Bab 1 - Kazelia Zahrana

4.3K 249 4
                                    

Aku berjalan di lorong sekolah ku sambil mendengarkan lagu yang mengalun di headsetku, hari ini hari pertama memasuki sekolah setelah 2 minggu libur semester 1. Aku berharap segera mengakhiri masa sekolah yang menurutku seperti neraka ini. Datang pagi dan pulang di saat matahari sudah tenggelam. see, Melelahkan bukan?. Di sepanjang perjalanan ke tempat yang sering ku kunjungi sebelum aku masuk ke kelas. Ini sejenis ritual ku haha. banyak murid - murid lain memberikan senyuman ke padaku dan sapaan seperti...

"Hai zel"

"Apa kabar zel?"

"Kazel, lo tambah cantik"

Cih, aku bisa melihat semua topeng mereka. Mereka bersikap baik di depan ku dan menjelek - jelekan di belakang ku, bahkan manusia lebih buruk ketimbang hewan yang setia kepada sesama nya. Bahkan di sekolah ini aku tidak memiliki teman satu pun, aku terlalu malas untuk bergaul dengan fake people tidak lagi untuk saat ini. Mereka hanya bisa memamerkan kekayaan orang tua nya bahkan itu bukan hasil jerih payah mereka sendiri.

Tiba - tiba jalan ku di halangi oleh 3 orang yang sok berkuasa di sekolah ini. Come on, ini bukan sekolah nenek mereka, kenapa mereka berlagak sekolah ini punya mereka. Hell .

"Hai, long time no see. Kazelia zahrana" ucap seseorang yang berdiri di tengah, Anna. Yang katanya itu boss di antara kedua kucrutnya itu.

Aku hanya mendengus mendengar ucapanya. Sok kenal sok dekat.

"Ah iya ya? Lama banget gak ketemu. Padahal gue gak berharap bakalan ketemu kalian lagi,ganggu pemandangan pagi gue aja"

Ku lihat anna menatap ku dengan wajah memerah, dia sudah terpancing rupanya. Ow lihat apa yang terjadi setelah hitungan mundur 5..4..3..2..1

" AAAA!!! BRENGSEK LO!"pekiknya dengan wajah merah padam.

Aku hanya terkekeh geli. "Gue emang brengsek tapi gak se--brengsek lo yang sok berkuasa di sekolah ini padahal kenyataan ini bukan sekolah nenek moyang lo!" Ucapku sambil menunjukkan jari telunjuk ku di depan muka nya.

Aku pergi meninggalkannya tapi aku menghentikan langkahku dan berbalik menghadap ke arah anna berdiri . "Annable Veera , jangan pernah remehin gue" ucapku dengan senyuman jahil. Dan aku pun melanjutkan jalan ku yang tertunda tadi .

Aku yakin sekarang kedua kucrutnya itu sedang menenangkan anna yang sedang berapi - api. The girl on fire uh? Konyol sekali. Di saat tidak ada kekuataan sama sekali ingin berkuasa tetapi seenak upil nya sok berkuasa.
Ahh, lupakan nenek lampir satu itu. Aku masih melanjutkan jalan ku ke tempat yang ku tuju.

Notifikasi handphone ku berbunyi aku pun membukanya.

Unknown number

Sampai kapan lo mau kayak gini?

Aku me-lock handphone ku kembali tanpa ada niat untuk membalas pesan tersebut. Kapalaku seakan pecah saat ini, kenapa harus ada lagi? Aku terlalu lelah untuk mengingat semuanya.

××

Aku pun memasuki tempat yang ku tuju sejak tadi, gudang bekas. Ya, tempat itu bahkan lebih baik ketimbang kelas yang di fasilitasi bermacam barang mewah. Hal yang paling ku sesali ada lah kenapa aku harus di masukan ke sekolah ini. Setelah melihat di sekitar ku tidak ada orang lain aku mengambil kotak persegi empat yang aku taruh di dalam tas ku dan mengambil isi nya, setelah asap mengepul aku mulai menghisapnya . Yap, tepat sekali aku sedang merokok, aku terlalu kalut untuk saat ini aku butuh ini. Semua nya tidak semudah yang seperti di pikirkan , aku seperti ini bukan tanpa sebab. Karena ada sebab dan ini lah akibat nya aku mulai melakukan hal di luar batas.

Aku bukan orang yang lemah. Bahkan untuk mengeluarkan air mataku saja aku terlalu lelah. Lelah dengan semua hal di dunia ini.

Aku menundukan kepalaku setelah menghabiskan seputung rokok ku. Tiba - tiba aku melihat sepatu seseorang, aku mendongkakan kepalaku. Di depan ku ada seorang lelaki berdiri dengan wajah datarnya, aku pun mengernyit bingung.

"Gue liat semua nya" ucap nya.

Aku pun mendengus , aku tau apa yang dia liat rokok? Haha.

"Apa urusan lo? Gue gak peduli" jawabku. Aku berdiri dan beranjak pergi meninggalkan lelaki itu. Tetapi tanganku di cekal nya, aku berbalik menghadapnya dengan wajah kesal.

"Jangan kayak gitu lagi"

Ucapannya berhasil membuatku melongo seperti orang bego, dia meminta aku berhenti ngerokok. Hah!? Siapa dia siapa gue seenak jidatnya aja minta gue jangan ngerokok. Aku melepaskan cekelannya dan bergegas pergi meninggalkannya. Aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali. Ah bukan,aku tidak pernah mengenal orang - orang di sekolah ini. Aku pergi ke kelas dan duduk di pojok kanan belakang, dan mengeluarkan novel yang baru aku beli kemarin.

××

Bel pulang berbunyi, aku langsung bergegas ke area parkiran sekolah. Ku lihat di dekat mobilku seseorang berdiri. Wait? Itu cowo yang tadi di gudang yang sok - sok an negur gue. Aku berjalan melewatinya tapi tanganku di cekalnya. Aku pun berbalik dengan memasang wajah jengah.

"Demi dewa langit, mau lo apa sih?"tanya ku jengkel.

Lelaki tersebut menghebuskan nafasnya dengan berat. "Gue cuman minta lo gak ngelakuin hal kayak di gudang tadi lagi" ucapnya.

Aku pun melipatkan kedua tanganku di depan dada.

"Lo bukan siapa - siapa gue. Gue juga gak ada niat sama sekali buat tau siapa lo. Gue cuman minta jangan ganggu gue lagi, karena gue cuman nganggap lo itu freak banget jadi orang. Jangan seenak jidat lo minta gue ini itu. Thanks before dan enyahlah dari pandangan gue sekarang. Ah gak deh ya gue aja yang pergi biar lebih cepat". aku pun mengibaskan tanganku ke depan muka nya dan beranjak memasuki mobilku.

Di sana ia menggeser tubuhnya lebih jauh karena aku menjalankan mobilku. Di kaca spion ku lihat dia menatap kepergian mobilku dengan menyesal? Sedih? Datar? Hell ya, peduli ayam. Aku tidak peduli yang penting sekarang aku pulang ke apartement dan tidur.

See, setelah ini aku yakin lelaki tadi tidak akan pernah mau mengganggu ku lagi. Setiap ada orang berusaha mendekati ku, aku akan selalu berusaha membuatnya membenci ku. Kenapa? Karena aku tidak menginginkan seorang teman bahkan pacar. Ini lah yang terjadi di kehidupanku, hancur, rokok , bahkan lebih dari itu. But, i'm still virgin. Walaupun aku sering clubbing tapi aku tau batasannya ,aku bukan wanita murahan yang menjual tubuhnya ke para lelaki hidung belang, memikirkannya saja sudah membuatku jijik.

Ini lah seorang Kazelia Zahrana mungkin tidak akan ada yang bisa melelehkan sebalok es. Dan yang kalian tau bahwa hanya kehangatan yang bisa melelehkannya. Sifat keras kepala yang tidak pernah mendengarkan orang lain . Bukan , semua ini terjadi pada diri ku karena kejadian di masa lampau. Aku tidak akan pernah mengingatnya bahkan menyebutkan pemeran di sana. Kalian tau kehidupan itu seperti sebuah film, di mana ada pemerannya. Ada yang antagonis dan protagonis, pemeran utama yang baik hati akan kalah di saat yang jahat melakukan kejahatan tetapi itu semua tidak akan berakhir di situ.

Di saat pemeran protagonis mempunyai usaha untuk bangkit dari keterpurukan , di saat itu lah pemeran antagonis terjatuh dari singgasana nya. Kenapa? Karena protagonis memegang kendali kisah ini.

×××

Gimana? Maaf typo berterbangangan. Hoho
Haha see ya next part.

Love
-Ciyo-

Kazel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang