2. Flashback

713 69 2
                                    


Biasanya Joshua selalu pulang bersama jeonghan karena rumah mereka searah. Namun, lagi-lagi, semenjak mengenal Seungcheol akhir-akhir ini Joshua selalu pulang sendiri.

Tapi, hari ini ia tidak langsung pulang ke rumah. Joshua menunggu gadis yang ia temui di belakang sekolah tadi untuk mengembalikan gelangnya karena ia tidak tau siapa gadis itu.

Setelah lama ditunggu akhirnya gadis itu datang. Ia berjalan terus melewati gerbang tanpa melihat kehadiran Joshua.

"Hei!" Joshua menepuk pundak sang gadis yang membuat ia terkejut (lagi). Matanya melotot menatap lelaki yang lebih tinggi darinya dengan rambut coklat tua dan senyum manis di bibirnya.

"Maaf membuatmu terkejut lagi, aku hanya ingin mengembalikan ini." Joshua mengambil sesuatu dari kantongnya dan diberikannya kepada gadis didepannya.

"Apa ini?"

"Gelangmu yang terjatuh di dekat kandang kelinci tadi."

"Tapi... ini bukan punyaku"

"Apa?!" Joshua terkejut mendengar jawabannya. Lalu kalau bukan punya dia punya siapa lagi? Pikirnya dalam hati.

"Aku pergi dulu" sang gadis pun pergi begitu saja.

"Tunggu," Joshua menarik tangan sang gadis.

"Siapa namamu?" Sang gadis terdiam, entah kenapa jantungnya jadi berdebar tak karuan melihat tangannya dipegang oleh lelaki itu. Joshua yang menyadari ketidak nyamanan di wajah gadis itu pun langsung melepaskan genggamannya.

"Ah, maaf. Aku.. hanya bingung saja harus memanggilmu apa. Kau pasti punya nama kan?"

"Kau, tidak mengenalku?"

"Ha?" Joshua sempat mengingat-ingat dimana kira-kira ia pernah bertemu dengannya.

"Aku ini temen sekelasmu, Joshua Hong. Aku duduk dipojok kanan paling depan. Namaku.. Irene."

"Teman sekelas?!" Joshua seakan tak percaya. Memang ia baru masuk ke sekolah ini 3 bulan yang lalu dan belum mengenal seluruh temannya. Tapi tidak mengenal teman sekelasnya sendiri, ia benar-benar malu.

"Maaf, aku.. tidak tau kalau kau.."

"Tidak apa, aku sudah biasa menjadi yang tidak terlihat atau tak dianggap. Lagian, kau juga sering melamun melihat keluar jendela dan kurang memperhatikan sekitarmu."

"Ya memang akhir-akhir ini... Bagaimana kau tau aku suka melamun? Kau kan duduk di depan dan aku dipaling belakang?"

"maaf aku harus pulang, sampai jumpa." Wajah Irene memerah seperti tomat, terlihat jelas walau setengah wajahnya tertutup rambut panjangnya. Ia pun segera meninggalkan Joshua yang masih bingung mencerna perkataan Irene.

"Apa ia memperhatikanku?"

*****

Ternyata benar, Irene adalah teman sekelas Joshua. Irene langsung duduk dibangkunya tanpa menyapa siapapun seperti yang lainnya. "Apa ia tidak punya teman?" Pikir Joshua.
Saat jam istirahat pun, Irene pun langsung keluar ke kantin, menuju kandang kelinci di belakang sekolah. Lalu kembali ke kelasnya saat bell berbunyi. Dan langsung pulang ke rumah seperti kemarin. Sendirian. Selalu sendirian. Itulah yang dapat disimpulkan Joshua setelah seharian ini mengamati atau ehem mem-stalk Irene. Entah kenapa, hal ini tiba-tiba membuatnya mengingat sesuatu yang telah lama hilang. Seakan semua keadaan ini tidak asing baginya.

*****

"Rasanya seperti flashback ke masa lalu. Ahh~ dulu Jeonghan juga seperti itu di smp." Pikirnya dalam hati sambil melirik pria di sampingnya yang sedang asik memainkan ponselnya sedari tadi. "Pasti Seungcheol lagi." Lagi-lagi, hanya hatinya yang mampu berkata-kata.

Ia teringat saat Jeonghan baru pindah dari Seoul di kelas 2. Ia tidak punya teman sama sekali. Selalu sendirian. Joshua mengawasi Jeonghan, persis seperti yang ia lakukan kepada Irene saat ini. Dan Joshua pun ingin Irene bisa berteman juga.

"Irene!" Panggil Joshua menghentikan langkah Irene yang hendak menuju belakang sekolah.

"Mau ikut aku sebentar?"

Irene, terdiam sejenak sebelum akhirnya membuka suaranya "kemana?"

"Ayo, ikut saja. Aku tidak akan melakukan yang macam-macam. Ayo.." Joshua menarik tangan Irene, menelusuri koridor sekolah menuju tempat yang dituju. Entah kenapa, kebingungan di wajah Irene berubah menjadi senyuman.

Saat itulah, Jeonghan yang baru keluar dari ruang guru melihat Joshua. Bergandengan tangan. Dengan seorang gadis. Di sekolah. Tampak kekecewaan di wajah Jeonghan.

*****

"Ayo masuk"

"Tempat apa ini?"

"Ruang klub band. Walau pun aku terlihat biasa saja, aku ini anak band loh." Joshua tersenyum dengan manisnya. Ia pun masuk ke dalam, membiarkan pintunya terbuka untuk Irene.

"Biasa saja? Wajahmu itu sudah cukup berlebih untuk membuat hatiku berdegup kencang. Eh? apa yang aku pikirkan? Aaaah kau ini Irene!" Irene memukul kepalanya setelah suara-suara dalam kepalanya telah mengacau hatinya.

Irene pun masuk ke dalam ruang klub. Jeonghan memperhatikan penuh curiga dari jauh. Ia membututi Joshua dan Irene sedari tadi.

"Apa itu pacarnya? Kenapa ia tidak cerita apa-apa padaku?"

"Pacar siapa?"

"Eh?" Jeonghan kaget melihat Seungcheol tiba-tiba sudah berada di belakangnya.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Gak seru ya? Mian. Masih awal-awal, pengenalan dulu ya ma tokoh-tokohnya. Hehe

HIM or HER ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang