Part 16

2.1K 91 12
                                    

Sudah sebulan sejak Jalal menyatakan cinta pada Jodha. Kini hari2nya lebih banyak dihabiskan dengan memberikan perhatian pada Jodha. Pamit padanya sebelum berangkat kerja, walaupun hanya dengan menganggukan kepala atau melemparkan senyum manisnya. Pulang kerja dengan seikat rangkaian bunga atau hadiah kecil lainnya, dan tindakan lainnya yang mau tak mau membuat Jodha terharu dan tersenyum. Tapi Jodha masih belum mau mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Jodha masih menanggapinya dengan sopan. Ia takut Jalal kecewa, lebih takut lagi kalau ia yang kecewa.

Jodha selalu menata hatinya agar tidak jatuh cinta pada Jalal, ia ingin melanjutkan hubungan tak biasa ini dengan profesional. Ia hanya menikmati semua perhatian Jalal, dan berharap suatu hari Jalal akan menyerah. Tapi kelihatannya bukan itu yang terjadi. Jalal malahan semakin intens mencari waktu agar dapat bersama dengan dirinya. Bahkan sekarang Jalal tak hanya ingin mengetahui kegiatan Ladly melalui laporan Jodha pada malam harinya, tapi juga rutin menelfonnya pada siang hari. Alih2 menanyakan kabar Ladly, Jalal malah curhat tentang pekerjaan kantornya, atau sesekali menanyakan apa kegiatan Jodha hari itu, dan mulai menggodanya dengan kata2 puitis bagai pujangga . Dan Jalal menikmatinya, menikmati suara jodha di telfon, menikmati saat2 menunggu jam makan siang untuk sekedar menyapanya dan menikmati saat2 ia ingin cepat2 pulang menemui Jodha, melihat senyumnya yang manis dan menenangkan.

Hameeda juga sudah lama pulang dari ibadah Haji, ia sengaja mengambil waktu yang agak panjang, untuk sekaligus melakukan kunjungan dan kegiatan sosial ke negara-negara timur tengah. Bahkan ketika Hameeda di rumah pun Jalal tak sungkan2 menjahili Jodha, walaupun masih sembunyi2. Seperti malam itu, Jalal sedang menunggu Jodha di ruang kerjanya. Ladly sudah lama terlelap, tapi Ibu Hameeda masih ada di ruang keluarga, ruang yang harus dilalui Jodha untuk bisa ke ruang kerja Jalal.
Jodha membaca lagi Messengger Jalal di Ponsel nya.

Jalal : ~ Kalau kau tak ke ruanganku sekarang, aku yang akan ke kamarmu ~

Jodha : ~ Bagaimana bisa aku ke sana, Ibumu masih berbicara dengan para pelayan ~

Jalal : ~ Bilang saja kau mau mengantarkan kopi untukku~
Jodha : ~ Diruanganmu kan ada kopi~

Jalal : ~ Kalau begitu cari alasan lain, agar kau bisa ke ruang kerjaku ~

Jodha : ~ Mengapa harus aku yang repot memikirkannya ~

Jalal : ~ Jodhaaaa !!,,,aku akan benar2 ke kamarmu ~

Jodha : ~ Terserah kau, aku mau tidurr ~

Jalal : ~ Kalau begitu aku akan benar2 ke kamarmu sekarang ~

Jodha : ~ Terseraaaaaah !!!~

Jalal : ~ Aku akan benar2 melakukannya,Jodha ,,,~

Lama tak ada jawaban dari Jodha, Bahkan Jodha sudah menutup telinganya dengan bantal, sudah memejamkan mata, tapi kemudian memicingkannya,,,penasaran dibukanya lagi messengger dari Jalal.

Jalal :~ Penasaran yaaa,,,aku tahu kamu pasti gak bisa tidur sebelum menciumku dan mengucapkan Slamat Malam ,,haha~

Aaaah,,,Edddaaan tenan , balas Jodha dalam hati,tapi ia tersenyum juga melihat tingkah Jalal yang benar2 seperti ABG sedang jatuh cinta.

***

Pagi itu dikediaman Jalal,,,

Jalal sedang menunggu Jodha diruang makan. Besok adalah hari ulang tahun Ladly. Jalal ingin menanyakan, apakah Jodha ada ide bagaimana mereka harus merayakannya. Ulang tahun Ladly sebelumnya pasti dirayakan dengan sebuah perayaan mewah bersama teman2nya. Terakhir kali mereka menyewa sebuah Hotel yang mengundang semua teman Ladly dengan mendatangkan Justin Bieber yang memang merupakan idola remaja bahkan anak2 di dunia, serta mengundang tokoh animasi Frozen dan Princess Sofia. Dan Ladly benar2 menikmatinya. Tahun ini Jalal ingin sesuatu yang berbeda. Jalal sudah menanyakannya pada Hameeda, tapi jawaban Hameeda adalah, tanyakan saja pada Ladly dan berikan apa yang dia inginkan. Benar juga biarlah itu akan ia tanyakan ketika Ladly meniup lilinnya dan meminta suatu permohonan.(Make a wish ). Ketika Jodha datang ke ruang makan , Jalal segera menggamit tangan Jodha dan membawa tangan Jodha ke belakang punggungnya, lalu menggenggamnya erat. Pagi ini ia akan membawa Jodha untuk membantu memilihkan pesta seperti apa yang akan disiapkan untuk Ladly-nya tersayang. Jalal membawa Jodha untuk pamit pada Ibunya diruang lain dengan masih menggenggam tangannya. Jodha sudah melotot ke arahnya dan memberikan tanda untuk melepaskannya. Tapi Jalal malah mempererat genggamannya dan berjalan sambil membawa tangan Jodha di balik punggungnya itu. Hameeda sedang memeriksa beberapa dokumen ketika Jalal pamit pergi.

Coz You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang