." Ucap (namakamu).
"Ah ngga kok nona, ini sudah tanggung jawab saya." Ucap penata makeup tersebut dengan nada yang masih sopan.
"Nah sudah selesai."
(Namakamu) lalu menatap dirinya di cermin, ini baru pertama kalinya ia terlihat begitu cantik.
"Nona cantik banget loh. Baru kali ini sayang merias pengantin sampai secantik ini." Ucap penata makeup tersebut yang kagum akan kecantikan (namakamu).
"Ah mba bisa aja." Balas (namakamu) tersipu malu.
"Yasudah kalau begitu, saya izin keluar dulu ya." Ucap sang perias.
"Oh iya silahkan." Balas (namakamu).
'Dari pada bete mending foto dulu.' Ucap (namakamu) pada dirinya sendiri.
(Namakamu) kemudian memanggil bangkiki untuk memotret dirinya.
"Bang, bisa tolong fotoin gua ga?" Ucap (namakamu) pada bangkiki yang sedang berjalan kearah kamarnya.
"Wah gila lu cantik banget dek. Gua sampe pangling liatnya." Ucap bangkiki.
"Lebay lu. Buruan fotoin gua."
"Yaudah sini handphone nya."
Cklek, Satu foto berhasil diabadikan.
•
Hanya tinggal menghitung menit, Iqbaal dan (namakamu) akan sah menjadi pasangan suami istri.
Seluruh tamu undangan telah memenuhi gedung mewah ini, bahkan penghulu pun telah siap ditengah-tengah sana.
Tiba-tiba masuklah seorang pria dan wanita yang memakai baju pengantin putih dengan diapit kedua orangtuanya, semua pasang mata tertuju pada sepasang pengantin tersebut, ada yang berbisik 'wow cocok banget' 'ah iri gue' 'anjir gila' dan ada yang hanya melongo melihat kedua mempelai tersebut.
Kedua pengantin duduk tepat didepan penghulu, "bagaimana sudah siap?" Kata penghulu berbicara pada Iqbaal.
"Si--ap pak" Ucap Iqbaal sedikit gugup.
Kemudian penghulu tersebut menyodorkan tangannya kepada Iqbaal, "Bismillahirahmanirrahim. Saya nikahkan anda Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan dengan (namalengkapkamu) binti (namaayahkamu) dengan seperangkat alat shalat dibaya tunai" Ucap penghulu tersebut.
Kemudian Iqbaal kembali mengucap kalimat yang diucapkan sang penghulu dengan lantang tanpa ada gugup sedikitpun dan dengan satu nafas.
"Bagaimana sah?" Tanya penghulu pada tamu undangan yang menyaksikan.
"Sah" Balas tamu undangan serentak.
"Alhamdulillah" Ucap seisi gedung tersebut, lalu (namakamu) mencium punggung tangan Iqbaal, dan Iqbaal mencium kening (namakamu).
Kini Iqbaal dan (namakamu) sedang berdiri di pelaminan sana menyambut para tamu undangan yang datang untuk mengucapkan selamat.
Zidny?oh tunggu! Kenapa Zidny tidak datang di pernikahan Iqbaal dan (namakamu)? Entahlah mungkin ia tidak siap untuk melihat kebahagiaan Iqbaal dan (namakamu) meskipun Zidny telah mengikhlaskan Iqbaal untuk (namakamu).
***
Acara pernikahan sudah selesai digelar, kini Iqbaal dan (namakamu) tengah beristirahat dikamar yang sama."(nam..) aku ga nyangka akhirnya kita bisa nikah gini" Ucap Iqbaal sambil menatap mata (namakamu).
"Eum iya baal aku kira kita bakal berpisah, tapi ternyata engga" Ucap (namakamu).
Tiba-tiba saja Iqbaal memeluk erat (namakamu), "baal ngapain sih?"
"Ayo kita buat anak" Ucap Iqbaal to the point.
Mendengar penyataan Iqbaal yang vulgar (namakamu) langsung tersipu malu.
Kemudian, mereka melanjutkan malam pertama mereka dengan--(you know lah ngapain gaperlu dijelasin kan wkwk)
•
Pagi telah telah datang, badan (namakamu) serasa remuk dan sakit, entah apa penyebabnya, mungkin karna perlakuan Iqbaal tadi malam. Saat (namakamu) ingin bangun dari tidurnya, ia merasakan suatu benda berat menempel diperutnya, yap, itu adalah tangan Iqbaal yang memeluk (namakamu).
Dengan perlahan (namakamu) menyingkirkan tangan Iqbaal dari perutnya, lalu ia bergegas menuju kamar mandi, oiya, (namakamu) tidak perlu memakai tabung oksigen lagi, karna ia merasa sekarang sudah lumayan membaik.
Sudah sekitar 20 menit (namakamu) dikamar mandi, dan kini ia sudah rapi plus wangi. Namun, Iqbaal? pria itu masih tertidur pulas, dengan segera (namakamu) menghampiri Iqbaal untuk membangunkannya.
"Baal bangun dong ayo udah siang tau, nih aku udah mandi, udah wangi, masa kamu bau gini." Ujar (namakamu) lembut.
Terdengar erangan kecil yang keluar dari mulut Iqbaal membuatnya terlihat semakin gemas namun tetap ganteng, "Cium dulu dong baru aku bangun."
Perkataan Iqbaal sukses memunculkan semburat warna merah dipipi (namakamu).
"Kok diem aja?ayo dong." Ucap Iqbaal manja.
Cup
Cup(namakamu) mengecup sekilas bibir dan pipi Iqbaal, "Udah kan? cepet mandi aku mau beresin tempat tidurnya nih."
Iqbaal terbangun dan tersenyum sesaat setelah (namakamu) menciumnya, "Oke aku mandi." Ujarnya dan bergegas berjalan menuju kamarmandi.
•
Ayeyyyyy udah nikah cie cie
loves,
-owls-
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship Goals [idr]
Fanfiction"Kenapa lo pergi gitu aja disaat gue udah mulai nyaman sama lo?" -Iqbaal Dhiafakhri- "Tidak ada cinta yang sempurna di dunia ini. Tunggu gue kembali dan kita akan mengulang semuanya dari awal." -(Namakamu) Caroline-