Key's Prov
Harry menghentikan mobilnya didepan lobby bandar udara dikota London. Jangan kira Harry akan pergi karena tentu saja jawabannya bukan. Pagi ini aku dan Harry mengantar Ayah kebandara karena ia akan terbang meninggalkan London menuju China untuk menjalankan tugas-tugasnya.
Berat rasanya melepaskan kepergian Ayah dihari menjelang Natal tapi apa boleh buat? Ayah begitu mencintai pekerjaannya dan hanya itulah satu-satunya cara agar ia bisa menyibukan dirinya."Jaga dirimu baik-baik, Nak." Brad meraihku kedalam pelukannya begitu erat. "Maafkan aku karena harus meninggalkanmu disaat seperti ini."
Aku membalas pelukannya. "Aku baik-baik saja. Kau jaga dirimu dan juga kesehatanmu, pastikan kau kembali setelah tugas-tugasmu sudah selesai. Aku akan merindukanmu."
"Aku akan lebih merindukanmu, putri kecil." ini dia julukan yang ia berikan padaku. Setelah sekian lama ia tidak menggunakan julukan itu kini ia menggunakannya kembali.
Brad melambaikan tangannya dan berjalan menyeret kopernya memasuki bagian keamanan hingga ia menghilang ditelan lautan manusia. Aku dan Harry beranjak meninggalkan bandara beberapa menit setelahnya. Kami memutuskan untuk sarapan pagi diluar mengingat tadi kami belum sempat memakan apapun selain minum teh.
Karena cacing-cacing diperutku sudah menabuh genderam perang ditambah udara begitu dingin akhirnya kujatuhkan pilihanku pada McD jadi aku tidak perlu berlama-lama menunggu. Seperti biasa, aku langsung mencari tempat duduk sedangkan Harry memesan makanan.
Ayah baru saja memberikanku uang untuk simpananku selama ia pergi begitupun dengan Harry, ia baru saja mendapatkan uang dari Ayahnya yang belum pernah kuketahui siapa dirinya sebenarnya namun itu semua bukan berarti kami bisa menghamburkan uang-uang begitu saja, malahan kami memilih untuk berhemat. Jadi kami hanya memesan dua potong ayam dan air mineral. Oh, lucu sekali.
"Kau yakin tidak mau menggunakan nasi?"
Aku melirik dari bulu mataku melihat Harry menatapku dengan cemas. "Aku yakin. Lagipula aku hanya butuh mengganjal perutku."
"Aku khawatir kau sakit. Makanan ini kurang cocok untuk dimakan untuk sarapan."
"Tidak apa-apa. Bisa kau bukakan air mineral itu untukku?" Harry mengambil botol air mineral tersebut dan membuka tutupnya kemudian memberikannya padaku. "Terima kasih."
Harry menghelan nafas panjang. "Gemma menelponku semalam."
"Itu bagus. Ada kabar apa darinya?"
"Dia mengundang kita berdua untuk acara Natal besok dan dia juga telah mengundang beberapa temanku hanya beberapa seperti Niall, Liam, Zayn, Darren, Jason dan yang lainnya."
Pupil mataku membesar. "Benarkah? Kalau begitu kita harus datang. Kau mau kan?"
"Jika itu membuatmu senang maka apa boleh buat."
Aku tersenyum malu. "Baiklah. Kalau begitu kita pergi."
**
Malam ini aku memutuskan untuk menginap diapartemen Harry atau lebih tepatnya selama Ayah pergi aku akan tinggal disini. Setelah sarapan tadi aku dan Harry membawa beberapa baju dan perlatanku keapartement karena aku tidak mau tidur dengan menggunakan baju Harry terus menerus walau sebenarnya itu sangat nyaman untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS | COMPLETED
FanfictionKey Anderson is just a poor girl who met with a nice guy named Louis Tomlinson and then she fell in love with him and Harry Styles is an asshole and a jerk who accidentally fell in love with Key. How come it be so complicated like that? [ Disclaimer...