PROLOG

197 10 0
                                    

Aku, bagaikan angin sore yang sedang melintas lalu begitu saja diabaikan.

Aku, bagaikan pecahan gelas tak terbentuk.

Aku, hanyalah serpihan abu yang tak dianggap apapun.

Aku, hanyalah cahaya yang dibutuhkan pada ruangan yang gelap.

Dan aku, disini. Hanya merasakan sakit yang tak kunjung sembuh, melambaikan tangan kepada siapapun, melambaikan seutas senyuman dibalik kesedihanku saat ini.

Aku, termangu di atas rerumputan hijau, memandangi sejuta pohon disana, dengan air yang tenang di hadapanku, burung-burung berkicauan di atas sana, beterbangan ke segala arah.

Disinilahaku berada, di jiwa yang sepi dan gelap, tanpa cahaya.

++++++++

author's note

hai! balik lagi ya sama gue disini.

untuk kedua kalinya gue nulis cerita di wattpad

semoga ini gak membosankan, dan garing ya!

ikuti gue yuk sampai akhir cerita! (:

see you!

please leave comment and vote.

salam.

nisa

24-12-2015


Everything is Okay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang