"Mau makan apa nanti siang?" Joshua bertanya pada lelaki berambut pirang sebahu di sampingnya yang sedari tadi sibuk mengetik pesan di layar hp nya seraya sesekali tertawa kecil.
"Jeonghan?" Joshua memanggilnya sekali lagi.
"Ah iya, maaf. Kau bertanya apa tadi?" Sekarang Jeonghan menatap Joshua dengan senyuman.
"Aku bertanya kau mau makan apa nanti di kantin? Sekarang sudah jam istirahat. Aku lapar."
"Oh.. itu.."
"JEONGHAN!" pria berambut hitam itu memanggil Jeonghan dari depan pintu kelas mereka. Jeonghan dan Joshua melihat kearahnya bersamaan. Hanya saja Jeonghan menatap pria itu dengan senyuman, sedangkan Joshua hanya menghembuskan nafasnya pelan.
"Maaf Joshua, aku sudah ada janji dengan Seongchol untuk berlatih basket berasama. Aku pergi dulu ya. Bye~"
"Bye." Joshua hanya bisa menatap punggung Jeonghan yang pergi menghampiri Seongchol. Hingga akhirnya mereka menghilang seutuhnya dari pandangan Joshua. Joshua menatap sendu keluar jendela kelasnya.
"Apa aku sudah tergantikan?"
*****
Joshua yang sedih dan keroncongan akhirnya memutuskan untuk makan roti yang ia beli di kantin tadi dan memakannya di belakang gedung sekolahnya. Tempat itu sepi dan sunyi. Sangat pas untuk sekedar menenangkan diri atau bersendu-sendu ria memikirkan Jeonghan yang sudah mulai mengabaikannya sejak ia mengenal bocah bernama Seongchol itu. Lagi pula ia rindu dengan teman-teman kecil lucunya pecinta wortel yang sudah menetap di sekolah entah sejak kapan, karena waktu ia baru masuk sekitar 3 bulan lau, mereka sudah menetap di kandangnya.Saat hendak menyapa teman-teman kecilnya, ia melihat seorang gadis berambut hitam nan panjang dan lebat memberi makan kelinci itu roti.
"Apa tidak masalah memberi mereka makan roti?" sang gadis pun terkejut mendengar suara orang yang tiba-tiba ada di belakangnya dan tersungkur jatuh dari posisi jongkoknya saat memberi makan kelinci tadi. "Ah maaf, aku tidak bermaksud mengejutkanmu."
Joshua hendak menolong gadis yang tersungkur itu sebelum akhirnya sang gadis menyodorkan tangannya ke Joshua memberi tanda 'stop' agar tidak mendekatinya.
"Aku tidak apa." Sang gadis yang sedari tadi menunduk dan wajahnya tertutupi oleh rambut panjangnya itu akhirnya melihat ke arah Joshua. Kini terlihat jelas wajahnya yang cantik alami walau tanpa make up.
"Aku bisa bangun sendiri." Sang gadis pun berdiri dan langsung pergi meninggalkan Joshua yang terlihat masih merasa bersalah karena mengagetkan ia tadi.
Dari belakang Joshua bisa melihat rok gadis itu yang kotor karena tersungkur ke tanah tadi.
"Kenapa ia tidak membersihkannya?" Joshua yang kebingungan membalikkan pandangannya ke kelinci tadi dan menemukan sesuatu yang berkelap-kelip di tanah.
"Gelang perak? Pasti milik gadis itu, aku harus mengembalikannya. Tapi, siapa namanya? Anak kelas berapa? Apa kau mengenalnya?" Ia menatap penuh tanya ke kelinci-kelinci yang sibuk mengunyah wortel di kandang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIM or HER ?
FanfictionMenjadi gay dengan 'dia' atau menjadi normal dengan 'dia'?